Wednesday 4 September 2019

KEDAI KOPI KONG DJIE

Puas mengudap Mie Atep meski badan kerasa berat karena masih kekenyangan kami tetap berniat mampir di destinasi kuliner yang terhits di belitung yaitu kedai kopi Kong Djie. Dikenal sebagai salah satu kota 1001 kedai kopi. Kabupaten Belitung Timur punya kedai kopi Kong Djie yang berdiri sejak 1943, terkenal dengan racikan kopi susunya yang klasik.
 
Di Tanjungpandan, Kabupaten Belitung Timur tidak ada cafe modern hingga pusat perbelanjaan seperti mall maupun minimarket. Masyarakat lokal lebih senang berkumpul, dan menghabiskan waktu di kedai kopi tradisional yang menyajikan racikan kopi lokal. 
 
Nama Kong Djie berasal dari pendirinya Ho Kong Djie, seorang keturunan China dari Pulau Bangka yang mendirikan kedai kopi tahun 1943. Sebelumnya ia sempat buka kedai kopi di Buluh Tumbang, Tanjungpandan. Kini sudah ratusan cabang yang dibuka berdasarkan waralaba. Mereka memakai blending kopi yang diracik khusus oleh generasi keempat yang jadi penerusnya..
 
Salah satunya cabang kedai kopi Kong Djie yang ada di wilayah Sijuk, Tanjunpandan. Lokasinya lebih luas dari kedai kopi Kong Djie yang pertama. Cabang ini buka selama 24 jam, menyediakan beragam jenis racikan kopi hingga kudapan hangat untuk teman ngopi. 
 
Singgah ini kedai kopi ini hari sudah menjelang malam adzan maghrib hampir berkumandang, sehingga pengunjung tidak terlalu ramai. Saat memarkir kendaraan di bagian depan kedai sudah terpampang nyata alat peracik kopi yang berupa teko-teko besar terbuat dari almunium. Artistik banget. Kami memilih duduk di bagian teras. Sebenarnya banyak spot foto yang cukup instagramable di kedai ini. Lukisan mural di berbagi sisi dinding cafe, seperti lukisan 3D, namun kami sudah sangat lelah dan mager. 
 
Niat kesinipun jangan sampai gak tahu apa sih kopi Kong Djie itu. Dalam keaadaan perut kenyang kami tidak memesan terlalu banyak menu. 2 cangkir kopi O pesanan Yuyun dan Idham (karena mereka berdua memang pecinta kopi), lantas aku dan Kotada hanya memesan 1 cangkir kopi susu, ibu Angga tak pesan apa-apa. Untuk pelengkap aku pesan 1 porsi singkong keju. Rasa kopi susunya sangaaaaattt manisss dan singkong kejunya renyah enak. Untuk semua pesanan total yang harus dibayar Rp. 38.900,- Tarif yang wajar. 
 
Tadinya pulang dari kedai kopi Kong Djie aku masih ingin cari martabak khas Belitung, namun berhubung sudah maghrib dan perut terasa penuh kenyang banget kuurungkan niatku. Lebih baik pulang ke hotel karena harus packing bukankah besok kami harus transit ke Bangka. 
 
Tampak muka kedai ini

Teko-teko antik

Lelah...
 
ULASAN 
Wisata Belitung sangat indah, menyenangkan dan murah (ini kalau aku bandingkan dengan wisata Bandung). Tidak ada restribusi apapun yang harus dibayar disetiap destinasi wisatanya, bahkan parkir, toilet pun tak berbayar. Tinggal aku aja yang mikir pakai apa ya mereka membiayai fasilitas wisata itu??? 
 
Kota Belitung kota kecil yang nyaman, bersiiiihhh, rapihhh, lengang (tak ada kemacetan lalu lintas), penduduknya sangat disiplin dalam segala hal (mungkinkah ini hasil didikan gubernurnya dulu???).  Berhubung masih banyak destinasi yang tak terjamah maybe next we will visit again. Terima kasih Belitung dengan keramahan, kenyamanan dan keindahanmu.

No comments: