Monday, 9 September 2019

JEMBATAN EMAS

Dalam perjalanan pulang ke kota Pangkalpinang Welly mencari jalan agar lebih cepat sampai. Di dalam perjalanan dia bercerita nanti kami akan lewat di sebuah jembatan yang cukup termasyur di kota Bangka yaitu Jembatan Emas.Jembatan Emas berada dipantai Pasir Padi dan pantai Air Anyir menghubungkan Kabupaten Bangka dan Kota Pangkal Pinang. Jembatan Emas baru diresmikan pada Februari 2017 lalu oleh Bapak Presiden Jokowi yang pada saat itu juga meresmikan Bandara Depati Amir yang baru.

Nama jembatan ini diambil dari salah satu tokoh Bapak pembangunan di Bangka yakni Gubernur Eko Maulana Ali-Syamsudin Basari (Disingkat Emas) menjadi Gubernur Babel periode 2007-2012 dan meninggal sebelum jabatannya berakhir. Konon katanya bapak Eko inilah yang menggagas untuk dibangunnya jembatan ini. Kini jembatan yang menjadi salah satu ikon terkenal bahkan bisa jadi destinasi wisata di kota Bangka dimana para wisatawan dapat berswa foto.

Jembatan Emas memiliki Panjang sekitar 785 meter, dengan lebar 23 meter dan membentang di atas aliran Sungai Pangkal Balam, wilayah Ketapang, Pangkal pinang. Jembatan yang konon menghabiskan anggaran dana APBD sekitar Rp 400 miliar ini menjadi salah satu jembatan terunik di Indonesia. Keunikan ini bisa kita lihat dari fungsinya dimana jembatan ini memakai teknologi bascule yang artinya bisa dibuka tutup saat ada kapal-kapal besar melintas disekitar pelabuhan yang tak jauh dari jembatan emas.

Ketika hampir sampai dilokasi jembatan ini hari menjelang maghrib. Dari kejauhan Welly sudah bilang "Yahhh..kita harus muter balik dah". Kami yang tak paham langsung bertanya "loh kok putar balik". 
"Iya...bu... itu jembatannya sedang mengangkat alias terbuka, jadi tak bisa dilintasi".

Meski kami sendiri belum "ngeh" kok Welly tahu bahwa jembatan sedang terbuka. Aku bilang tapi kita boleh dong dekat ke arah situ. Diatas jembatan. Trus foto-foto. Welly bilang boleh. Asyikk... Kami mendekat. Konon kata Welly kalau jembatan sedang tidak terangkat biasanya kondisi disini cukup ramai, entah itu orang yang memang mau melintas, atau pendatang yang ingin foto-foto.  Welly memarkirkan mobilnya dipinggir jembatan. Dengan antusias aku turun, sekilas mirip dengan jembatan Sura Madu. Kami mulai mengambil beberapa foto. Memang keren kok jembatan ini

Itu badan jembatan yang biasa dilalui kendaraan sedang mengangkat

Pinggiran dekat trotoar

No comments: