Friday 1 March 2019

CAFE SAWAH

Karena diburu schedule yang memang padat dan mepet kami harus meninggalkan Coban Rondo yang sangat menyenangkan ini. Jam 9.30 kami menuju destinasi selanjutnya. Dalam rencana awal adalah ke tempat pusat jualan oleh-oleh khas Malang. Namun kami minta dibatalkan saja, mengingat jika harus beli oleh-oleh akan sulit membawanya, bukankah aturan maskapai penerbangan sekarang lebih menyusahkan penumpang. Bagasi berbayar. Ihhh...mikir kali kalau mau beli sesuatu itu, sudahlah bawanya ribet alias berat dan harus kena tambahan biaya bagasi pula. Lagipula beli oleh-oleh buat apa dan untuk siapa? Kami anak-anak sebatangkara. Hehehee....

Karena kami menolak, sang pemilik travel Andy menyiapkan destinasi penggantinya yaitu Cafe Sawah. Dia sedikit mendeskripsikan mengenai destinasi ini, yaitu tempat makan alias cafe yang berada di tengah sawah dengan suasana pedesaan. Aku dan rombongan langsung setuju. Apapun yang berkaitan dengan panorama alam pasti kami suka. Itulah kompaknya karakter kami. Aku langsung membayangkan sebuah cafe di tengah sawah yang ada di Bali, juga tempat makan "Bebek Bengil" di Bali yang juga di tengah sawah. Andy bilang gak apa-apa kan bu masih sangat pagi kita sudah mau ke cafe dan makan siang lagi. Kami bilang tidak masalah.

Maka melajulah kita ke lokasi, ternyata lokasinya tidak terlalu jauh dari Coban Rondo, hanya memakan waktu sekitar 10 menitan kami sudah sampai dilokasi. Tiket masuk hanya 15 ribu rupiah per-orang dan biaya parkir Rp 10 ribu. Murah....! Begitu masuk aku sudah langsung jatuh cinta dengan tempat ini. Di muka area parkir terhampar ladang sayur yang menghijau. tanaman kubis dan sebagainya. Sedangkan di kiri kanan jalan terdapat toko-toko yang menjual sayuran, buah-buahan, makanan (ada bakso Malang juga... haha aku sudah melirik-lirik tuh...doyan banget dengan bakso Malang). Hmmmmm... mulai aku menginginkan untuk beli semuanyaaa.... Terutama melihat sayuran hijaunya yang segar dan bagusss banget seperti labu siam, wortel, selada, timun dan alpukatnya yang hmmm..hmmm... Aku pasti beli... sabarrr ya..kita masuk ke dalam dulu.

Jalan masuk ke Cafe Sawah
Toko yang jual sayur, buah dan bunga

Gerbang masuk dari Bambu inget Dusun Bambu Bandung jadinya
Masuklah kami kedalam...dan langsung disambut panorama alam yang Maasyaa Allah indahnya. Ada sawah..., taman bunga, tambak ikan dan semua asri....! Pengunjung sangat ramai sekali. Tempat makan di sini berupa pondok-pondok yang di dirikan di tengah sawah dengan pegunungan mengelilinginya. Luar biasa suka...sekali! Kami turun ke bawah mencari pondok buat lesehan dan sekalian makan siang. Berjalan dari ujung ke ujung kami masih belum dapat pondok yang kosong, semuanya berisi dan reserve. Akhirnya diputuskan kami bertiga antri saja ambil makanan, sedangkan Ade dan Andy menelusuri lagi mencari pondok kalau saja ada yang sudah selesai dipake alias kosong.

Sistem makan di sini adalah prasmanan. Dimana di dalam sebuah pondok yang lumayan besar terdapat sebuah meja panjang yang di atasnya tersusun beraneka ragam, sayur, gulai, dan lauk pauk. Bahkan nasi alias sego saja ada 5 jenis. Bebas mengambil apapun yang kita suka, termasuk jenis minuman juga. Jika sudah selesai kita dapat menuju kasir dan bayar, setelah itu barulah kita menyantapnya dimana saja boleh, mau di pondok atau pematang sawahnya. Aku rada bingung mau memilih apa, karena terlalu banyak ragam makanan yang bahan dasarnya sama?? Akhirnya pilihan aku lagi-lagi ayam, tempe, dan sayur bening labu siam sedikit mie goreng. Tapi yang paling berkesan  disini tidak menyediakan sambal. Huhuhuuuu.... Mungkin orang Jawa memang tak suka sambal ya....

Ternyata untuk harga sangat murah... total makanan kita berempat (Ade belum mau makan siang karena sarapan tadi saja masih wareg katanya), adalah sebesar 86 ribu rupiah saja. Itu total setelah dikurangi potongan voucher tiket masuk. Setiap lembar tiket masuk dapat potongan harga sebesar 5 ribu rupiah. Waduh.... tiket tadi 15 ribu rupiah trus dipotong lagi 5 ribu jadi cuma 10 ribu dong....! Murahhhh....! Sejak dari hari pertama aku selalu terkagum-kagum semua biaya disini murah-murah...! Senangnya....!

Perut yang masih belum lapar tapi sudah harus diisi lagi membuat masih agak kurang berselera. Apakah hal ini disebabkan oleh memang cita rasa masakannya yang biasa-biasa saja alias kurang maknyus, ataukah karena tidak ada sambal yang bisa nambah selera makan. Entahlah ...sulit buat dideskripsikan, tapi karena memang sudah mengukur takaran perut aku tadi sengaja mengambil dengan porsi yang sedikit. Meski belum lapar semua harus habis. Tidak boleh mubazir!

Suasana angin semilir dengan cuaca sejuk dan panorama yang indah sebenarnya membuat aku tidak mau beranjak pergi meninggalkan tempat ini. Namun apalah daya waktu kami mepet karena harus disesuaikan dengan schedule pesawat, belum lagi kita tak dapat memprediksi arus lalu lintas Malang - Surabaya. Kalau macet seperti kemaren hayo...??? Akhirnya dengan berat hati kami beranjak juga, namun di muka pelataran parkir aku memenuhi keinginan aku beli sayur (kebetulan kulkasku kosong dan Sabtu Minggu tak belanja ke pasar). Saat beli masih harus mengerem diri juga, karena memikirkan kapasitas kg barang yang bisa dijinjing dan dibawa. Aku cuma beli 1 kg labu siam dan 1 kg Alpukat.

Masuk menuju lokasi
Salah satu Flora yang ada di Cafe Sawah
Ini falsafah orang Malang... keren disiplin banget..
Siippp
Kereen viewnya...
Depan pondok kami kolam ikan Koi

Yang ditutupi jaring itu adalah tanaman padinya
Warung bapak tempat aku belanja.

WISATA PETIK APEL
Inilah destinasi paling akhir dan wajib di Malang. Bukankah kota Malang dikenal dengan sebutan kota Apel. Kami menuju wisata petik apel yang lokasinya juga tidak begitu jauh dari cafe Sawah. Sampai di lokasi kami di pandu oleh seorang bapak menyebrang jalan menuju lokasi. Agak surprise juga karena dalam khayalan aku wisata petik apel itu ada di area perkebunan yang sangat luasss, yang ada ternyata kebun apelnya hanya seperti kebun alias taman di samping rumah saja. Di perkarangan rumah...! Tapi lumayan exited juga sih, melihat apel yang hijau mengkilat bergelantungan. Kami memetik dengan semangat tapi terus membatasi diri jangan terlalu banyak ingat kapasitas total koper kabin yang diperbolehkan.

Selama di kebun ini pagi pengunjung hanya diperbolehkan menyantap apel maksimum 2 biji saja. Kami tertawa saja ketika si mbak yang jadi pegawainya mengatakan itu dengan tegas seolah takut sekali apel di sini akan kami santap semua. Namun buktinya selama berada di kebun 1 apelpun tidak habis dimakan, gigi sudah tak kuat. Kami memetik sekitar 2 kiloan saja, karena memang jatah untuk apelnya tidak bisa banyak, disamping alasan lain bagasi berbayar itu.

Dia yang semangat sekaliii!!!
Hmmmm ...menakjubkan
Apel hijau
Petiklah terus ya
Puas merasakan sensasi petik apel, selanjutnya proses pembayaran. Saat di kasir ini kami sempat membeli bibit bunga, sayur dan buah berupa benih yang disimpan dalam kantong plastik. Karena kami terlalu ramah oleh pemilik kebun kami dihadiahi labu siam yang langsung dipetik dari kebunnya gratis dan banyak. Hmmm tahu gitu tadi tak usah beli ya...mana labu siamnya masih muda dan manis sekali (pas aku makan di rumah yang dari sini lebih manis dibanding yang aku beli tadi di Cafe Sawah...karena banyak sampai 2 minggu aku cuma makan labu siam saja terus menerus hahaaa...).

Jam 11 an tour sudah berakhir, kami segera melanjutkan perjalanan menuju bandara Juanda Surabaya. Di perjalanan kami sempat mampir di rumah makan "Bebek Sinjai" karena Ade merasa lapar dan sekalian melaksanakan sholat Dzuhur dan Ashar. Ade dan Kotada makan di tempat sedangkan jatah aku dan Atik dikotak saja. Untuk testimoni bebek ini, aku suka sekali. Maknyussss luar biasa!

Alhamdulillah perjalanan kami lancar tanpa macet. Jam 15.00 kami sudah tiba di bandara Juanda. Padahal pesawat kami masih lama lagi yaitu jam 18.06. Tapi tak apalah...lebih baik lebih cepat daripada mepet dan tergopoh-gopoh. Malah kami sempat makan bakso malang Pa Jo di bandara yang rasanya mantap maknyusss...

Times to say good bye to Kota Malang yang cantik dan Andy (tavel guide)
Bakso Malang Pak Jo

Nihhhh...maknyus banget
Resume Tour De Bromo
1. Ini travel yang paling menyenangkan, menggembirakan, banyak faktor yang membuat semua sesuai konsep dan sesuai impian diantaranya :
  • Pemilik travel alias tour guide "Mount Bromo Malang Travel / Andy Bagus, adalah orang sangat professional, yang memahami konsep manajemen marketing. Ramah, helpful, bertanggung jawab, well arrange dan pandai berkomunikasi dengan pelanggannya. Alhamdulillah. Kalau kami mau ke Malang lagi insyaa Allah kontak beliau lagi deh! Kalau menurut aku sangat "RECOMENDED", jika mau ke Bromo dan sekitar Malang bisa anda hubungi nomer contact pemilik travel yaitu Andy Bagus, WA. 0823-3114-7944
  • Group travel kali ini (kecuali Ade yang memang belum pernah ikut kami, namun ternyata seide juga) yang memang dari jaman baheula adalah team yang seide, sehati, se...se lainnya. Jadi riang, lucu, gembira. Beberapa kali travel bareng, Korea, Umroh, Eropah dsb selalu menyenangkan jika bersama mereka.
  • Kota Malang adalah kota yang ramah, indah , bersih , rapih dan ramah. Terutama jalan-jalan sepanjang kotanya yang cantik hijau, warna-warni bunga dan bersih sekali.
  • Apapun biaya di Kota Malang adalah "Murah-murah", restibusi tiket masuk wisata, makan, penginapan semua murah. Murah tapi gak murahan ya...
  • Masyarakat Malang sudah terbiasa dengan habit "Bersih itu indah", bahkan di lokasi wisata kami tak menemui sampah atau pemandangan yang tidak menyenangkan.
2. Indonesia adalah negara yang sangat kaya tatanan alamnya. Tidak ada bandingnya. Aku sudah berjalan ke penjuru dunia, kesimpulan aku Indonesia is the best.

3. Kawasan Bromo adalah aset dan ciptaan Allah yang luar biasa. Takjub sekali memandangnya. Maasyaa Allah! Semoga anak bangsa dapat menjaga dan melestarikannya.

4. Harus balik ke Malang lagi atau mungkin bisa sampai Banyuwangi nih...karena masih ada spot-spot wisata yang belum dikunjungi.