Thursday 18 February 2016

JOGYA ON VACATION DAY 1ST

Kehidupan adalah langkah penuh warna yang membentang. Laksana fatamorgana menyilaukan, membenamkan. Meski coba dan ujian melingkupi, maka makna hidup adalah bagaimana sikap kita dalam menghadapi. Karena hidup adalah pilihan , kitalah yang berhak untuk memilih kebenaran atau salah, bahagia atau derita, baik atau buruk, hidayah atau celaka. Tak seorangpun berhak menentukan pilihan dalam hidupku.

Meski dia merenggut kebahagiaanku dengan merampas anak-anak, berusaha menghakimi, memenjarakan, menebar aib, aku tidak pernah ikut dalam "game" yang dia tawarkan. Aku tetap bahagia, tertawa, lepas, dan makin gemuk aja (Heheee... saking no problemnya ya). Semoga aku terus berusaha mengisi sisa kehidupanku dengan jalan yang baik.

Dalam kesepianku aku tidak pernah merasa kesepian, masih banyak saudara, keponakan yang bisa menemani dan membuatku bahagia.



Dari sekedar omongan iseng sepulang kondangan Sabtu minggu lalu akhirnya kami jadi juga berangkat travelling mengisi liburan akhir tahun ini. Bersama Tami dan Kotada Jogya Holiday Tour ini terasa sangat menyenangkan. Yuk simak reportase perjalanan kali ini :

TAMAN WISATA MERAPI
Perjalanan menuju Kaliurang dari arah Jogya akan mengingatkan kita pada lukisan pemandangan saat kita masih di TK. Sebuah gunung dengan jalan di tengahnya serta hamparan hijau yang membentang di  kedua sisinya dihiasi dengan rumah penduduk, akan menghilangkan penat dalam bingkai lukisan alam. 

Diselimuti  hujan dan angin yang berhembus dingin , ketika kami melintasi daerah ini membuat kami merasa  takjub dengan kekuasaan ALLAH. Udara yang menari melewati pepohonan dan turun dengan gemulai,  memberi rasa segar ketika menerpa tubuh. Pemandangan Gunung Merapi memberi sensasi tersendiri di kawasan ini. Bagaikan seorang gadis desa yang menutup tabirnya bila sengaja diperhatikan, gunung ini akan tertutup kabut seolah malu bila sengaja datang untuk melihatnya.

Sayangnya ketika kami mengunjungi tempat ini hujan deras mengguyur lokasi sehingga pegunungan sama sekali tak terlihat. Bersembunyi dibalik kabut. Bahkan di lokasi ini hanya kami bertiga pengunjung yang datang.

Beruntung bapak pemilik warung meminjamkan payung yang bisa dibayar sesukanya (Kami membayar 5 ribu untuk harga sewa 3 payung yang membuat menyesal karena membayar terlalu murah, hal ini disadari ketika menyewa payung di Borobudur, 10 ribu perpayung. Duh... nyesel deH). 

Pintu masuk taman wisata Merapi, tiket masuknya murah sekali Rp. 5500/orang
Hujan mengguyur kita, tapi driver kita bilang bersyukur hujan sehingga air terjunnya ada, kalau gak hujan air terjunnya gak nampak
Payung bertebaran disana sini, dan jalanannya licin banget kurang mood untuk masuk lebih dalam lagi ditempat wisata ini


MUSEUM ULEN SENTANU
"Tak mungkin orang dapat mencintai negeri dan bangsanya, kalau orang tak mengenal kertas-kertas tentangnya. Kalau dia tak mengenal sejarahnya."

Terletak Jalan Boyong, kawasan wisata Kaliurang, sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta, Museum Ullen Sentalu menyajikan pengetahuan tentang seni dan budaya Jawa dengan cara yang berbeda.Tiket masuk ke museum ini untuk wisatawan lokal @ Rp 30.000 per orang.

Ruang Selamat Datang dipenuhi unsur kayu dan batu yang kental, dilindungi oleh pepohonan yang sejuk dan asri. Di sini terdapat tulisan tentang latar belakang pendirian Ullen Sentalu, serta arca Dewi Sri yang dipercaya sebagai dewi kesuburan. Dari sini Anda akan diperingatkan satu hal:

"Tidak boleh mengambil gambar dalam bentuk apa pun," begitu kata pemandunya.

Katanya, selain merusak karya seni yang otentik, hal ini juga mengganggu 'nyawa' yang ada di ruangan itu. Percaya atau tidak, lebih baik Anda menuruti perkataan pemandu untuk menghormati warisan budaya yang ada di situ. Tetapi memang saya merasakan aura magis sangat kental selama berada didalam lokasi. Desain arsitektur outdoor maupun indoor museum ini membuat saya berdecak "awesome". Bagus ya buat lokasi prewedding. Sayangnya gak boleh making caspture ya...

Museum Ullen Sentalu menumbuhkan kecintaan terhadap budaya dalam negeri, khususnya Jawa, dengan cara yang tak terelakkan. Historis, luhur, sekaligus cantik dan elegan. Ini adalah museum yang wajib Anda kunjungi ketika sedang berada di tanah Jawa.
Menunggu antrian untuk masuk
http://dustysneakers.files.wordpress.com/2013/04/ullen-sentalu-2.jpeg
Salah satu ruangan didalam museum (foto ini didapat dari Google karena secara aturan gak boleh ambil foto didalam.
Restaurant yang terletak di lantai 2, seluruh menunya ala Belanda
Wedang jahe terenak yang pernah aku nikmati, ini suguhan wajib yang disediakan sebelum kunjungan museum berakhir. Pas banget dengan susana dingin karena hujan seharian
Exit area, tetep artistik


KETEP PAS
Jawa Tengah banyak menyebar pegunungan yang sangat indah dan menajubkan untuk disaksikan langsung, bisa dengan melihatnya dari kejauhan atau mendaki hingga atas puncak. Kalau di Dataran Tinggi Dieng  Petualang bisa melihat kemegahan pegunungan dari dekat. Namun untuk menikmati Gunung Kembar Sindoro dan Sumbing, Petualang bisa menyaksikan dari kejauhan pun nampak bagus. Nah, di sekitar Kabupaten Magelang, tepatnya di Desa Ketep, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Megelang terdapat tempat yang menarik untuk melihat eksotisme alam. Orang lebih banyak menyebutnya dengan Ketep Pass yang merupakan Gardu Pandang untuk melihat gunung Merapi dan Merbabu nampak lebih dekat dalam satu sudut yang sama. Selain Pandang, di Ketep Pass juga banyak titik-titik yang menarik lainnya.

Untuk harga tiket Masuk ke Ketep Pass sangat terjangkau hanya Rp. 3.000,- per orang ditambah biaya parkir sebesar Rp. 3.000,-. Petualang bisa menikmati berbagai keindahan alam yang menajubkan, dari hijau pepohonan yang menyebar hingga ujung mata sampai pegunungan berjajar dari berbagai sisi. Petualang jika beruntung bisa menikmati gagahnya Gunung Merapi dan Merbabu tanpa kabut dan awan, atau menikmati dari kejauhan gunung kembar Sindoro Sumbing dan beberapa pegunungan kecil yang nampak terhampar indah. Untuk melihat lebih leluasa silakan untuk menuju di Gardu Pandang Ketep Pass yang terletak paling atas sendiri. Disana juga disediakan gazebo untuk menikmati pemandangan dengan lebih santai. Sayangnya kami kurang beruntung kali ini, hujan deras menyebabkan keindahan gagahnya gunung Merapi dan Merbabu bersembunyi dibalik awan. Ahhh.. tapi tetep aja area ini terasa indah terutama cuacanya yang sejuk dan dingin. 

Pemandangan sekeliling yang sangat indah sayang sekali karena hujan mereka diselimuti awan
Berada disini inget dengan Camlica Hill di Turki, mirip


CANDI BOROBUDUR



Wisata terakhir dihari pertama traveling kami adalah Candi Borobudur. Candi Borobudur merupakan satu dari 7 keajaiban dunia, tidak hanya megah dan besar, dinding Candi Borobudur dipenuhi pahatan 2672 panel relief yang jika disusun berjajar akan mencapai panjang 6 km! Hal ini dipuji sebagai ansambel relief Buddha terbesar dan terlengkap di dunia, tak tertandingi dalam nilai seni.

Untuk mengikuti alur jalinan kisah yang terpahat pada dinding candi, pengunjung harus berjalan mengitari candi searah jarum jam atau yang dikenal dengan istilah pradaksina. Masuk melalui pintu timur, berjalan searah jarum jam agar posisi candi selalu ada di sebelah kanan, hingga tiba di tangga timur dan melangkahkan kaki naik ke tingkat berikutnya. Hal ini dilakukan berulang-ulang hingga semua tingkat terlewati dan berada di puncak candi yang berbentuk stupa induk. Sesampainya di puncak, layangkanlah pandangan ke segala arah maka akan terlihat deretan Perbukitan Menoreh, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi, dan Gunung Merbabu yang berdiri tegak mengitari candi. Gunung dan perbukitan tersebut seolah-olah menjadi penjaga yang membentengi keberadaan Candi Borobudur.

Hujan deras menyambut kedatangan kami di pintu masuk, tapi tidak menjadi penghalang keinginan yang begitu kuat untuk melihat keajaiban dunia ini. Setelah membayar tiket masuk (Rp. 30.000 perorang untuk wisatawan lokal) para ojek payung penuh semangat menawarkan sewa payung, agak sedikit kaget dengan harga yang ditawarkannya 10 ribu rupiah per payung, (jadi nyesel karena inget membayar sewa payung di Merapi yang ditawarkannya terserah mau berapa, dan aku cuma membayar 5 ribu rupiah untuk 3 buah payung hmm...) tapi mau tak mau tetep sewa juga.

Meski hujan deras mengguyur pengunjung yang sebagian besar wisatawan lokal sangat ramai. Ini hal yang menjadi catatan penting bagiku. Pengunjung yang padat agak susah untuk mengambil moment foto, karena rata-rata wisatawan lokal tidak paham arti bergantian. Sangat berbeda ketika aku melancong ke Bali yang sebagian besar wisatawan manca negara, mereka sangat toleransi sekali mempersilahkan orang yang yang menunggu untuk dapat foto di scene yang bagus. Sampai-sampai aku harus menegur seorang pemuda berlogat Jawa medok sekali, agar mau bergantian mengambil foto karena sudah hampir 10 menit dia tak juga beringsut dari tempat yang memang scenenya sangat bagus. Hmmmm.... 

Bangku taman yang terdapat beberapa meter sebelum masuk area candi, adalah objek pertama yang menarik perhatianku untuk capture
Pelataran pintu masuk arah ke Candi
Monumen yang terdapat hanya beberapa meter arah ke Candi
Siap-siap naik. Lucu banget komentar Tami "Bik Esi inhaler seretida dan BMC cream dibawakan???". Secara dia khawatir asthmaku kumat karena kecapean. Wkwkwwkk...segitunya Mi!
Alhamdulillah berhasil juga sampe atas meski ngos-ngosan tapi yang paling penting gak bengek. Horeee...
Ayo Tami....! Bik Esi gak bengek kan???? Berhasil berhasil
Salah satu arca yang masih ada stupanya. Berpegangan karena serem kondisi hujan dan linci dan posisiku dipinggir
Menuju pintu keluar hujan semakin deras lihatlah indahnya genangan air dijalan seperti kaca. Area pintu keluar ini dipenuhi pedagang souvenir.

 Dan candi Borobudur merupakan penutup rangkaian perjalanan wisata hari ini. Bahkan meski diajak driver untuk wisata kuliner kami menolak karena sudah sangat kecapean. Tapi tetep ada satu moment foto yang cukup menarik dan terpaksa foto menggunakan tablet disaat camera, HP sudah low batt semua. Di gerbang perbatasan Jogyakarta dan Jawa Tengah. Maghrib telah tiba ketika melewati gerbang perbatasan tersebut. Kerlap kerlip lampu jalannya membuat indah senja di batas kota.

Tapal batas Kota Jawa Tengah dan Jogyakarta menjelang Maghrib lampu jalan berkilauan disana sini indah.

TRIP IDUL FITRI 2014

Libur idul fitri kali ini sangat lama, seminggu merupakan waktu yang panjang bagiku kalau harus dihabiskan dirumah sendirian. Bisa bengkak mata dan badan ini karena pastilah akan kebanyakan tidur. Untuk mengantisipasi hal ini sudah dari jauh aku menyiapkan kegiatan untuk mengisi libur panjang ini. Mulai dari menyelesaikan jahitan bajuku yang masih belum kelar, bongkar tanaman, merajut dlsb. Tapi pasti akan sangat membosankan ya menghabiskan waktu sendiri.

Tanpa rencana di lebaran pertama itu saat ibu Angga pamit pada papa untuk meminta izin Atik untuk menunggu rumahnya sebenarnya sudah terbersit keinginanku untuk ikut. Tapi menyadari kapasitas mobil mereka aku gak berani melontarkan keinginanku. Namun tanpa dinyana saat kami main kerumahnya, Ibu Ade n Acep melontarkan keinginan ikut, aku jadi bersemangat untuk ikut. Toh bisa bawa mobilku karena ada Acep yang bisa menyopirinya. Ya udah deh klops... and lets go.

Janjinya habis subuh berangkat, tapi kenyataannya jam 7 baru start dari Arafuru. Yah... perjalananpun dimulai.

Setelah rehat sholat dzuhur perjalanan dilanjutkan lagi, mencari tempat untuk makan siang. Sayangnya aku gak sempat mengambil foto saat rehat makan siang. Ada sih foto2nya tapi camera Angga.

Usai sholat dzuhur di Masid Darussalam Muara Beliti

Selesai makan siang perjalanan dilanjutkan lagi dan seperti ada yang memburu, karena harus mengejar waktu supaya ketika melewati Curup atas bisa sampai sebelum Maghrib, konon katanya daerah itu rawan perampokan oleh kelompok bajing loncat. Serem juga dengernya.

Stop di desa Bermani numpang kencing di rumah orang

Pada akhirnya Curup Atas dilewati juga beberapa menit menjelang Maghrib, syukur Alhamdulillah karena dikenal daerah rawan dalam rangka lebaran daerah itu dijaga ketat oleh aparat kepolisian bahkan Posko Lebaran didirikan disitu cukup besar. Dan seperti diatur pada waktu yang bersamaan banyak mobil pemudik yang beriringan seperti konvoi.Aman....Alhamdulillah.

Sekitar jam 9 malam nyampe juga ketujuan yaitu rumah keluarga kak Iwan. Tapi karena kondisi rumah yang tidak memungkinkan kita-kita nginep di hotel Asri gak jauh dari situ. Lumayan sih hotel bintang 3. Hmmm...hmmm... aku tetep mandi meski airnya seperti es, karena kata Acep harus mandi supaya penyesuaian suhu tubuh supaya tidak kedinginan. Heheee.. nurut aja nih saya. Tapi malemnya tetep aja kedinginan. Ya memang gitu namanya juga daerah pegunungan, gak terlalu dingin banget sih dibanding Pengalengan saat outbond. Cusss istirahatlah untuk melanjutkan trip besok pagi.

Pagi selesai subuh sempet jalan kaki bertiga kak Iwan, Ibu Angga menuju arah pegunungan, hmmm cuacanya masih seger banget. Belum nyampe ke pegunungan kak Iwan punya ide kenapa gak pagi-pagi sekali aja jalan-jalannya. Akhirnya kami pulang lagi ke hotel, gubrak2 yang masih tidur...supaya siap-siap untuk jalan-jalan.

Pas banget setelah semua siap berangkat sarapan pagi dari hotel dateng. Cusss..kita sarapan lontong sayur dulu. Enak.. dan porsinya besar banget sehingga untuk rombongan cewek satu piring dibagi dua. Selanjutnya Lets go....

WISATA AIR PUTIH
Air Putih, merupakan tempat wisata sumber air panas yang sangat menarik yang terletak ± 10 Km sebelah Timur dari Kota Muara Aman di Desa Air Kopras,kabupaten Lebong. Adapun untuk menjangkau lokasi tersebut ada dua alternatif jalan menuju kawasan yaitu dari jalur Bengkulu Utara dengan melewati kecamatan giri mulya yang terdapat perkebunan kopi di sisi jalan.Alternatif kedua yaitu melalui curup menuju Muara Aman dengan melalui Danau Tes. Wisata ini menawarkan atraksi air panas yang keluar dari perut bumi, dengan pemandangan alam indah yang bernuansa pedesaan.

Tapi sedih banget melihat lokasi tersebut tidak dijaga dengan baik, tercemar parah deh. Itu sungai penuh sampah bekas botol minuman, pembalut dan bekas pampers yang penuh kotoran bayi. Duh jadi ill feel ...padahal pemandangannya indah banget. Ah.. Indonesia banget dah.... gak ngerti aset alam berharga. Gak kebayang beberapa tahun lagi bakal air sungainya udah ketutup semua kotoran pampers dan botol minuman. Habisss dah... Belum lagi pedagang yang memasang tenda pas ditengan bebatuan di area sungai. Semrawutnya... mau ambil foto aja susah kehalangan mereka. Hufttt...

Keputusan bersama kita pulang kehotel dulu sebelum melanjutkan perjalanan tour berikutnya karena banyak yang sampai CD basah jadi harus ganti baju dulu. Horeeee ...senengnya karena kupun pengen ganti baju pula meski baju dan leggingku cuma basah diujungnya aja. Harus ganti baju dengan alasan gak enak foto di 2 tempat pakaiannya itu-itu aja. Lagian baju yang tadi gak enak dilihat difoto terlalu soft. heheeeeee...
Angle yang paling indah menurutku air yang mengalir di kakiku itu panassss
Panas kakikuuu

Ini ibu-ibu yang takut basah tuh lihat koto ya bebatuan itu apalagi di bawa tenda di belakang itu



DANAU PICUNG
Danau Picung ini adalah bekas galian-galian orang Belanda dan tempat memutar kincir pengolahan emas yang berada di lobang tambang, yang sekarang ini dikenal dengan nama wisata lobang kaca mata. Dengan ditinggalkannya bekas-bekas galian tersebut keluarlah mata air yang memenuhi seluruh bekas galian dan sekarang dikenal sebagai objek wisata danau picung yang pemandangannya sangat indah dan masih alami.

Danau Picung ini banyak menyimpan sejarah tentang awal mula kabupaten Lebong yang merupakan daerah tua dan memiliki banyak kekayaan alam terutama tambang emas. Pada masa revolusi, wilayah ini telah berkontribusi dalam pembangunan Monumen Nasional, atau yang dikenal dengan nama Monas di DKI Jakarta, pada puncaknya terdapat emas , dan menurut sejarah sebagian emas tersebut dari Lebong

Sejak mulai masuk kendala sudah mulai terjadi. Setelah memungut uang restribusi kami sama sekali tidak diarahkan harus masuk lewat mana Sejak mulai masuk kendala sudah mulai terjadi, setelah memungut uang restribusi kami sama sekali tidak diarahkah harus masuk lewat mana, dan rambu-rambu petunjuk juga tidak terlihat, sehingga kami ternyata masuk melalui pintu keluar. Nah terjadi bentrokan dengan ibu-ibu yang nyetir dengan angkuhnya. Karena dia merasa terganggu dengan mobil kami yang mengambil jalannya untuk keluar tanpa mau memaklumi kami wisatawan luar yang tidak tahu.Yah..... jadilah ibu Ade terpancing emosi dengan keangkuhan ibu tersebut. Pakai mobil dinas plat merah aja sombong katanya! Hmmmm...hmmm kita sudah berusaha mundur kasih dia jalan masih marah juga. Untung kita bisa lebih sabar. .... Ngalah deh ngalah... Setelah sedikit insiden tersebut akhirnya kami bisa masuk juga. Melangkah keluar mobil aku sudah terhipnotis dengan pemandangan alamnya yang sungguh indah. Tak kupedulikan lagi sengatan matahari yang luar biasa terik. Maka seperti biasa akupun mulai selfie. Tanpa kusadari ketika diperjalanan pulang Idham dan Acep berkomentar "Tahu dak bik Esi saat di Danau Picung sudah menjadi orang ter ALAY sedunia.Bahkan sampe seluruh pengunjung itu noleh kalau lihat bik Esi" Hahahaaaa.... maaf pemirsa saya mah selalu gak nahan kalau lihat scene yang indah..... Nah pemirsah... ini dia hasil jepretan yang teralay sedunia itu.

Entrance dengan pemandangan yang awesome. Masya Allah
Teriknya mentari membuat langit dan awan kontras dan cantik

Cantik cantik...viewnya cantik



Team wanitanya

Indahnya semesta alam Masya Allah

Bahkan dinding batu alam menjadi indah dipandangan mataku
Masih diposisi yang sama
Cantik sekali view ini





Objek wisata yang sejatinya tempat untuk melepaskan penat bagi para pengunjungnya, harus tercoreng oleh beberapa oknum masyarakat yang memanfaatkan kondisi ini dengan melakukan pungutan liar (Pungli) kepada wisatawan.Dipintu keluar oknum preman memaksa kami membayar restribusi kembali. 25 ribu mobil... Hmmm...hmmm gila ya...Karena jatah hari tripnya cuma 3 hari jadi cuma 2 lokasi wisata itu yang bisa dikunjungi. Padahal masih cukup banyak, apalagi kalau mau jalan agak jauh sedikit yaitu Bengkulu. Ahaaaa.... mungkin lain waktu.

Kamis pagi selesai Subuh dan sarapan pagi rombongan ready for going back home. Hujan rintik dan cuaca dingin kota Lebong mengiringi perjalanan pulang. Mungkin karena kepagian bangun, serta sarapan nasi goreng berlemak yang membuat perjalanan pulang ini kurang nyaman. Setelah menahan pusing dan mual yang terasa menekan, akhirnya bersyukur mobil rombongan Angga berhenti di suatu tempat, melihat mereka berhenti kami mengikuti, wah aku menyambut girang, padahal aku tengah sibuk cari kantong plastik untuk muntah. Begitu turun sudah gak bisa tahan, aku muntah ... Hahaaaaa... KO. Untung ada temen yang muntah yaitu Tami. Rupa-rupanya sepanjang jalan dimana kami berhenti banyak mobil-mobil lain yang parkir. Ternyata tikungan disitu punya istilah tikungan muntah... karena memang area itu banyak yang stop untuk muntah. Duh selamet..selamet gak jadi malu... banyak temen kok.


Perjalanan dilanjutkan lagi...kali ini ibu-ibu berhenti dipasar Curup karena sesuai rencana mau membeli cabe dan sayur mayur. Tapi aku sudah kehilangan selera berbelanja, badan dan perasaanku masih kurang sehat. Selagi yang lain belanja aku melanjutkan muntah episode ke-2. Jadilah selokan bank BRI tempat mobil kami parkir menjadi saksi bahwa aku mabuk berat. Setelah habis isi perut (baca : nasi goreng sarapan pagi tadi) aku merasan enakan. Heheeeee...

Dinginnya udara kota Curup

Setelah ibu-ibu selesai berbelanja (padahal sayurnya bagus n seger-seger bahkan sangat murah) kita jalan lagi. Pemandangan sepanjang perjalanan kota curup sangat indah...hamparan tanaman dan cuaca yang sangat sejuk (ini mah selera gua banget cocok deh buat aku). Kami sempat berhenti membeli oleh-oleh di toko-toko kecil pinggir jalan yang menjual buah-buahan yang segar

Numpang sholat Dzuhur di Masjid An-Nur Sekayu
Teriknya Sekayu


Perjalanan pulang lancar dan dengan selamat nyampe juga ke rumah sekitar jam 8. Alhamdulillahi Rabbal alamin... Kapan kita jalan-jalan bersama lagi yukkkk

SILATURAHIM ITU INDAH

Bermula dari keinginan papa untuk bersilahturahim dengan keluarga besar mama (Alm) yang berdomisili di seputaran Jakarta, maka aku dan saudara melakukan travelling ke Jakarta - Bogor - Bandung. Banyak hal yang dapat dipetik dari perjalanan ini. Paling utama adalah terhadap harapan yang sempat tersimpan, hingga akhirnya menjadi suatu kesimpulan : "T I D A K".

DEPARTURE
Sejak dikeberangkatan, bandara SMB II , sejarah penulisan kenanganpun sudah dimulai, biasalah hobby kenarsisanku. Fotot-foto.

Ini nih team yang berangkat minus Ifan yang sedang motoin
Ini nih hijaber stylenya
Ketemu yuk Dina yang mau berangkat training wira usaha


ARRIVING
Sesampainya di bandara SOETA, dijemput oleh Erat (adik iparku) dan sopir bang Johni, wisatapun sudah dimulai.

Nih yang jago makan....sampe tumpah ke baju
Nyampe bandara kita tak langsung ke rumah malah langsung jalan, makan di RM Sederhana
Usai makan selfie dulu

Habis makan langsung ke sekolah Ersa di Islam Cendikia
Asrama tempat Ersa sekolah



KE RUMAH BIK IDA (adik ipar mama)
Silahturahim ke rumah bik Ida yang lumayan sulit dijangkau karena jalan rumah yang sempit bahkan mobil aja sulit masuk. Mobil terpaksa parkir di RS Kanker Darmais, untuk dapat parki rmemakan waktu hampir 1 jam, bahkan untuk keluar juga memakan waktu hampir setengah jam, namun schedule harus tetap dipenuhi yaitu target utama ke Thamrin City. Jadi papapun harus diboyong ke ThamCit. Bahkan papa hampir roboh karena kecapean, akhirnya gak bisa dan gak dapet apa-apa juga sih disini, cuma nemenin papa rest di D'Cost. Cuma Iyun yang sempat belanja... Ya gpp deh...

Kelelahan di D'Cost Tamcyt



PENGAJIAN AKHWAT
Karena papa kecapean hari kedua kita gak punya schedule kemana-mana. Dasar ibu-ibu mana betah seharian dirumah, judulnya sih jalan ke temen pengajian Erat. Eh ujung-ujungnya dibawa juga ke Home Industri yang memproduksi jilbab dan gamis-gamis Syar'i. Eh..pas lihat-lihat ternyata harganya sangat muraaaahhh dengan kualitas bagussss. Bayangin ada gamis seharga 90 ribu dan kerennnn. Ayo sikaaaaaatttt... tapi aku masih bisa nahan diri. Cuma beli 2 gamis


Rencana berangkat ke temen pengajian Erat
Ini team yang rencananya untuk ke pengajian
Tapi ternyata akhirnya ke pengrajin baju muslimah dannnn....kita menjadi cukup nafsu dengan harganya yang sangat murah...banget
Iyun hahaaa...langsung ganti baju baru dibeli. Ampunnnn



KE RUMAK WAK IFUL BEKASI

Ini hari Rabu tanggal 9 Oct 2013, hari ke3, schedule hari ini adalah Bekasi rumah wak Iful (kakak kandung mama). Aku suka banget kerumah wak Iful, rumahnya yang asri emang jadi idola aku banget. Segala macem tanaman ada disana, jeruk Bali, Mangga, Sawo, sampe cabe rawit. Ih halamannya luas...dan penghuninya rajin lagi. Sukaaaaa....

Lihatlah entrancenya aja teduh dan asri banget
Pintu masuk, lihat buah mangga yang menjuntai
Setiap sudutnya asri dan indah
Kita pamit ya wak Iful, terima kasih jamuannya...seneng n nyaman juga di rumah uwak ini

Ke sekolah Akbar jualan pempek


SOWAN KE BANDUNG
Schedule papa yang ngotot ingin ke Bandung karena mau ketemu besan (keluarga Erat), benar-benar menguntungkan kami. Ahaa.... ini wisata belanja yang paling besar. Selesai menaruh barang bawaan kita-kita langsung memulai wisata belanja. Metro Indah Mall tujuan utamanya. Lumayan bagus dan murah barang-barang disini. Kebetulan sedangan sale produk "Elzata" maka Iyun yang borong besar-besaran. Aku cuma dapet jilbab langsung n praktisss...

The suits Metro Apartemen base campnya kita selama di Bandung

Hari ke-2 di Bandung tujuan utama kita adalah Pasar Baru. Pusat wisata belanja terbesar kota Bandung. Karena memang gak punya rencana belanja aku cuma dapet cuma dapet 1 set sarung bantal kursi serba ungu dan lusinan pakaian dalam, bra n cd. Dan karena hari masih sore (belum malam,...) perjalanan dilanjutkan lagi ke pusat pertokoan di Cihampelas. Hmmm ...tapi area ini sekarang sudah berubah. Bahkan barang-barang yang dijual di pertokoanpun tidak lagi murah. Semua sangat mahal karena yang disasar adalah turis. Gak beli apapun...

The street....
Apapun bisa jadi background foto asal nyender deh
Gak nafsu belanja cuma duduk bengong
Pengunjung yang duduk-duduk doang kecapean


SOWAN KE BOGOR
Kunjungan yang penghabisan adalah Bogor, menuju rumah Mak Cik (adik kandung Mama) dan rumah Piyan. Habis sudah kunjungan, dan akhirnya kita kembali ke Cilegon PCI Halmahera Cluster. Persiapan buat pulang. Di hari terakhir sebelum keberangkatan ke Palembang, kami masih sempat melaksanakan sholat Ied. Sampai detik terkhir ini pula aku terus memendam kecewaku.

Rest area Bogor dari Bandung

Nyampe Bogor langsung mejeng di komplek perumahan elite
Hmmmm...pengungsi
Sowan ke rumah Mak Cik adek kandung Mama, pengganti mama nih
Silahturahim itu memang indah
Moment kebersamaan selalu indah
Sebelum balik ke rumah mampir dulu wisata culiner, asinan Bogor
Pose bersama dulu untuk kenang-kenangan karena gak selamanya bisa dapet moment ini, apalagi rencananya Piyan mau berangkat kerja ke Kuwait
Pagi sebelum kita melaju ke base camp PCI Halmahera Cilegon
Ocha...seneng nempel terus jadi inget Nabilah
Gak puas-puasnya yah narsisan melulu nih
3 Generasi
Hari terakhir menjelang pulang sore harinya pagi kita masih sempat sholat Ied Adha dulu di mesjid dekat komplek
Pengalaman baru sholat Ied di negeri sebrang
Perantauan
Bubar sholat masih sempet lihat pemotongan beberapa hewan kurban
Sayonara kita menuju bandara dulu
Bandara Soeta terminal 1 B, Lion Air jelek dibanding Terminal 2 Garuda, mana delay lagi, nah akhirnya papa tahu bedanya