Thursday 23 September 2021

HUTAN KECIL DI RUMAHKU

 Ada banyak cara menikmati sepotong kehidupan saat kalian tertikam belati sedih. Salah satunya menerjemahkan banyak hal yang menghiasi dunia dengan cara tak lazim. Saat melihat gumpalan awan di angkasa, saat menyimak wajah lelah pulang kerja, saat menyimak tampias air yang membuat bekas dilangit-langit kamar dengan pemahaman yang berbeda, maka kalian akan memberikan kebahagian yang utuh yang jarang disadari atas makna detik demi detik kehidupan. (Tere Liye).

Untuk kamu yang tengah berjuang mati-matian. Bahkan sempat berpikir mereka adalah segalanya, namun pada akhirnya kau ditinggalkan,  dilupakan. Jangan bersedih terlalu lama. Hatimu berhak bahagia atas luka yang kau ciptakan sendiri karena menggantungkan bahagia atas makhluk. Bahagia ada di hati dan karena Allah! (my Quote)


RUMAH... terkadang ada sedikit bulir bening di sudut mata jika mendengar kata ini. Jelas tak terbayang aku akan mampu memiliki. Cukuplah sekelebat bayangan silam yang pedih. Tinggal di sebuah rumah namun seperti tahanan. Tidur di lantai beralas "lamat", bentakan akan terdengar saat gelas dan sendok berdenting saat membasuh piring. Hardikan pengusiran... Apalagi untuk bisa menatanya sesuai selera... . Masih teringat saat aku memajang foto pernikahan di meja ruang tamu, kata-kata nyelekit kudapatkan dan tak terlupa sampai mati. Aku cuma numpang! Namun itu  semua hanyalah lintasan kelam.

Kini ide kreasi dan terkadang khayalanku terlalu banyak. Dan jangan  terlalu sering menonton chanel youtube tentang kreasi interior dan penataan taman. Hmmmmm... mulai otakku muncul ide bertumpuk-tumpuk. Adaaaa aja... bahkan sulit konsentrasi dalam pekerjaan saat ide itu belum iwujudkan.

Gara-gara nonton channel Youtube Mama Celin ideku bermunculan. Posisi halaman depan rumah yang terpapar panas matahari penuh  dari pagi sampai sore, membuat tanaman yang ditempatkan di halaman depan menguning bahkan sebagian daunnya terbakar. Terlebih lagi jika akhir-akhir ini cuaca sangat tak menentu. Sebentar hujan lalu panas menyala lagi. Nah daun-daun yang masih basah ditetesi hujan namun tiba-tiba panas kerontang membuat mereka seperti dikukus terpanggang. Sedih banget kan.

Padahal aku setiap kali beli tanaman di penjual pinggir jalan selalu tanya ini tahan matahari gak? Yah.. yang namanya pedagang kadangkala bilang iya aja. Akhirnya aku browsing tentang tanaman yang sangat tahan panas. Dapet deh, kaktus, euphorbia, Bougenville, Lidah mertua (sansivera).

Sansivera??? Tampaknya gak begitu kuat sama panas, buktinya deretan sansivera di halaman gak mau tumbuh baik dan daunnya terbakar. Bougenville sudah ada, gak mungkin ditambah lagi untuk lahan sebesar 2 x 4 meter itu. Hehehe... Ya sudah kaktus!

Aku sudah punya kaktus beberapa buah. Karena terlalu antusias aku membuncah. Mulai dari survey kaktus di penjual bunga pinggir jalan. Agak langka dan jika ada mahal banget. Kaktus koboy tinggi 10 - 15 cm aja 100 ribu. Gak menyerah aku cari di shopee. Dapet tuh toko Greenflora. Iseng aja beli karena murah. Untuk kaktus koboy 10 - 15 cm cuma 25 ribu, murahkan??? Pertama aku beli 2 buah dulu , eh pas dateng..kereen.. kaktusnya bagus dan kualitasnya bagus. Ya udah deh..aku beli lagi..4 buah. Lalu beli lagi 5 lagi..hehe..langganan tuh jadinya sama Greenflora. Seneng...!

Sekarang cari potnya. Aku kan demen banget sama "Pot Terakota", kemana harus beli. Di Palembang jarang yang jual. Kalalu beli di shopee mahal ongkir dan resiko pecah. Luckily aku sempat lihat postingan seseorang (kalau gak salah Dhora namanya) di FB yang sedang foto-foto di Taman kaktus. Keren banget. Penasaran aku nge DM dia tanya-tanya. Eh..ternyata jual pot terakota juga. 

Cusss.. akhirnya minta ditemani Atun dan berbekal Google Map aku cari lokasinya. Google Map yang bikin stress bikin kami nyasar di area dead end tak berpenghuni dan serem khawatir ada begal, karena sepinya. Usaha keras tak mengkhianati hasil, maka ketemu juga tuh tempat jual kaktus dan pusat pot terakota. Kalap??? Pastinya. Pulang ke rumah bagasi belakang mobil tak cukup lagi. Sampai bagian tengah diisi juga pot-pot cantik tersebut. Heheee...

Sebelum keranjingan pot Terakota aku juga 'gila" mengkoleksi pot keramik Birput gara-gara lihat rumah Yuni Shara. haaa...haaa.. Sampai akhirnya terasku penuh dan gak bisa lewat. Tapi Adaaa aja akalku. Angkat sana anghkat sini tata ulang yah muattt aja.

Dan aku juga semakin pintar untuk tambah koleksi tanaman yang viral aku beli aja di shopee. Murah kok meskipun memang masih kecil banget. Gak apalah aku suka merawart bunga dari "my baby". Puas rasanya kalau dia sampai gede berkembang biak bahkan bisa ngasih-ngasih orang yang minta.

Mudah ya...bahagia itu. Segitu aja buat aku bahagia. Pagi-pagi buka jendela lihat tanamannku baik-baik saja. Senengnyaa..... Ya apa-apa yang membuat kau bahagia lakukanlah. Apa-apa yang menyakitimu lupakan dan kuburlah. Alhamdulillah...!

Teras kecil yang ramai...


Penuh pernik dan varian tanamannya


Tampak depannya ramai juga, that's why I say Hutan kecil


Area ini terpapar matahari dari pagi hingga petang, berharap pohon lengkeng itu segera besar dan tinggi untuk jadi pelindung

Tempat ini tertolong oleh tanaman sirih sehingga teduh dan tanamannya lumayan hijau


Tempat ini adalah penyemaian setelah tanaman yang sudah banyak di pecah, karena sering banyak yang minta.

Guci keramik BirPut kesukaan aku


Penampakan dari bagian dalam rumah, seneng sih lihatnya


Pojok terpanas


Tanaman samping yang hanya terkena matahari pagi hijaunya hijau

Rooftop rame juga

Koleksi tanaman baru dari shopee. Syngonium batik

Begonia Maculata

Pepeomia Melon

Calathea Lancifola

Syngonium Liliput

Ephicia pink

Kaktus mungil dan pot karakternya