Baiklah perut sudah kenyang, sholat juga sudah so..let's go our trip for today! Tempat wisata pertama yang kami kunjungi di Bangka adalah Danau Kaolin Air Bara. Danau yang indah ini terletak di Desa Air Bara, Kec. Air Gegas, Bangka Selatan, Provinsi Bangka Belitung. Danau Kaolin adalah sebuah danau yang memiliki warna daratan yang putih bersih layaknya hamparan salju dengan air danau yang berwarna biru tosca terang. Danau ini terbentuk dari bekas tempat pertambangan Kaolin yang telah ditinggalkan oleh masyarakat setempat dan dengan sendirinya bekas galian tersebut dibentuk oleh “tangan-tangan” alam menjadi sebuah danau yang indah.
Tempat yang berada di Desa Air Bara, Kabupaten Bangka Selatan ini memiliki akses perjalanan yang lancar dan mulus jika anda berangkat dari Ibukota Provinsi Bangka, yakni Pangkal Pinang. Perjalanan yang akan anda tempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor kurang lebih selama 1-1,25 jam perjalanan. Danau Kaolin Air Bara terletak tidak jauh dari Jalan Lintas Provinsi Koba-Toboali. Dari jalan lintas tersebut, kita akan melewati jalan tanah kurang lebih 200 meter hingga akhirnya kita akan sampai ke tempat tujuan. Sebelum tiba di Desa Air Bara terdapat simpang empat yang masyarakat sekitar menyebutnya Simpang Bemban, tidak jauh dari persimpangan inilah Danau Kaolin yang indah itu berada.
Kenapa disebut Danau Kaolin? Nama Danau Kaolin diberikan sesuai dengan nama bahan tambang yang ada di danau ini. Danau Kaolin Air Bara terbentuk dari bekas tempat pertambangan kaolin yang telah ditinggalkan. Dinding-dinding bekas lubang galian kaolin memiliki warna putih yang bersih, sehingga tampak seperti salju yang menempel di tanah.
Kaolin adalah semacam tanah liat yang efektif untuk mengobati diare dan juga peradangan kulit tertentu. Kaolin merupakan suatu masa batuan yang kemudian tersusun dari material lempung yang mempunyai kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan. Manfaat Kaolin adalah mineral yang biasa digunakan sebagai bahan industri seperti kosmetik, kertas, makanan, pasta gigi, dan lainnya. Kaolin banyak digunakan karena sifatnya yang halus, putih, kuat, serta daya hantar listrik dan daya hantar panas yang rendah.
Saat sampai di lokasi wisata ini jam menunjukkan pukul 2 lebih. Matahari sedang sangat terik memancarkan cahayanya. Namun pesona eksotis danau ini membuat kami tidak merasakan panasnya matahari yang membakar kulit wajah. Paduan warna dindingnya yang seputih kapas menyerupai dinding salju dan airnya yang biru toska dan jernih membuat aku.jadi teringat Cotton Castle di PamukkaleTurki. Dinding batu yang putih seperti kapas/salju sekilas hampir sama namun ada perbedaan mencolok di warna airnya. Di danau Kaolin Air Bara pesona biru airnya tak tertandingi. Benar-benar indah.
Setelah membayar tiket masuk seharga Rp.5000,- perorang mulailah kami terlena dan tak puas mengitari bahkan sampai turun ke dasar kolam. Meskipun sinar matahari full watt memancar namun karena hembusan angin yang deras dan kencang juga membuat rasa terik membara itu terabaikan. Hmmmm... Maasyaa Allah...! Hampir 1 jam lebih kami berputar-putar menikmati onjek wisata ini akhirnya mulai merasa lelah dengan wajah memerah panas terbakar.
Tempat yang berada di Desa Air Bara, Kabupaten Bangka Selatan ini memiliki akses perjalanan yang lancar dan mulus jika anda berangkat dari Ibukota Provinsi Bangka, yakni Pangkal Pinang. Perjalanan yang akan anda tempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor kurang lebih selama 1-1,25 jam perjalanan. Danau Kaolin Air Bara terletak tidak jauh dari Jalan Lintas Provinsi Koba-Toboali. Dari jalan lintas tersebut, kita akan melewati jalan tanah kurang lebih 200 meter hingga akhirnya kita akan sampai ke tempat tujuan. Sebelum tiba di Desa Air Bara terdapat simpang empat yang masyarakat sekitar menyebutnya Simpang Bemban, tidak jauh dari persimpangan inilah Danau Kaolin yang indah itu berada.
Kenapa disebut Danau Kaolin? Nama Danau Kaolin diberikan sesuai dengan nama bahan tambang yang ada di danau ini. Danau Kaolin Air Bara terbentuk dari bekas tempat pertambangan kaolin yang telah ditinggalkan. Dinding-dinding bekas lubang galian kaolin memiliki warna putih yang bersih, sehingga tampak seperti salju yang menempel di tanah.
Kaolin adalah semacam tanah liat yang efektif untuk mengobati diare dan juga peradangan kulit tertentu. Kaolin merupakan suatu masa batuan yang kemudian tersusun dari material lempung yang mempunyai kandungan besi yang rendah, dan umumnya berwarna putih atau agak keputihan. Manfaat Kaolin adalah mineral yang biasa digunakan sebagai bahan industri seperti kosmetik, kertas, makanan, pasta gigi, dan lainnya. Kaolin banyak digunakan karena sifatnya yang halus, putih, kuat, serta daya hantar listrik dan daya hantar panas yang rendah.
Saat sampai di lokasi wisata ini jam menunjukkan pukul 2 lebih. Matahari sedang sangat terik memancarkan cahayanya. Namun pesona eksotis danau ini membuat kami tidak merasakan panasnya matahari yang membakar kulit wajah. Paduan warna dindingnya yang seputih kapas menyerupai dinding salju dan airnya yang biru toska dan jernih membuat aku.jadi teringat Cotton Castle di PamukkaleTurki. Dinding batu yang putih seperti kapas/salju sekilas hampir sama namun ada perbedaan mencolok di warna airnya. Di danau Kaolin Air Bara pesona biru airnya tak tertandingi. Benar-benar indah.
Setelah membayar tiket masuk seharga Rp.5000,- perorang mulailah kami terlena dan tak puas mengitari bahkan sampai turun ke dasar kolam. Meskipun sinar matahari full watt memancar namun karena hembusan angin yang deras dan kencang juga membuat rasa terik membara itu terabaikan. Hmmmm... Maasyaa Allah...! Hampir 1 jam lebih kami berputar-putar menikmati onjek wisata ini akhirnya mulai merasa lelah dengan wajah memerah panas terbakar.
I'm free... hehehe...si bujang kami |
Cantik sekali biru jernihnya |
Dari posisi berlawanan arah kolam airnya berwarna hijau |
Tuh airnya hijau |
Ini sisi bagian biru di tepian dasar bukit dekat danau |
Bandingkan dengan Cotton Castle di Pamukkale Turki |
No comments:
Post a Comment