Monday, 14 March 2016

UMROH 2015 MADINAH AL MUNAWAROH

31 Maret 2015

Tangal 31 Maret 2015 tepat jam 8 pagi kami selesai check out dari hotel, dan bis sudah melaju menuju "Ataturk Airport", sedih ya harus meninggalkan Turki kota indah yang penuh peninggalan sejarah Islam dengan desain arsitektur yang "awesome". Mungkin lain kali aku harus kembali lagi kesini, mengulangi kembali tempat-tempat yang belum secara puas aku nikmati (misalnya Topkappi Palace), dan juga mengunjungi sisi lain Turki yang belum sempat kami kunjungi pada perjalanan wisata kali ini, misalnya Capodachia, Uludag, Kusadasi dsb.

Perpisahan dengan hotel "Golden Wing" Turki, kita pamit ya...insha Allah bisa ke Turki lagi

Dalam bis Cansu kembali menjelaskan segala regulasi check in bandara dan sebagainya..dan sebagainya. Sebelum turun Cansu sempat membagikan tanda mata berupa sajadah untuk masing-masing peserta. Terima kasih Cansu see you next!

Dengan proses yang cukup panjang dan agak lama akhirnya kita masuk juga menuju gate 405 untuk boarding. Kami menunggu cukup lama (sekitar 2 jam lebih). Hal ini disebabkan oleh kondisi cuaca di area bandara Ataturk saat itu sedang hujan deras dan angin kencang. Pesawat delay lebih dari 1 jam. Hmmm aku yang sudah berdiri antri didepan gate check in boarding pass terpaksa harus mencari tempat duduk kembali. Tapi gak ada.....penuh.

Menunggu pengurusan bagasi, check in, pasport control dan boarding di Ataturk Airport

Meski terlihat besar dan orang-orang bilang sistem di negara luar itu biasanya lebih sistematis tapi khusus Ataturk aku bilang tidak. Sistem boarding, penempatan gate, announcement di Indonesia jauhhh lebih rapih, tersistem dan bagusss menurutku. Di Ataturk kita sebagai calon penumpang harus mencari sendiri gate tempat boarding, menunggu lama informasi di monitor display, harus juga jeli menatap display monitor disetiap gate, karena pengumuman pindah gate dan sebagainya itu tidak diannouncement via audio, melainkan hanya tertera di monitor display. Sambil berdiri antri aku membaca pengumuman pindah gate untuk beberapa pesawat dan aku tidak mendengar audio announcement untuk perubahan itu. Hadeeuhhh...mesti cermat banget artinya, mata harus awas ! Hmmm Indonesia is my lovely country.

Akhirnya tepat jam 2 siang pesawat kita lepas landas dari Ataturk menuju Madinah. Perjalanan Turki ke Madinah ditempuh 3 jam lebih dan terdapat perbedaan waktu sekitar 1 jam antara Madinah dan Turki. Cuaca panas dan terik matahari menyengat menyambut kami begitu turun dari pesawat (sangat kontras dengan cuaca di Turki kemaren). Menjelang Maghrib kita baru check in di Al-Safa hotel. Letak hotel tidak jauh dari masjid Nabawi, mungkin memakan waktu sekitar 5 menit dari hotel menuju masjid Nabawi.

Begitu mendapat kunci kamar aku sudah tidak menghiraukan lagi urusan koper dan bagasi, aku langsung lari ke lift (agak sepi, mungkin sebagian orang sudah di masjid untuk sholat) dan langsung ke kamar 712 di lantai 7. Aku tidak mandi hanya menukar seluruh pakaian dalam dan berwudhu. Sebelum berangkat ke Nabawi ada insiden kecil yang terjadi. Saat berangkat aku sempat lupa memindahkan sandal jepit ke barang tentengan sehingga sandal jepitku masih di koper besar. Kebingungan nih bagaimana aku harus ke mesjid sedangkan aku memakai sepatu kulit boot, masa ke mesjid mengenakan sepatu ini (bagaimana menyimpannya saat aku nanti di masjid).

Aku sempat memohon pada uni  untuk meminjam sandal hotel yang diambilnya dari hotel di Turki. Dia punya 2 sandal hotel dan 2 sandal jepit dan saat itu ada dihadapanku. Gigih dia menolak meminjamkan sandal hotel dengan alasan kalau sudah dipakai kan nanti kotor dan gak bisa dibawa pulang ke Palembang. (Astaghfirullah! Padahal 1 dari sandal hotel itu sebenarnya jatah aku juga tapi aku ikhlaskan untuk dia saat di Turki). . Yah sudahlah kalau gak boleh aku mau nekad pakai boot aja, kan bisa disimpan di kantong plastik. Akhirnya dia mikir juga.... dan memperbolehkan aku pinjam sandalnya. Aduh...aduh..aduh.... Astaghfirullah!

Yah akhirnya jadi juga aku ke masjid Nabawi memakai sandal hotel tersebut. Memasuki pelataran masjid Nabawi aku terdiam dan rasa haru menyelinap. Tebaran payung dan angin berhembus membuat suasana semakin haru. Berkali kali aku kembali ke tempat ini suasana dan rasa haru masih saja menyelimutiku setiap kali menginjakkan kaki di masjid Nabawi. Indah sekali masjid Nabi Muhammad SAW ini. "Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakatuh. Allahumafhtahli Abwabarahmatik. Assalamu'alaika ya Rasulullah, Assalamu'alaika ya Nabi Allah, Assalamu'alaika ya Habib Allah".

Alhamdulillah kami masih bisa masuk ke dalam bahkan mendapat tempat di bagian depan meskipun sudah dapat tempat yang tidak berkarpet. Rasa haru menyelinap didalam dadaku ketika bersujud di masjid Rasulullah SAW mataku sedikit berembun, tak terduga aku bisa kembali lagi kesini. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar.

Masjid Nabawi adalah masjid yang terindah di dunia setelah masjidil Haram. Masjid nabi Muhammad SAW ini adalah mempunyai keutamaan yang besar setelah masjidil Haram. Karena, satu kali shalat di masjid ini, lebih besar pahalanya dari seribu kali shalat di masjid yang lain, sedangkan di Masjidil Haram akan diganjar pahala 10.000 kali lipat. .Di masjid yang indah inilah Rasulullah di makamkan.
Bada Maghrib, mencoba selfie karena gak ada yang fotoin
Indahnya kemilau lampu di Masjid Nabawi Bada Subuh, Foto diambil oleh sesama jamaah Indonesia
Pelataran Masjid Nabawi Bada Subuh, kemilau lampu gemerlapan dan payung-payung belum dibuka
Pelataran Nabawi bada Ashar menjelang Maghrib dimana payung-payung sudah ditutup kembali

Waktu kami di Madinah sangat singkat sekali hanya 4 hari. Schedule hari kedua adalah setelah sarapan pagi bagi jamaah wanita akan ke Raudah. Raudah yang biasa disebut taman-taman syurga adalah tempat yang berada diantara rumah Rasulullah (sekarang menjadi makam Rasulullah) dengan mimbar nabi. Konon katanya tempat yang paling mustajab adalah yang paling dekat dengan mimbar (kalau aku sih menterjemahkannya adalah pojok kanan depan karpet abu-abu).

Selama melakukan umroh baru sekali inilah aku datang ke Raudah pada pagi hari, enak sih karena gak ngantuk tetapi ramainya luar biasa. Meskipun sudah sampai ke pojok kanan depan karpet abu-abu, aku masih harus sabar berdiri mengantri untuk dapat giliran sholat (Sambil berdiri mengantri aku tidak hentinya bersholawat dan berdoa). Banyak sekali jamaah yang terlalu egois tidak mau memberi kesempatan bagi orang lain. Banyak jamaah yang duduk berdoa berjam-jam disitu tanpa memikirkan betapa banyak jamaah lain yang menunggu dibelakang mereka untuk bergantian karena bukankah mengunjungi Raudah untuk wanita dibatasi dari jam 9.00 - 11.00, dan ketika diajak gantian dia ngotot gak mau. Alhamdulillah dengan sabar akhirnya aku dapat juga tempat untuk sholat dari seorang wanita Turki yang sambil memelukku penuh kasih sayang seraya memberikan tempat. Aku segera sholat sunat mutlak 2 rakaat lalu berdoa. Air mata mengalir deras saat aku berdoa sulit sekali kubendung.

Aku merasakan perbedaan doaku sekarang sudah bergeser. Kalau dulu lebih fokus ke diri dan kemalanganku dan juga anak-anakku, tapi kali ini lebih fokus ke bapak, ibu, saudara-saudara, sedikit buat anakku, dan sedikit sekali buat diriku sendiri. Aku sudah lebih ikhlas dengan cobaan yang kuterima jadi bukan hal yang menyusahkan lagi. Tetap bermohon agar Allah selalu menjadikan aku istiqomah dalam jalan yang diridhoiNYA dan patuh serta tunduk dalam ketaatan kepadaNYA.

Selesai berdoa aku segera berangkat supaya jamaah lain dapat bergantian, sebab bila kita egois tanpa memberikan kesempatan saudara seiman kita sama saja kita bersifat dzalim. Dosa kan... Waktu masih menunjukkan jam 10 WSA saat kami keluar dari Nabawi, hari itu memang tidak ada kegiatan lain. Akhirnya aku mengantar team cewek untuk belanja. Aku sendiri tidak berniat belanja, karena memang gak minat dan tidak direncanakan. Sempat membeli snack, jus mangga (Jus di Arab memang enak karena asli dari buah) dan air mineral, supaya ada botol untuk mengisi air zam-zam. Yah...jam 11.15 harus sudah balik lagi ke hotel untuk wudhu meninggalkan barang2 belanjaan (kan tidak boleh dibawa masuk masjid).

Seluruh anggota team cewek sebelum masuk ke Raudah
Kesampaian juga cita-cita mau foto di depan pintu Masjid Nabawi
Payung-payung yang bermekaran indahnya
Payung-payung yang artistik
Rombongan di depan pintu 25, setelah dari Raudah
Area pertokoan di sekeliling masjid Nabawi. Panas dan teriknya clingggg..!
Pulang setelah sholat dzuhur di lobby hotel ustad Syukri sudah menunggu untuk menginformasikan bahwa habis makan siang akan ada ziarah Baqi. Aku sejenak berpikir ditengah hari terik panas harus jalan kesana akhirnya aku memutuskan tidak ikut. Dan hampir seluruh peserta juga malas ikut, schedule tersebut dibatalkan.

MADINAH CITY TOUR
Schedule Madinah City Tour merupakan agenda wajib untuk travel umroh. Tapi untuk travel Arofah ini sedikit luar biasa karena City tournya agak lebih jauh dan lebih banyak. dengan tambahan biaya sebesar 50 ribu rupiah. Yah...lumayanlah seneng. Mulai dari Masjid Kuba, Kebun Kurma, Jabal Uhud, Jabal Magnet, Peternakan Onta. Suka banget sih sebagai objek foto tempatnya "awesome"

MASJID QUBA

Tidak afdol ke Madinah tanpa singgah ke Masjid Quba, masjid pertama yang dibangun Nabi Muhammad SAW di kota suci ini. Selain Masjid Nabawi, Masjid Quba merupakan tempat 'wajib' kunjung jemaah haji dari berbagai belahan dunia.

Terletak di tepi Jalan Medina 42318, Madinah, Arab Saudi, masjid bercat putih dengan empat menara ini tampak bersahaja dengan arsitekturnya yang sederhana. Tapi saat ini masjid Kuba telah mengalami perubahan cukup banyak terutama untuk desain exterior dan area halaman didepannya (umroh tahun lalu suasana exterior masjib Kuba belum seperti sekarang ini.)

"Barangsiapa dalam keadaan berwudhu dari tempat tinggalnya (rumah, hotel) lalu melakukan sholat di masjid ini maka akan mendapatkan pahala sama dengan 1 kali umroh" (Hadist riwayat Ibnu Tarmidzi)
Masjid Kuba with mama Edo dan yuk Galuh : "Barangsiapa yang berwudhu dari rumah lalu sholat di masjid ini maka akan mendapatkan pahala yang nilainya sama dengan 1 kali umroh (Hadist riwayat Ibnu Tarmidzi")

My travel mate in action, Edo! Keren ya...
Renovasi di masjid Quba sangat signifikan tahun 2013 yang cantik seperti ini belum ada
Edo sedang gantian berfoto di area depan masjid
Now is my turn...
Bagian samping masjid


JABAL UHUD
Jabal Uhud atau Bukit Uhud merupakan lokasi wajib kunjung jemaah umroh dan haji ketika menginjakkan kaki di Madinah. Jabal Uhud berjarak sekitar 5 km dari pusat kota Madinah. Posisinya berada pada pinggir jalan lama Madinah-Mekah. Jabal Uhud berdiri sendiri. Padahal umumnya bukit di Madinah berbentuk sambung menyambung. Karena itulah, penduduk Madinah menyebutnya Jabal Uhud yang artinya bukit menyendiri.

Di lembah bukit ini pernah terjadi perang dahsyat antara 700 kaum muslimin melawan 3.000 kaum musyirikin. Sebanyak 70 syuhada gugur, di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib. Saat itu Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar mereka yang gugur dimakamkan di tempat mereka roboh, sehingga ada satu liang kubur yang berisi beberapa syuhada. Kecintaan Rasulullah SAW pada para syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya hampir setiap tahun. Untuk itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi.

Ketika memasuki areal Jabah Uhud dianjurkan memberi salam kepada para syuhada Uhud serta mendoakannya.

Edo's....turn!
And  now is my turn .....
With mama Edo, perbukitan Uhud dan pengunjung yang padat di belakangku, pemandangan khas
Pusat jual beli di area bukit Uhud, trendsetternya adalah batu akik
Sebelum kembali ke bis aku mengambil capture di area indah ini

JABAL MAGNET
Setelah berziarah dan membacakan doa untuk 70 syuhada, termasuk paman Nabi Muhammad SAW, Hamzah, di kompleks pemakaman Jabal Uhud, kami berkunjung ke Jabal Magnet (Magnetic Hill) atau Gunung Magnet di Madinah, Arab Saudi. Jabal Magnet yang terletak di sebah utara Kota Madinah ini semakin lama semakin populer dan menjadi salah satu tempat wisata jamaah haji atau umrah, terutama dari Asia.

Jabal Magnet terjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Madinah. Bukit dan pegununan di Jabal Magnet hampir sama dengan gunung-gunung lain di Tanah Suci, yaitu penuh pasir dan bebatuan. Namun, kekhasan bukit di Jabal Magnet adalah bebatuan bukitnya didominasi merah bata, beberapa agak hitam. Sekitar 15 km sebelum tiba di tempat yang disebut-sebut sebagai pusat Jabal Magnet, mobil yang kami tumpangi melaju dengan berat.

Setelah mobil berhenti, sopir lantas menyetel rem tangan. "Kalau tidak dipasang, mobil akan jalan tanpa di tekan pedal gas," ujarnya. dengan disaksikan oleh seluruh peserta sopir lantas melepas rem tangan. Mobil lantas mundur seperti ada yang menarik ke arah Kota Madinah. Mesin mobil kemudian dihidupkan dan dilaju ke depan dengan kecepatan 20 km per jam walau hanya berjarak 15 meter. Aksi melepas rem tangan dan menghidupkan mesin mobil diulang dua kali. Aku kurang berminat mengabadikan aksi tersebut, yang kusaksikan view daerah sekitar yang sangat bagus untuk dijadikan objek foto.

Bukit cadas dan terik matahari yang menyengat. Subhanallah...!
Group kami dengan latar belakang bukit yang punya ukiran Allah didindingnya
Edo yang tersesat di padang tandus judulnya.... :D
Edo yang mengusulkan ambil foto disini hmmmm...
Bukit yang berukir tulisan Allah...
Aku bukannya tersesat dijalan tanpa arah, tetapi aku dalam perjalanan menuju ridho ilahi rabb

PETERNAKAN ONTA
Puas menyaksikan keindahan jabal uhud, selanjutnya masih dalam rute yang sama kita sempat mampir ke peternakan onta. Susu onta yang dipercaya memiliki banyak khasiat. Kejantanan untuk kaum pria, mengobati segala macem penyakit dan mendapatkan kulit mulus serta awet muda untuk para kaum perempuan.

Harga satu botol kecil susu onta dari jaman dahulu kala (saat aku haji 2006) tidak pernah berubah yaitu 5 rial. Aku membeli 1 botol kecil, jadilah nyicip (khasiat yang aku rasakan adalah bisa buang air besar, padahal sudah berapa hari aku gak bisa BAB meski aku sudah minum teh papua untuk pelancar BAB. Setelah BAB aku ngerasa badanku ringan ....heheee...buang sampah nek!)

Tidak ada view yang tidak indah bagiku disetiap tempat. Dipeternakan onta ini yang jadi fotografernya bukan Edo lagi, tetapi ustad Hasyim (Edo gak ketahuan juntrungnya...mungkin sibuk ngantri susu onta. Ahaaaaa....)

Padang tandus inilah tempat peternakan onta itu,  jadi onta itu makan apa ya? Ternyata rumputnya dibeli
Onta itu binatang yang cantik. Bulu matanya lentik kayak bulu mata Syahrini

 
KEBUN KURMA
Rute terakhir dalam Madinah City Tour adalah kebun kurma. Namanya saja kebun kurma, karena sesungguhnya kita bukan ke kebun kurma, melainkan ke toko yang menjual segala macam produk dari kurma. Lokasinya memang disekitar kebun kurma. Di toko ini berbagi produk olahan kurma ada, seperti coklat, kurma segar, kurma ajwa dan permen. Soal harga memang sangat jauh lebih tinggi bila dibandingkan dengan toko-toko lain yang berada di sekitar Madinah seperti pasar kurma (ini berdasarkan pengalamanku yang sudah 5 kali kesini ya), tetapi produk yang dijual disini masih baru alias fresh alias masih jauh dari expired date.

Berkeliling toko aku melihat produk yang agak unik yang tidak dijual ditempat lain. Itulah selalu cirinya aku. Kalau produk yang biasa dijual di Arofah yahhh...beli di Palembang aja deh... Akhirnya dengan banyak pertimbangan koper yang sudah full capacity (padahal aku gak terlalu beli macem-macem sih...koper itu sudah penuh sejak dari Palembang...penuh sama baju2 tebal untuk di Turki) aku hanya membeli 1 kg coklat kurma, dan 1 kg kurma segar buat dimakan dihotel. Kenaikan harga cukup tinggi dibandingkan tahun lalu. Coklat kurma itu tahun lalu harganya 60 rial tapi kini menjadi 80 rial, dengan kurs yang naik cukup tinggi juga. Tahun lalu 1 rial = 2700 Rp, sekarang 1 ral = 3600 Rp. Kasian sekali ya Indonesia.

Kurma ajwa aku beli dengan ustad Hasyim saja, karena harganya agak lebih murah. Yahhh...sudah deh.... Pergi umroh haruslah dengan niat ibadah, bukannya berfoya-foya untuk berbelanja aku inget terus nasihat ustad Ryan. Insya Allah...bisa menjalankannya.

Selesai dari kebun kurma akhirnya kita pulang. Karena rute perjalanannya cukup banyak dan jauh akhirnya kita gak sempat sholat di masjid Nabawi (Huhhhhhft...), tapi makan siangnya jadi bisa duluan dengan kondisi meja yang masih full dan rapih. Yah.... sholatnya di hotel saja. Dan direncanakan nanti habis sholat Ashar akan ada sedikit manasik untuk persiapan umroh karena besok kita akan berpindah ke Mekah untuk melakukan umroh.

Area sekitar pertokoan
Edo di area yang sama
Meski terik dan kering kerontang pohon kurnmanya subur dan hijau

No comments: