Setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh sih menurutku dengan kondisi jalanan berlubang yang dipenuhi genangan air karena menurut cerita Donny dan Andy sudah sejak 2minggu lalu daerah ini selalu diguyur hujan lebat. Sekitar 20 menitan dari area kawah Bromo kami tiba di padang rumput savanna. Padang ini merupakan sebuah hamparan padang rumput yang luas yang berada di sisi selatan gunung bromo. Sepintas hamparan padang savana bromo berupa bukit – bukit hijau nan indah dan exotis menyerupai bukit Teletubbies dalam film anak – anak, itulah alasan padang savana ini disebut atau lebih terkenal dengan sebutan "Bukit Teletubies".
Padang rumput Savana ini juga dikenal dengan nama Lembah Jemplang. Disini kita akan merasa begitu tenang sejuk dan nyaman. Pengunjung akan disuguhi pesona keindahan padang rumput savana terhampar luas dan menghijau seluas mata memandang. Bagiku yang sangat menyukai tanaman hijau itu selalu identik dengan rasa nyaman dan damai. Bentangan bukit seluas itu membuat aku takjub.
Jeep yang kami tumpangi berhenti di area parkir yang sudah penuh sesak. Agak kesulitan mencari tempat parkir. Akhirnya Donny bilang turun saja dulu biar dia mencari parkiran. Kami segera ke toilet, memang karena cuaca dingin membuat kami harus sering-sering ke toilet di setiap kesempatan berhenti. Agak kaget juga karena antrian toilet mengular panjangnya. Apaboleh buat harus rela antri, karena sudah sulit berjalan saking kebelet menahan pipis.
Keluar toilet tujuan kami bertiga (Ade tak ikut turun, melainkan dia ingin istirahat tidur di mobil saja) bukan langsung menuju spot savana melainkan mampir dulu ke kedai penjual Bakso Malang. Rencana untuk menikmati bakso Malang sepuasnya sudah aku catat dalam itinerary sejak belum berangkat. Hahaaaa...lupakanlah dulu soal diet. Di tengah cuaca dingin menyantap makanan panas terasa paduan yang pas. Enak...! Memang makan bakso di daerah Jawa dimanapun akan selalu terasa yummi. Yang paling aku suka porsinya itu pas...tidak terlalu banyak juga tidak terlalu sedikit. Segulung kecil mie kuning, 3 biji bakso kecil dan 1 keping kerupuk pangsit. Namun sayang si ibu kedai tidak menyediakan minuman. Sehingga ketika kami tersedak kepedasan, Kotada harus putar keliling mencari yang jual minuman. Lumayan juga menunggunya 10 menitan bahkan karena kelamaan kami sudah meninggalkan kedai dan sudah action di padang savana barulah Kotada tergopoh-gopoh membawa sebotol aqua. Jauh katanya yang jual mana mahal lagi, makanya dia hanya beli 1 botol buat bertiga. Hahaaaa....
Kami mencoba mencari padang yang hamparannnya lebih hijau. Sulit ditemukan karena kami sudah merasa malas kehabisan tenaga untuk sedikit jalan ke arah bukit dimana di lokasi itu suasananya jauh lebih hijau. Sebenarnya tadi diperjalanan aku menemukan lokasi yang bagus buat foto. Di situ kulihat padang ilalang dengan bunganya yang putih dan tinggi, lalu adapula bunga-bunga jalang berwarna kuning dan ungu cantik sekali selintas terlihat seperti hamparan bunga membentang. Sayangnya aku segan dan tidak berani meminta Donny berhenti sejenak buat foto di situ lagi pula aku sudah sangat kebelet.
Akhirnya kami berusaha sebisanya saja memanfaatkan dan mengoptimalkan apa yang ada di dekat kami saja. Aku terlonjak girang karena dibelakang toilet ada hamparan padang yang ditumbuhi oleh bunga jalang berwarna kuning. Aku sebisanya memanfaatkan spot itu buat foto yang menarik. Hasilnya not bad lah.....
Memang kami tak betah berlama-lama disini ingin cepat pergi biar bisa memburu tempat lainnya. Dan supaya bisa cepat sampai ke Home Stay. Kami kembali melaju ke spot yang paling aku inginkan yaitu "Pasir Berbisik", yang sangat menggoda hati karena kami sudah melihat dan melewatinya saat menuju kesini.
Bunga Jalang yang berwarna kuning cukup menarik perhatianku |
Jadi ingat desa d kaki pegunungan Engelberd Swiss tempohari |
Dia sebagai pelakon masuk dalam padang rumput jalang. Wkwkwkwkkw... |
Inget Swiss bener aku.... |
Agak kurang hijau coba jalan lebih jauh ke arah bukit. Hijaunya seperi permadani. Ahhh benerlah jangan takut nanti akunya ngantuk pula...:D |
Hijau-hijau...indah...indah! |
Ihhhh...betah banget sih sebenarnya lam-lama disini. Gelar tiker sambil melanjutkan rajutan table cloth aku... |
No comments:
Post a Comment