Tuesday 19 February 2019

DEPARTURE DAN ARRIVING

Tour ke Bromo ini sudah masuk dalam list destinasi wisataku sejak lama. Alasan belum teruwujud beragam sekali. Pertama tak punya travel mate. Yah.. sejak Kotada sudah bekerja jadi rada sepi jadwal travelling. Atik pun kurang bisa diganggu karena dia guru pesantren yang katanya, dia itu pekerja sosial. Sepanjang waktu bekerja dan tak ada libur. Izin juga sulit karena dia ujung tombak dan orang kepercayaan pesantren yang hasil kerjanya baik, dapat dipercaya dan bisa mengerjakan apa saja (Cieee....promosi nih ).

Harapan untuk bisa ke Bromo kembali membuncah ketika rekan-rekan angkatan 27 Alumni SMAKBO punya target ke Bromo bareng, malah sudah diwajibkan untuk menabung sedikit demi sedikit di bendahara. Aku adalah orang yang paling semangat. Namun sampai saat ini tak terdengar lagi kabar beritanya. Bahkan kulihat di Facebook satu persatu personilnya sudah berangkat sendiri-sendiri. Yah gatot... Tapi aku woles aja. Kalau memang sudah ditakdirkan kesana akan kesana.

Suatu hari aku lihat ada message di inbox akun Instagram aku. Aku baca tawaran untuk ke Bromo. Aku membacanya biasa-biasa saja. Karena sudah menjadi kebiasaanku meski tak penting aku selalu membalas DM yang masuk. Entah itu sekedar ucapan terima kasih sudah dikontak, atau terima kasih atas info yang diberi. Ya sudah segitu saja...

Tapi di waktu senggang menjelang tidur malam aku kok kepikiran ya tentang tawaran guide ke Bromo tadi. Aku kembali DM tour guide tadi untuk bertanya lebih jauh. Jika seandainya karena tak bisa cuti apakah bisa kami hanya ambil paket week end trip saja. Dimana schedulenya berangkat malam sepulang kerja. Sebelumnya aku sudah browsing schedule pesawat malam. Ada Citylink direct Plm-SBY jam 19.05. Tadinya untuk pulang aku akan ambil pesawat Citylink juga direct SBY - PLM jam 12.00. Aku konsultasikan jadwal pesawat itu sama mas Andy Bagus sang travel guide. Dia bilang bisa. Mengenai schedule untuk jam kedatangan oke, pas lah waktunya untuk langsung mengejar sunrise, tapi untuk kepulangan sebaiknya minimal yang jam 17.00. Sayang katanya jadi gak sempat kemana-mana lagi di Malang.

Akupun puter otak dengan gigihnya. Seluruh schedule pesawat Surabaya - Palembang aku amati. Yang direct maupun kemungkinan transit. Akhirnya aku ketemu schedule dengan 2 kali pesawat alias transit. SBY - JKT (CGK) - PLM. 2 maskapai tu yang linknya pas adalah : Batik Air SBY - JKT jam 18.06 dan JKT - PLM ada schedule jam 21.30 - 22.20. Satu lagi Cytilink SBY - JKT jam 19.10 - 21.05 dan JKT - PLM jam 21.35 - 22.25 (Agak mepet sih). Aku infokan schedule yang aku pilih yaitu 18.06. Mas Andy Bagus setuju lalu dia kirim itinerary. Aku bilang di keep dulu karena aku masih harus cari teman.

Mulailah aku mengontak travel mates aku Kotada dan Atik. Aku sudah mengantisipasi kemungkinan gagal sesedikit mungkin. Trik yang aku buat adalah schedule travel tidak memerlukan cuti kerja. Waktunya bener-bener pas usai jam pulang kantor dan libur akhir pekan. Qadarullah semua setuju. Yeayyy.... maka dibuatlah rencana dan menentukan tanggal. Tadinya aku usulkan tanggal 25 Februari tapi Atik bilang tanggal segitu dia sibuk persiapan ujian santrinya. Oke kalau aku dan Kotada tak masalah. Akhirnya dipilih tanggal 15 - 17 Februari 2019. Supaya lebih banyak pesertanya, kembali aku membujuk Ade untuk ikut serta, Alhamdulillah dia mau (Tumben...inilah yang namanya qadarullah)

Menumpang pesawat Citylink jam 19.10 kami berangkat menuju Surabaya. Ada cerita seru dalam keberangkatan kali ini, karena space waktu yang agak sempit antara jam flight dan waktu sholat Maghrib, plus menambah kesempatan untuk santap malam terlebih dahulu membuat announcement keberangkatan pesawat tidak terdengar (yaitu saat kami sedang di counter AW). Setelah sholat dan makan malam, kami keluar menuju ruang tunggu. Nah saat baru saja duduk terdengarlah announcement yang memanggil nama Adriansyah Putra dan Evi Rosayanti untuk segera masuk pesawat itu announcement sebagai final calling, kami kaget banget.... Subhanallah...nyaris...! Begitu kami masuk pesawat pasang seatbelt, pesawat langsung take off, ternyataaaaaa....!

Pesawat mendarat di bandara Juanda tepat jam 21.00. Berhubung kami duduk di kursi paling belakang (seat 30), dan hampir seluruh penumpang membawa barang bawaannya ke kabin (ogah menggunakan bagasi) jadi untuk bisa keluar badan pesawat memerlukan proses waktu hampir 1 jam (Gak enak banget ya duduk di kursi paling belakang). Saat kami memasuki gedung terminal bandara, suasana sudah sepi dan sunyi, bahkan sebagian lampu sudah dipadamkan. Pengalaman pertama nih sehoror ini di Bandara, karena belum pernah memakai flight terakhir di bandara daerah. Kalau di Soekarno Hatta sering (malah kami punya pengalaman menginap di bandara saat ke pulang tour dari Korea), Soeta sih hidup dan rame terus selama 24 jam.

Setengah berlari-lari kecil kami menuju area arriving. Kami dijemput oleh mas Andy Bagus travel guide kami. Hujan rintik terlihat menyambut kami. Atik dan yang lain kaget, kok travel guidenya kenal banget ke aku. Hahaa... Atik menjawab.. ya iyalah...wajah Esi kan ngetop di antero jagat maya. Haaaahhaaaa... Sambutan travel guidenya ramah, dan helpful banget ya. Baru saja kami masuk mobil beliau langsung membagikan kotak berisi welcome snack dan welcome drink. Keren banget. First impressing yang mengagumkan. Ditemani hujan rintik dan jalanan basah sehabis hujan lebat kami melaju. Let's go adventure!

Kita berdua sudah tiba duluan di bandara SMB 2, menunggu 2 orang bolang lagi
Wajah-wajah bocah petualang

No comments: