Tuesday 26 February 2019

ALUN-ALUN KOTA BATU MALANG


Alun-Alun Kota Batu merupakan salah satu tempat di Malang yang biasanya dijadikan para pengunjung sebagai tempat untuk mampir sekedar beristirahat atau nongkrong-nongkrong belaka, Alun-Alun Kota Batu juga menjadi sebuah destinasi yang menambah lengkapnya obyek wisata yang layak dikunjungi di Malang.

Konon katanya Alun alun Kota Batu merupakan salah satu alun alun terbaik di Indonesia dan pernah mendapatkan rekor Muri sebagai tempat umum pertama kali di Indonesia yang bebas asap rokok. Sekilas sejarah tentang alun alun Kota Batu ( Kota Wisata Batu ) Jawa Timur, dimana alun alun ini telah berubah beberapa kali semenjak dibangun pertama kali oleh pemerintahan Hindia Belanda pada abad ke 17 sebagai fungsi taman perkantoran Belanda dikarenakan pada masa itu disekeliling alun alun Kota Batu merupakan gedung perkantoran, penjara, peternakan sapi dll yang di duduki oleh Belanda.

Sebagai pusat taman pusat kota, alun-alun kota Batu juga disebut sebagai titik nol kota Batu, dan untuk saat ini di sekitar alun alun telah dilengkapi berbagai macam wisata kuliner dan wisata belanja yang akan memanjakan bagi siapa saja yang berkunjung ke alun alun Kota Batu, dilengkapi fasilitas seperti toilet, tempat duduk yang nyaman, alun alun Kota Batu juga sangat cocok dijadikan tempat bersantai untuk menikmati sunset kota Batu.Untuk melengkapi sarana ibadah, terdapat Masjid bersejarah ( salah satu masjid yang pertama kali berdiri di Kota Batu ) masjid agung Annur terletak di sisi sebelah tenggara alun alun.

Sebelum ke Alun-Alun kami harus santap malam dulu. Agak rada lama juga menentukan pilihan cafe/resto, karena catatan beberapa destinasi kuliner terfavorit yang aku dapat dari hasil browsing di google rata-rata lokasinya sangat jauh, akhirnya atas saran Andy kami menuju Warung Mbok Sri. Masuk ke area resto ini parkiran sudah penuh, namun masih beruntung kami masih dapat parkir. Warung Makan Mbok Sri ini terdiri dari 2 lantai dengan kapasitas lebih dari 400 orang Begitu melangkah masuk nampaknya lantai 1 sudah penuh. Kami menuju ke lantai 2, bersyukur masih dapat meja kosong yang terletak di pojok kanan dekat tempat cucian tangan. Dari tempat kami duduk view disamping kami sangatlah menarik. Terlihat hamparan ladang atau sawah yang dikelilingi pegunungan, sayang sudah malam sehingga view yang terlihat samar-samar. Kalau siang hari pastilah sangat menarik.

Kami segera memesan menu. Menu yang kami pesan cukup banyak dan beragam Gurame asem manis, Ayam bakar, dan menu special khas yaitu Ayam mbok Sri (Rasanya nendang pedas banget!), sepiring besar tahu, cah kangkung, cah taoge, seporsi sambal pedasnya. Jika harus memberikan testimoni cita rasa di resto ini "Not bad" tapi belum bisa dibilang maknyuss. Yang paling berkesan adalah sambal terasinya pedasss mantap...meleleh lidah dibuatnya. Namun untuk ukuran harga termasuk agak mahal.

Tidak membutuhkan waktu lama dari Warung Mbok Sri mungkin hanya sekitar 10 - 15 menit kami sudah sampai di Alun-alun kota Batu, jalanan sangat ramai bahkan ketika mobil Andy memperlambat laju untuk melihat-kiri kanan mencari parkir semua penuh, akhirnya Andy mempersilahkan kami turun dulu baru dia akan mutar-mutar mencari parkir. Masuklah kami ke lokasi yang penuh dan padat. Banyak ornamen permainan, dan apa saja aku tak begitu paham, semua pernak pernik yang ada di lokasi memancarkan cahaya. Kami masuk lebih ke dalam.. waduh tempat ini sangat padat pengunjung , nampaknya sebagai tempat istirahat/weekend bagi warga Batu Malang sekitarnya. Pengunjung yang membludak melebihi kapasitas prasarana yang ada sehingga mereka tidak lagi tertampung untuk duduk di kursi-kursi taman yang tersedia. Sebagian pengunjung ada yang berdiri-diri bahkan duduk menggeletak di lantai jalanan. Hiruk pikuk suara musik dan pertunjukan seni tradisional. Kami bingung dan merasa kurang nyaman dengan kondisi yang seperti ini.
Pelataran parkir Warung Mbok Sri

Di sisi Kanan kami itu viewnya asri
Akhirnya kami memutuskan segera keluar, bahkan saat kami melangkah keluar arus pendatang yang hendak masuk lokasi berduyun-duyun semakin banyak. Kami buru-buru keluar. Ade menelpon Andy yang masih putar-putar karena belum dapat parkiran. Kami minta dijemput lagi meski belum sampai 5 menitan, dia agak kaget, Kenapa?? Alasan kami sumpek karena terlalu padat pengunjung. Selanjutnya kami menuju destinasi terakhir. 

Gerbang masuk Alun-alun

trotoar

Apel Malang sebagai Icon di Alun-alun

No comments: