Setelah singgah di pantai Watu Dodol kami melaju kembali ke tujuan paling utama wisata ke Banyuwangi ini. Ribuan kilometer dan bercapek ria sebenarnya hanya untuk mengunjungi destinasi ini yaitu Taman Nasional Baluran alias "Africa Van Java". Taman Nasional Baluran adalah salah satu Taman Nasional di Indonesia yang terletak di antara wilayah Wongsorejo, Banyuwangi dan Banyuputih, Situbondo, Jawa Timur, Indonesia. Nama dari Taman Nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di daerah ini, yaitu Gunung Baluran.
Taman ini sering dijuluki sebagai Africa Van Java atau Little Africa In Jawa karena bentang alamnya mirip dengan Afrika di mana terdapat padang savana luas yang penuh satwa liar. Sejauh mata memandang yang tampak adalah padang tandus, pohon-pohon yang kering dan bebatuan.
Sedangkan satwa liar yang hidup di Taman Nasional Baluran adalah rusa, kerbau, banteng, monyet ekor panjang, dan burung merak. Keberadaan ekosistem savana inilah beserta bentang alamnya yang menjadi ciri khas kawasan konservasi Taman Nasional Baluran, di mana nama dari taman nasional ini diambil dari nama gunung yang berada di dekatnya, yaitu Gunung Baluran.
Saat mengunjungi Taman Nasional Baluran kita akan melihat sebuah padang savana yang sangat luas dengan berbagai macam hewan liarnya. Keberadaan satwa liar seperti gajah, rusa, kerbau, menjadi ciri khas kawasan konservasi Taman Nasional Baluran. Kalian juga bisa menyelami kesejukan dan keindahan Evergreen Forest yang ada di dalam Taman Nasional Baluran. Di dalam Taman Nasional Baluran ada beberapa destinasi lain yang bisa dikunjungi seperti Gua Jepang, Curah Tangis, Sumur Tua, Manting, Dermaga, Kramat, Kajang, Balanan, dan lain-lain. Serunya, kalian juga bisa menikmati keindahan Pantai Bama yang wilayahnya masih masuk dalam Taman Nasional Baluran. Selain dapat menikmati birunya air di Bama, kalian juga bisa menyaksikan keindahan Coral Reef yang tersembunyi
Meskipun lokasi Taman Nasional Baluran berada di pelosok, namun ini adalah best destination dan most visit travel destinasion di Banyuwangi. Beberapa Tumbuhan yang tumbuh di kawasan Taman Nasional Baluran tergolong cukup unik, yaitu mampu bertahan dengan kehijauan–nya meskipun tanahnya sangat kering. Jenis jenis tumbuhan yang dapat di jumpai di taman Baluran antara lain Widoro buko, Mimba, dan Pilang. Tumbuhan tumbuhan jenis tersebut mampu tumbuh bahkan ditempat yang gersang sekalipun.
Beberapa daerah di Taman Nasional Baluran yang sering dikunjungi wisatawan dan masyarakat untuk berbagai keperluan terutama yang dimanfaatkan sebagai daerah tujuan wisata antara lain: Gua Jepang, Curah Tangis, Sumur Tua, Visitor Centre, Evergreen Forest, Savana Bekol, Savana Semiang, Pantai Bama, Manting, Dermaga, Kramat, Kajang, Balanan, Lempuyang, Talpat, Kacip, Bilik, Sejileh, Teluk Air Tawar, Batu Numpuk, Pandean, dan Candi Bang. Selain hanya menikmati pemandangan yang ada, wisatawan juga dapat melakukan aktivitas seru sekaligus menantang seperti Hiking, Trecking, Birdcatching, Wildlife Observation.
Mataku berbinar ceria dan rasanya senang sekali ketika mobil kami sudah memasuki area Taman Nasional Baluran ini. Mas Nanang memarkirkan mobil di pelataran parkir untuk beli tiket masuk. Aku gak pula bertanya berapa harga tiket masuknya. Kami langsung masuk. Tegang dan rada horor ketika mobil kami melaju memasuki kawasan hutan yang sepi dengan kondisi pohon-pohon kering meranggas menjulang. Sepi tak terdengar suara apapun. Kamipun diam terpana tak ada yang saling berkomentar atau melontarkan kata-kata. Maashaa Allah luar biasa sangat eksotis hutan ini.
Mungkin hari ini bukan high season ataupun week end maka tak ada pengunjung. Setelah masuk jauh ke dalam kami jumpa dengan sepasang muda-mudi yang mengendari motor berhenti di sisi jalan untuk foto-foto. Rasa seorang pecinta fotografi di kawasan yang antik, eksotis aku sudah berucap "Duh bagus ya kalau foto di sini... boleh gak sih ?". Semua bareng menjawab nanti saja pulangnya. Kita ke Savana Bekol aja dulu... mumpung masih pagi dan matahari belum terlalu terik.
Mas Nanang berhenti di suatu tempat dan menyuruh kami turun. "Ini Savana Bekol. Foto-fotolah sepuasnya bu...". Aku lihat mas Nanang pengalaman dan paham benar tentang destinasi ini. Begitu turun dari mobil aku berteriak kegirangan ketika melihat sebuah pohon jomblo alias pohon yang berdiri sendiri di tengah padang savana yang kering kerontang. Pohon itupun meranggas hanya tersisa ranting-rantingnya. "Ini....dia lokasi foto yang sangat instgramable itu" teriakku. Maka puaslah kami berfoto ria. Tak menghiraukan mukaku memerah terbakar matahari.
Lalu mas Nanang kembali melajukan mobilnya dan mengajak ke tempat-tempat hits yang jadi sasaran bidikan orang-orang seperti yang sering kulihat di medsos. Ayoooo....hajar bleh!. Meski puyeng karena matahari di Banyuwangi ini sangat menyala dan membakar. Hmmmmm.....
Kamipun jalan lagi akhirnya sampailah kami ke pantai Bama dan Mangrove Forrest. Semua indah.... Karena sudah lelah karena melawan terik matahari kami memutuskan menyelesaikan kunjungan di destinasi ini, namun masih ada satu permintaan aku yaitu harus berhenti di tengah hutan yang kering kerontang tempat 2 orang muda mudi yang tadi foto-foto. Itu viewnya bagus tahu! Yang lain bilang oke. Jam sudah menunjukkan hampir tengah hari... keringat mengucur deras, muka merah meronah, haus dan lelah kami meninggalkan destinasi terindah ini.
Meskipun banyak kerieweuhan tentang travel wisata yang gak tanggung jawab, namun aku puas karena destinasi yang kami kunjungi indah-indah... Alhamdulillah ya Allah...!
|
Best act...and the most best picture I like |
|
Main-main tengah jalan sepi |
|
Pohon Jomblo |
|
Anginnya kencang jilbab sampe terangkat |
|
Rumput jalang yang indah |
|
Lesehan |
|
Kepala kerbau |
|
Kotada dan mas Nanang |
|
Mangrove Forrest |
|
Dermaga mangrove forrest |
|
Pantai Bama |
|
Pantai Bama yang cantik dan tenang |
|
Pantai Bama |
|
Bercanda di tengah hutan |
|
Eksotismenya |
|
Mau lari kemana aku...tempat ini meranggas |
No comments:
Post a Comment