Thursday, 27 January 2022

PAMER SI MENOR-MENOR

Musim hujan yang panjang membuat aku jarang memperhatikan dan menyentuh tanaman hias yang kutanam. Dan karena sudah beberapa hari ini panas matahari cukup terik tanpa hujan sama sekali. Dan saat aku ngetest pegang tanah di pot terutama yang dibawah teras..waduhhh kering kerontang. Ya sudahlah.... sayapun akhirnya bongkar kembang, memecah belah, repotting, kasih pupuk, tambah tanah, susun dan tata ulang peletakan pot. Dan besok harinya baru sempat disiram karena repotting, pecah belah, pupuk, tambah tanah aja itu start jam 6 pagi selesai 11.15... hehehe.

Dan biasalah kalau sudah tata sana sini aku pasti jepret-jepret dong. Dan mari kita pamer si menor yang asri di hutan kecil perkaranganku.

Pot teracota tanah liat yang klasik kesukaanku.. sungguh cantik

Teras kecil yang penuh sesak tapi rapih dan indah

Gelombang cinta yang mempesona dan jaya dimasanya paling menor

Lorong kecil samping yang hijau membahana

Teras belakangpun penuh


Rak baru yang sudah penuh juga


Teras belakang


15 JANUARI 2022

Mulanya hanya ingin temu kangen dengan Mardiana teman akrab saat SD Negeri 108 sekitar 47 tahun lalu, karena kebetulan Mardiana pulang ke Palembang. Sore tanggal 11 Januari 2022 kami yang dulu sangat akrab di SD terdiri dari aku, Mardiana, Latifah, Nizar dan Wiwik Kohar (dulu gak begitu dekat karena di anak kelas B dan kami selalu anak kelas A, karena dulu kelas A adalah golongan anak-anak yang pintar dan super....hehehehe) temu kangen di Kopihaus Mammee di daerah sekitar Bangau. 

Jika berjumpa yang kami ceritakan pastilah cerita kelucuan dan kenakalan kami masa silam. Meski suka jahil (bukan nakal sih) kami ber 5 (aku, Latifah, Mardiana, Susilawati dan Suryati) adalah anak kesayangan guru-guru. Belum puas cerita-cerita tentang masa lalu hari sudah hampir Maghrib dan harus bubar. Tapi sebelumnya tercetuslah ide untuk makan-makan di rumahku dan masing-masing bawa makanan. Karena banyak scheduleku aku meminta hari Sabtu aja. Oke...deal..!

Setelah hari H nya datang aku baru sadar kalau hari Sabtu ini adalah tanggal 15 Januari. Pas ulang tahunku yang ke 56 (sudah tua ya..) pas pula Sabtu, dulu mama bilang aku lahir hari Sabtu. Ya sudah deh... Pagi-pagi banget habis subuh aku sudah ke pasar Lemabang untuk beli sayur dan ikan. Rencananya aku mau masak ikan mujair masak, tauco, lalapan dan sayuran rebus, sambal terasi, mie coreng dan tempe goreng, sedangkan snack aku sudah order di Risol CA akan diantar jam 9. 

Gedebak gedebuk masak... baru 3 menu yang aku eksekusi.. jam sudah menunjukkan jam 10. Yahhh... sudahlah cukuplah segitu aja deh. Mie goreng dan tempe gorengnya cancel paahal bahannya sudah dibeli. Aku bebenah susun menu di meja... beres-beres dikit terus mandi. Jam setengah 12 teman-teman datang. Untunglah 2 menu aku cancel, ternyata menunya jadi banyakkkk dan berlimpah. Meskipun ujung-ujungnya habis juga karena masing-masing bungkus....

Alhamdulillah bisa bersilaturahim dengan sahabat SD. Dan kini aku mulai terbuka, mulai mau menerima tamu di rumah. Ada semangat buat ngundang-ngundang lagi. Kalau dulu aku sangat tertutup sekali, takut banget ada orang masuk rumah. Takut ditanya-tanya kok sendirian, mana anaknya, kenapa...kenapa...bla...bla.Untunglah teman SD ku meski semua sudah tahu tak ada yang julit tanya ini itu.Alhamdulillah...!

Pertemuan pertama Kopihaus Mammee

 

 

Pertemuan kedua dirumahku





Walau sudah dua kali pertemuan ternyata belum puas ya.. hari Selasa tanggal 18 Januari 2022 kita ketemuan lagi di pindang Kurnia dan lanjut ke rumah Susilawati yang sekalian lewat.

Pindang Kurnia

Rumah Susi di Macan Lindungan

Rumah Susi, masih cantik oma-oma ini..hehee...


Friday, 21 January 2022

LITTLE FORREST INSIDE HOME

Saat perbaikan atap carport aku juga perbaiki atap rumah yang dulu sengaja dipasang seng plastik sebagai sumber cahaya masuk ke rumah. Dulu pernah rusak karena dijatohi musang. Sengnya hancur dan musang anak beranak mengacak-acak rumahku, berak di sana sini. Inget banget peristiwa ini terjadi pas Papa meninggal, dimana aku menginap sampe 3 hari di rumah Papa. Pulang sebentar ke rumah rencananya mau ambil sesuatu. Pas buka pintu rumahku peuh kotorang musang, keramik pajangan pecah berhamburan. Pas naik ke lantai atas musang dan anak-anaknya siap menerkam. Duh.. panik banget. Padahal aku masih harus kembali ke rumah Papa. Sepertinya si musang jatoh dan terperangkap karena gak bisa keluar dia panik sehingga porak pranda lah rumahku. Kotorannya menempel ke dinding rumah, dan bertebaran di lantai. Iyalah 3 hari 3 malam dia di rumahku yang kosong.

Aku segera cari pertolongan untuk menangkap musang yang ganas. Untung ada SATPAM yang bisa tangkap musang-musang itu. Aku berbenah rumah membersihkan kotoran musang yang baunya audzubillah. Nyapu ngepel dari bereskan keramik-keramik yang pecah. Terus... bingung juga gak mungkin aku tinggalin lagi rumah yang atapnya masih bolong gitu. Alhamdulillah.. dapat info dari SATPAM ada tukang yang sedang membangun rumah tetangga. Aku datangi..kucoba minta tolong. Dia mau mengerjakannya di jam istirahat mereka. Karena darurat pak tukang mengusulkan tutup saja pake seng. Yah aku pergilah ke toko bangunan beli seng, paku, sedangkan balok kayu pak tukang ambil dari sisa-sisa bangunan yang sedang dia garap. Beres.. dan sorenya aku kembali menginap di rumah Papa. Ternyata atap yang darurat itu awet juga tidak ada masalah sama sekali, cuma agak gelap aja di bawah. Siang haripun saat aku merajut harus hidupin lampu.

Saat aku perbaiki atap carport sekalianlah aku perbaiki pake atap bening sehingga sekarang di bawah sudah sangat terang. Cahaya matahari langsung menyorot ke bawah. Nahhhh... dengan kondisi ini mulailah ide dan kreatiftitasku muncul. Dari channel youtube aku pernah nonton Little forrest sebagai interior rumah. Mulai deh ...pilih-pilih tanaman yang pernah direkomendasikan bisa dibawa ke dalam rumah. Maka jadilah ... "Little Forrest in House"



Hmmmm.. rame kan???

Aku suka banget lihatnya

Antara lainnya

Seterang itu cahaya yang masuk dari atas

Tanaman yang ada lainnya

Terang banget kannnn....

Tapi sayangnya tampilan cantik ini tak bisa bertahan lama karena rupanya meski dapet sinar matahari terang tanpa dapat sirkulasi udara segar yang baik tanaman gak kuat. Semua jadi busuk layu gitu. Anturium gelombang cintaku, sansievera busuk gitu. Buru-buru dikeluarin lagi dan tata ulang lagi nih indoor. Alhamdulillah tanamannya masih bisa diselamatkan, dan butuh waktu 1 bulan agar mereka sehat lagi. Hmmm.. jangan kebanyakan ide Esiiii.....

PERBAIKAN ATAP CARPORT DAN TRAGEDINYA

Menjelang pensiun memang banyak hal yang skenarionya telah dirancang Allah. Mulai dari sringbed yang sudat out ot date alias rusak ngeblesek ke dalam sehigga kalau tidur badanku sakit semua. Sudah diganti meski awalnya ditahan-tahan untuk gak ganti. Lalu selanjutnya atap carport yang tiba-tiba jebol diterbangkan angin kencang. Memang sih itu atap sudah gak indah secara estetika. Sudah lumut semua. Meskipun fungsinya masih sangat baik. Pernah sih terbersit buat menggantinya, saat melihat hasil foto yang gak sengaja terekspost saat aku fotoin taman dan kembang-kembangku. Jelek dan malu-maluin deh. Namun karena belum mengganggu aku cari trik untuk tidak mengarahkan camera ke arah atap carport saat ambil foto update tanaman hiasku. Heheeee.... Ternyata Allah menyuruh aku segera ganti ya...dengan cara diterbangkan angin kencang. Ahhh... sudah wajar banget kok kalau harus ganti.Atap itu kan dibuat tahun 2008. Wong punya tetangga kiri kanan depan aja sudah 3 kali ganti.

Nah...sekarang tentang pemborong yang kerjain atap itu. Bosnya bernama Ryan... namanya perusahaannya JSP. INi luar biasa bikin aku jengkel dan kesal. Sampai menangis setiap kali berdo'a. Tidak ada kejelasan kapan akan selesainya. Sudah dibongkar dipasang seadanya, dan bocor... minta perbaikan dari nanti ke nanti. Selama 3 minggu begitu aku dalam kondisi kesal namun dipendam, menguras energi banget. Dia sangat sombong dan jika didesak berteriak-teriak jangan takut aku professional. Malah membentak-bentak kasar. 

Namun Allah selalu sayang sama aku, setiap aku dalam masalah Allah selalu memberikan jalan keluar yang baik. Tanpa diduga Allah mengirim seseorang bernama Fajar yang menggarap penyelesaian pagar rumah yang pekerjaannya include sama atap itu. Fajar adalah pekerja Ryan. Aku bercerita tentang kekesalanku tentang tanggung jawab Ryan. Dari Fajar barulah aku dapat informasi selengkapnya tentang pola kerja Ryan. Kacau dan semrawut. Lalu aku bernego dengan Fajar apakah dia bisa menyelesaikan pekerjaan yang terbengkalai ini. Dia jawab bisa. Legaaa...rasanya. Aku minta Fajar mengerjakannya diluar jam kerja dia. Minggu. Oke deal.. meskipun akhirnya Ryan tahu Fajar menyelesaikan kerjaan yang gak bener dan dia caci maki aku karena berani memerintahkan anak buahnya. Pake dalil-dalil agama segala. bener-bener gak punya otak dan akhlak si Ryan harusnya kan dia bangga Fajar bisa menyelesaikan tanggung jawab dia yang gak bener.

Masih cukup banyak kok kerjaannya. Pagar, Atap bocor, Rak kembang. Hmmm... Alhamdulillah .. akhirnya semua selesai, meskipun aku harus mengeluarkan dana lagi sebesar 2,5 juta untuk tambahan material pagar dan upah Fajar. Yang penting selesai. Stress aku.. Walaupun sebenarnya sampai saat ini atap itu masih bocor tipis. Biarin ajalah... capek bolak balik.

Belum lagi ada peristiwa yang buat aku stress dan ingin nangis banget saat pengerjaan atap carport yaitu tragedi pak RT berteriak-teriak dari lantai 2 rumahnya menyuruh tukang berhenti kerja karena sudah malam. Kakiku gemetar...ingin nangis karena malu karena pasti seluruh tetangga dengar teriakannya. Tega banget mempermalukan aku seperti itu. Memang tak menyalahkannya juga malem itu sudah jam setengah 10 tapi tukang masih bersuara potong-potong besi. Tapi kan bisa datang baik-baik bukan berteriak-teriak seperti itu. Ya Allahh.. ampuni aku. Namun yahhh semua sudah beres. Mohon berkah atap ini meski penuh tragedi. Aaamiin...

Jadi rekap data biaya adalah Atap = 22,5 juta , pagar =11 juta , plus Fajar 2,5 juta dan untung ini dikeluarkan saat aku masih belum pensiun dan masih ada gaji bulanan. Hehehe..

Tampilan baru yang penuh tragedi

Ini sedikit terlihat atap yang lama

Ini saat belum kelar lihat rak kembang yang masih belum jadi dan mobilku dititip di rumah Papa

Rak dan lain-lain sudah ditata rapih