Monday, 15 November 2021

AKU JATUH CINTA PADA VINCA

Setelah mendengar ulasan dari beberpa channel youtube pecinta tanaman hias yang bilang bahwa tanaman Vinca itu tahan panas. Lalu iseng aku beli Vinca di shopee toko flowershop8. Beli 4 dikasih 6. Saat datang tanamannya sudah layu bahkan daun-daunnya rontok semua. Yah pasrah saja aku tetap mencoba menanamnya. Harap-harap cemas juga sih, namun lebih banyak ke yakin inshaa Allah hidup. Alhamdulillah tak menunggu terlalu lama 4 hari berikutnya mereka mulai seger dan hidup, meskipun dari 6 yang hidup hanya 4 buah saja. Dasar saya gak boleh dapat gratisan yah... yo wis...

Dan seminggu setelah itu tanaman Vinca ku sangat sehat dan mulai berbunga. Dua minggu selanjutkan si"Vinca" menunjukkan baktinya (padahal gak diapa-apain), berbunga lebat berwarna warni. inilah alasan aku suka Vinca gak banyak maunya dia. Alhamdulillah hati inipun membuncah. Senang... pagi, sore diperiksa, dipandangin dan difotoin melulu. Hehe... 

Tuh Lihatlah mereka mulai berbunga

Makin menggemaskan ronanya yang ungu

Merah

Si Merah

Yang merah bitik putih ini agak genit malu-malu bernunga alias dikit

Seperti biasa karakter aku jika sudah suka sama sesuatu pasti beli lagi dan beli lagi sampai dirasa puas. Beli yang kedua aku browsing-browsing lagi di shopee melihat yang murah dan testimoni yang baik. Namun untuk kedua kali ini agak kecewa. Pemesanannya lama datang dan tanamannya kurang bagus, kayak pohon yang sudah tua gersang. Ya gimanalah sih kalau sudah tua. Lagipula aku salah beli belinya Vinca tegak. Hmmmm... ditanam aja deh... 

Masih penasaran sama Vinca aku mulai survey lapak murah, bagian mana yang bisa dimuatin tanaman vinca. Hahaaaa... ternyata adaaaa yaitu dinding depan di area carport. Dududu..yok kita browsing lagi... lalu setelah baca testimoni dan harga produk aku beli lagi Vinca juntai di toko bflora yang lokasinya di Cianjur. Percaya banget pasti bagus. Karena aku ingat taman bunga Cibodas kan di Cianjur. Bunganya bagus-bagus. Dan kali ini aku gak tanggung-tanggung beli 6 buah. hmmmmm....semangat.

Tak sampai seminggu pesananan sudah datang. Pas kemasannya dibuka Vincanya masih segar bahkan bunganya lebat sekali, sayangnya rontok. Bahkan 1 ikatnya itu besar dan banyak Sehingga untuk 1 ikat bisa ditanam untuk 2 pot. Karena stok pot gantung aku gak cukup akhirnya kutanam saja di pot biasa. Aduhhh... senanganya. Semoga mereka tumbuh baik dan berbunga lebat. 

Kemasan paketnya penyok

Yang aku beli

Lihat 1 iketnya gede kan?

Stok tanah dan sekam bakar

Before

Sekam bakar

Tanah kompos

After... kutunggu bloomingmu yang meronah...

Setelah Vinca ini sudah janji gak beli-beli tanaman hias lagi. Alasannya gak ada space lagi. Bahkan tembokpun juga gak tersisa lagi. Hehehe...

Monday, 8 November 2021

MUSIM HUJAN SEMANGAT PLANTING MAKIN MEMBARA

Welcome November Rain. Sudah masuk musim penghujan.. namun hujan tak membuat aku melow. Hujan membuat semangan "Planting" alias bertanam semakin naik. Penyebabnya adalah tanaman memberikan baktinya dengan bertumbuh semakin indah, hijau dan mempesona, terlebih lagi tanaman di area samping yang semakin membuncah. Yok ...semangat yok...

Hati yang bahagia ditambah iseng dan gak ada kerjaan membnuat aku semakin sering dan suka aja ngoprek-ngoprek rumah entah itu outdoor dan indorr. Efeknya makin buat hati adem dan nyaman. Rumah jadi bersih... debu-debu minggat. Dan side efek lain adalah ide-ide yang muncul membuat aku semakin konsumtif. Mulai dari semakin rajin belanja di Shopee dan geser-geser sana-sini yang bikin badan terasa rontok. Hehehe... kadang aku memang gak nyadar soal usia gak bisa dibohongin. . Ya sudahlah ya anggap aja iseng dan bantu-bantu pedagangnya. Karena memang murah banget belanja tanaman hias di shopee. Kemarin aku beli sansivera ada yang harganya 4500 rupiah saja. Pas datang tanamannya bagussss. Lalu peperomia water melon yang besar dan seger seharga 25 ribu aja.  Senengnya.

Dan semakin sering nonton channel youtube tanaman hias dan ndilalah adek-adekku juga kadang share video menata tanaman membuat aku semakin gila ide. Tadinya hanya menambah koleksi untuk halaman samping sekarang menjarah ke dalam rumah. Memangnya mau dibuat jungle home seperti rumah Yuni Sara??? Ah enggaaakkkk... rumahku ini kecil. Mana mungkin mau dipenuhi oleh tanaman. Wong perabotan vintage aja sudah penuh..hehehe... ini akibat berteman dengan Rheza keramik biru putih di IG. Jadi aja beliiii terusss. Tapi janji deh kemaren itu terakhir beli-beli keramik. Stop...! 

Oke...mari kita lihat penampakannya. hasil geret-geret luar dalam

Ini yang tengah

Dalam hitungan hari dia sudah berubah desain.. hehe..

Rapihhhh

Piring-piring antik yang pindah posisi

Bufet baru maka pernik kermaik tambah lagi..hehe.. lihat mangkok ujung kiri masih kosong

Sudah diisi Sansivera yang baru dibeli.

Dan dibawah ini tanaman new comer yang diletakan indoor. Tujuannya selain mempercanti rumah juga membersihkan udara interior. Dan ditamnamnya menggunakan jelly biar gak kotor. hmmm...dan berhama



Sansivera sebesar itu cuma 4500 rupiah loh..

Dapurpun diperindah bunga-bunga dimana-mana

Tempat cucian piring

Dan ini tanaman hias yang baru dipinang... dan aku catet nama tokonya sebagai recomended seller di shopee. Alam Tani flora dan Bale Farm. Good Quality and sertvices.

Tanaman hias gantung bunga lipstik 15 ribu aja

Peperomia  Metalic 20 ribu

Peperomia Rain Drop agak mahal 60 ribu

Peperomia Water Melon 30 ribu

Ini koleksi Peperomia Water Melon yang ada belum besar-besar makanya aku beli lagi.

Dan ini posisi tanaman per 8 November 2021. Karena minggu depan bisa saja berubah lagi... 

Spot di bawah jendela dapur ini sangat menyenangkan untuk dipandangi. Vinca-vinca itu membuatnya berbunga-bunga

Lorong samping yang mulai menghijau

Sisi kiri Garasi

Tampak dari depan garasi. Padatkan..???

Wednesday, 27 October 2021

ALIH PROFESI MENJADI TUKANG BANGUNAN

Bermula dari jumlah tanaman yang sudah over kapasitas, karena banyak tanaman yang dipecah belah dan selain itu memang beli koleksi tanaman baru. Secara akal-akalan aku tarok aja disamping kanan lorong rumah yang sempit dan kecil itu. Selain itu aku juga mengamati bahwa tanaman di bagian teras samping itu tumbuh dengan baik dan subur, daunnya hijau bagus tanpa ada cacat sedikitpun. Dan ternyata memang tanamanku disamping ini jadi cantik. Penyebabnya karena lokasi ini hanya terkena sinar matahari pagi. Dari mulanya cuma iseng narok, namun karena dalam perkembangannya karena pertumbuhan tanaman sangat bagus aku jadi sangat semangat nambahin koleksi tanamannya. Sehingga dindingpun penuh.

Nah ketika tanamannya sudah cantik dan indah suatu ketika aku coba fotoin ...biasalah...untuk pamer di instagram. Dari hasil foto aku lihat kok estetikanya jadi kurang bagus. Ternyata bagian samping rumahku itu agak kumuh dan penuh dengan lumut. Sejarahnya aku memang membangun rumah tetap memperhatikan nilai "Greenlife" alias pecinta lingkungan hidup. Seluruh lahan luar rumah tidak ada yang aku semen. Bagian samping aku pasang conblock, dan bagian depan kutanami rumput. Tujuannya agar masih ada resapan air tanah. Seiring berjalan waktu rupanya bagian samping itu karena sering basah jadi licin dan berlumut. Selama ini memang tak terperhatikan karena jarang dilihat.

Aku mulai gelisah dan mikir bagaimana agar bagian samping ini jadi indah .kalau difoto-foto. Lalu muncullah ide untuk dihias cantik. Secara teoritis nampaknya mudah kok. Aku pernah lihat Reza ngerjain taman depan. Aku pasti bisa. Ide ini sudah muncul 1 1/2 bulan lalu. Namun kutahan... kupendam... aku ragu.. aku takut capek. Berdasarkan pengalaman saat aku bongkar dan ganti tanah tanaman aja pinggang dan punggungku sakit. .. 

Dannnn... entah syetan apa yang menggodaku, seketika saja di hari Jum'at saat akan ke rumah Atik ada keinginan untuk beli batu koral aja untuk nutupin lumutnya (biar gampang). Mumpung ada Atik supaya ada tenaga bantuan saat turuni koral dari mobilku. Entahlah... karena jumlah barang yang aku  gak muat di mobilku  maka, si bapak punya toko menawarkan diantar pake mobil toko aja bayar 20 ribu. Yah.. kepalang diantar maka aku nambah-nambahin belanjaan... beli pasir.. beli semen se zak. Hmmm... banyak. Ya sudah...

Sabtu besoknya aku semangat buat menggarap ideku. Kaget..saat aku coba mau menegakkan semen yang kemaren ditarok tertidur oleh bapak yang anterin. Astaghfirullah... beraaattttnya. Gak bisa bergerak sedikitpun ketika aku geser-geser. Penasaran aku baca lebel karungnya. Ternyata berat semen itu 50 kg. Pantessss.... kukira se zak itu cuma 20 kg seperti ukuran beras sekarung.  Akhirnya sebisanya dan seakal-akalnya  aku saja, aku coba menuangkan semen itu dikit-dikit ke ember.

Mulailah aku meracik semen 1 banding 2 alias 1 pasir 2 bagian semen. Sok tahu banget ya... ngegaya aduk mengaduk-aduk campuran itu pake centong semen.. susahhh... akhirnya aku dengan berbekal sarung tangan ngadon semen plus pasir pakai tangan seperti aku ngadon pempek. Wk..wk..wkwkkk... Lalu ngegaya lagi aku pakai teknik tukang. Campuran semen pasir kubuat gunungan dan kubuat kawah untuk tuangin air. Dannnn... banyak kejutan yang buat aku syok.. setelah tambah air campuran itu lebih berat lagi. Ahhhhh...ampun..gak kuat aku. Akhirnya otakku jalan aku ambil 3 genggam campuran aku taburin kelantai langsung kutambah air dan langsung aku sebarin aja ke lantai. Begitu sterusnya sampai lantai penuh campuran. Terakhir aku meratakannya pakai scraft bekas ngecat. Lumayan rapih menurut aku. Seharian penuh ditambah hari Minggu setengah hari ideku baru jalan 3/4 nya. Polanya sudah ada. 

Baru 3/4 jadi polanya sudah ada

Masih belum jadi

Lebih dirapihkan

Senin sepulang kantor aku kembali ke toko batu alam. Beli sekarung besar koral putih dan sekarung kecil koral hitam. Selasa pagi aku melanjutkan pekerjaan.... hmmm akhirnya tuntas. Jadilah... lumayan cantik halaman samping ini. Legaaa.. dan efeknya selama 3 hari pinggang punggung selalu harus dilumuri Hot in Cream.

Saat aku cerita dan kirim foto-foto ke Atik dia bilang. Gilaaaa.... hehheee.. kehidupan keras mengajarkan aku gigih. Tapi dengan catatan cukup sekali aku merasakan susahnya aduk semen... wkwkwkwkwwk...

Sesuai harapan.. hehee..

Sudah cantik yang dibawah jendela dapur

Bagian agak ke depan

Sebelum

Seneng lihatnya

Padat cantik menghijau berwarna warni

Ini tanaman di teras samping. Hijau banget kann...?

Terima kasih tanganku aman meski aduk semen...

Monday, 18 October 2021

COVENTOWN

Coventown adalah sebuah cafe yang baru saja launching. Aku sempat mengetahui cafe ini launching saat dalam perjalanan menuju tempat Arisan mama sholehah 2 minggu lalu. Grand opening cafe ini bikin jalanan macet sehingga kami agak telat sampai ke Kopitiam IBA. Lantas tak lama berselang cafe ini menjadi tenar dan bikin penasaran setelah beberapa teman upload fotonya melalui sosmed. Secara aku orang yang sangat suka melihat sesuatu yang artistik dan cantik.

Dengan rasa penasaran maka aku cari jalan untuk mendatanginya. Alhamdulillah punya kawan untuk kesini. Maka jadilah kami bertiga, aku, Atik dan Iyun meluncur. Pagi sekali jam 9 kami sudah OTW. Karena tempatnya dekat dan arus lalu lintas lancar (berhubung masih pagi dan Sabtu adalah masih hari kerja dan sekolah), maka jam sEpuluh kurang kami sudah sampai dilokasi. Tadinya khawatir cafe ini belum buka. Tapi saat parkir kami melihat pengunjung sudah ada. 

Jika dilihat dari atribut yang dikenakan penguinjung merek adalah komunitas bersepeda. Ada juga kumpulan emak-emak bubaran olahraga berkumpul  di situ. Pas masuk agak bingung. Secara orang baru lah... Kami masuk tanpa sambutan apapun jadi nyelonong aja... Yang paling kucari adalah spot spot yang terlihat cantik di beberapa sosmed. Akhirnya setelah agak kedalam bertemu juga. Sebuah kolam berbatuan dan tanaman hias cantik rimbun yang dibelakangnya terdapat rumah seperti rumah penduduk di Lombok. 

Aku so pasti langsung antusias jepret jepret. Panas matahari cukup menyala. Saat selesai foto-foto barulah kami masuk dan cari tempat duduk yang nyaman di indoor. Saat memesan menu barulah kami tahu bahwa cafe ini memang buka dari pagi sampai malam. Menu yang tersedia tergantung dari periode waktu. Sehingga ada istilah menu Breakfast, Lunch dan Dinner. Berhubung kami datang sekitar jam 10 pagi maka menu yang tersedia hanyalah Breakfast. Hmmm.... tadi kan sudah breajfast di rumah.

Yaaa... apa boleh buat. Pilih-pilihlah menu seperti di bookletnya. Tapi agak rada kecewa karena menu yang tertera di daftar sebagian besar belum ready. Waduh... Daripada kecewa kami memesan menu yang ada saja. Aku mie celor, Atik bihun goreng, dan Iyun Mie goreng. Setelah disantap maka komentar yang makan semuanya negatif. Alias testimoninya gak enak, semua keasinan dan bla...bla...bla... Kalau mie celor yang kupesan lumayan enak sih, udangnya banyak, kuah kentalnya gurih. Namun celakanya belum sampai rumah. Saat masih di jalan kepalaku pusing tak tertahankan. Sakittt... mungkin karena makan  udang dan santan??? masa sespontan itu??? Entahlah gara-gara mie celor itu dari jam 1 sampai jam 4 sore aku menenggak 4 buah paramex, sampai badanku sempoyongan rasa sakit kepala itu sedikit reda. Menjelang tidur malam aku nenggak 1 buah paramex lagi karena masih agak pusing. Hmmm ..seerror itukah mie celor itu?? Mungkin cukup kali ini ya kesini.

Reviewnya tempat dan lokasi lumayan bagus buat foto-foto doang. Kalau makanan dan kebersihan agak kurang. Di meja-meja outdoor sisa-sisa makanan masih bertebaran di meja-meja. Kurang sigap petugasnya. Padahal saat kami pulang kami lihat mereka ngobrol-ngobrol. Ini ada sedikit foto-foto liputannya.

Entrance...

Si Ipin duluan action

Spot favorite ini keren banget. mulai saya mengkhayal coba kalau dulu aku sudah lihat ginian aku bangun rumahnya kayak gini aja. Rumah kecil halaman luas

Private room yang cantik

Hutan kecilnya keren

Lantai keramiknya artistik

Sarapan dulu hehehe...

Area samping

Cantik

Dua beradek tetaplah akur

outdoor area

Nyungak...ayoo sayang..

Diulang yookkk fotonya