DAY 4th WISATA DI BOGOR
Karena sudah kadung men-set itinerary terpaksa hari ini harus dijalani juga (padahal sudah pengen cepat pulang aja). Hari ke-4 ini sesuai rencana aku akan explore Bogor, tempat wisata maupun kulinernya. Meski jam 6 sudah stand by namun tak urung baru otw sekitar jam 10-an itupun dalam keadaan mengancam karena booking tiket pesawat akan close jika transfer tidak dilakukan sampai jam 10.
Start dari rumah kami (aku dan Syifa) naik angkot menuju bank Mandiri dekat kantor pos, padahal hanya ingin cari ATM doang buat transfer. Hanya beberapa menit kelar transfer dan senang akhirnya aku dapat pasti juga pulang naik pesawat City link jam keberangkatan 16.20 WIB besok. Usai dari ATM sesuai rencana aku ingin ke Kebun Raya Bogor. Berdasarkan informasi Zaenab untuk dapat lokasi yang bagus buat foto-foto sebaiknya masuk lewat pintu masuk LIppo mall saja. Untuk sampai ke lokasi kami kembali naik angkot.
Namun ketika sampai di lokasi ketika melihat terik matahari yang sangat menyengat aku berubah pikiran jadi males masuk Kebun Raya. Entahlah mengapa? (Ternyata pas besok harinya melalui TVOne baru aku dapat berita bahwa memang sudah 3 hari sejak hari Sabtu Kebun Raya ditutup untuk umum, dengan alasan cuaca dan angin kencang sering datang tiba-tiba, sehingga riskan terhadap ancaman pohon tumbang. Pihak pengelola KRB sedang membenahi dengan menebang ranting-ranting yang dianggap riskan untuk tumbang). Berarti firasatku ada benarnya juga yah...
Lucu juga jadinya foto ini, sebenarnya aku tak mau bahkan malu difoto di sini tapi Syifa maksa. Tapi bagus juga yah fotonyaa... |
Baiklah akhirnya kami masuk Lippo mall saja, namun akupun juga merasa kurang semangat. Hanya lihat-lihat, kondisi mall sangat sepi pengunjung. namun meski cuma lihat-lihat bocor juga dompet, aku dapat baju kaos dan beberapa item kosmetik. Hanya sekitar setengah jam-an kami muter tanpa arah di mall ini akhirnya memutuskan keluar.
BAKSO PAKDE JANGKUNG
Sejak saat dalam perjalanan ke Sukabumi beberapa hari yang lalu Syifa berjanji akan mengantar makan bakso (aku selalu ingat saat masih sekolah di Bogor baksonya enak-enak), menurut Syifa ada sebuah kedai bakso yang sangat terkenal enaknya. Yaitu" Kedai Bakso Pakde Jangkung". Baiklah apapun namanya aku ngikut saja. Cusss kita kesana!
Berhubung sistem lalu lintas di Bogor itu sistem satu jalur, sehingga kadang harus muter jauh sekali untuk mencapai sebuah tempat yang sebenarnya jaraknya sangat dekat. Atas pertimbangan itu Syifa ngajak jalan kaki saja. Baiklah....bagiku tak masalah karena aku bahkan sering harus meluangkan waktu khusus buat jalan kaki demi jaga kesehatan nah ini sih gampilll... wkwkw...
Cuaca kota Bogor pada saat itu sangat terik dan panas, tapi beruntung karena kota Bogor sangat asri dengan pohon-pohon besar dan rindang dikiri-kanan jalan sehingga membuat lebih terlindungi dari sengatan matahari. Lumayan jauh sih sebenarnya jalannya. Tapi kata Syifa kalau naik angkot akan lebih lama lagi sampainya. Akhirnya dengan peluh mengucur di baju kami sampai juga di lokasi.
Sebuah ruko berlantai 2 yang berada diujung Jl. Sancang No. 7-F BOGOR terbacalah papan nama BAKSO PAKDE JANGKUNG. Kami masuk, saat itu pengunjung tidak terlalu ramai, mungkin karena tanggung jamnya. Belum masuk waktu makan siang dan jam kantor atau bubaran anak sekolahpun belum tiba. Di depan toko terdapat sebuah gerobak, dan kami memesan bakso komplit. Lalu Syifa mengajak ke lantai 2 untuk cari tempat duduk. Alasannya di lantai 2 itu lebih nyaman. Ketika sampai di lantai 2 ruangan itu tak ada pengunjung . Baguslah jadi kami bisa merasa nyaman apalagi buat foto-foto karena desain interirornya keren juga.
Mengambil background desain interiornya |
Bagus ya backgroundnya |
With Syifa |
Tidak sampai 10 menit pesanan sudah datang. Semangkok bakso dengan porsi pas (tidak terlalu besar) dengan isi yang bermacam rupa terdiri dari mie kuning, kwetiau, 3buah bakso ukuran sedang, 2 potong tahu yang digoreng kering dan potongan sayur yang disiram kuah kaldu yang gurih. Rasanya memang maknyusss... Keunikan bakso ini adalah tambahan kwetiau serta adanya potongan tahu kering. Mirip dengan tahu sumedang, tapi tahu di Bakso Pakde Jangkung ini digoreng sangat krispi, hampir menyerupai kerupuk. Rasa gurihnya melengkapi hidangan baso yang juga patut diacungi jempol dari sisi cita rasa dan level kekenyalannya.Untuk ukuran dietku porsinya pas.
Ini 1 porsinya, sayang sudah diacak-acak jadi tak lihat penampakan utuhnya. Ini masih utuh kok cuma sudah diaduk baru inget buat foto |
Enak banget... dan rekomended bakso ini. Insyaa Allah jika wisata ke bogor lagi harus wajib mampir di sini. karena untuk hidangan se"maknyuss" itu harga yang harus dibayar tidaklah terlalu mahal, seporsi bakso komplit seperti yang kami pesan kami hanya membayar Rp 16 ribu.
Selanjutnya kami masih harus menjelajahi kota bogor, aku sih ikut Syifa saja, sebenarnya tujuannya hanya buat cari CD berhubung persediaan yang aku bawa kurang hanya karena schedule bulanan yang diluar prediksi. Syifa mengantar aku ke factory outlet yang berjejer di daerah sekitaran jalan Pajajaran. dan tahu gak kami menyelusurinya dengan jalan kaki di tengah matahari kota Bogor yang siap membakar. tapi bersyukurnya tak pula aku merasa lelah. Keluar masuk toko tak satupun item dagangan yang menarik minat aku buat beli, karena memang yang dijual busana trendy modern, bukannya busana muslim. Alhamdulillah...jadi gak bocor dompet. Akhirnya setelah mendapat barang yang aku cari yaitu CD, dan aku sudah merasa capek kami memutuskan untuk destinasi terakhir yaitu kuliner asinan Bogor. Yang menurut saran Zaenab yang enak itu adalah asinan "Angel"yang ada di jalanan Surya Kencana Gang Aut.
ASINAN ANGEL ROSSA
Untuk destinasi terakhir ini kami menggunakan jasa Grab car. Ada kekisruhan sedikit dengan pengemudi Grab ini. Di saat awal naik si pengemudi agak sedikit sombong dan angkuh. tidak menyapa atau apalah sebagai welcome greeting pada penumpangnya. Bahkan aku yang mengajak berbincang dicuekin saja, kayak ngomong sama patung. Karena situasinya kurang nyaman kamipun berdiam diri.
Mobil melaju, tapi kami kok merasa aneh sudah lama belum juga sampai, padahal menurut Zaenab gak jauh, Sampai tiba-tiba di suatu belokan si pengemudi berniat memutar di sebuah arus balik. Barulah Syifa angkat bicara kok muter? Si abang ngotot ya iyalah itu asinan Angel yang di toko bakery apaa....yang di Katulampa? Syifa bilang ngotot...bukan yang di Katulampa itu. Yang di Gang Aut. Agak ada perdebatan kecil mempertahankan pendapat masing-masing. Si pengemudi keukeh ingin menurunkan kami karena di peta request sudah dianggap sampai ke tujuan. Syifapun ngotot gak mau.
Akhirnya aku angkat bicara, aku meminta tolong antarkan saja kami ke lokasi yang ditunjukkan Syifa, soal ongkos nanti aku tambahin. Akhirnya dia mau . Menuju ke TKP ternyata memang bertolak belakang sekali jalur yang harus ditempuh, cukup jauh karena harus putar balik arah. Sampai juga ke lokasi. ongkos yang harus dibayar yang tertera pada aplikasi tadi adalah Rp 13 ribu, karena kesalahan sistem aku bayar Rp 20 ribu, biar gak ribut. Kami turun dan Syifa masih ngedumel.... hehehe...
Tak jauh dari posisi kami diturunkan kami menemukan toko bertuliskan nama "ANGEL". Diluar prediksiku, karena toko itu bukanlah toko khusus asinan seperti di "Gedong Dalam", melaikan tokoh aneka macam oleh-oleh khas Bogor. Asinan yang dijual juga bukan untuk makan ditempat. Sudah dikemas untuk dibawa pulang. Dan karena aku ingin makan ditempat, maka penjaga toko mengambil stock dikulas yang sudah dikemas untuk disajikan dalam piring. Ohhhh...
Se porsi asinan Angel dengan kuah kental dan buahnya yang segar |
Aroma cuka dicampur bumbu pastinya akan tergiur untuk mencicipinya. Itulah Asinan Angel. Asinan yang satu ini berbeda dengan asinan-asinan yang lainnya. Memang beda dengan cita-rasa asinan Gedong Dalam. Di Angel kuahnya lebih kental dan tidak terlalu manis, juga tidak terlalu asam. Sayur dan buahnya masih segar. Aku suka... sebenarnya pengen beli dibawa ke Palembang tapi setelah berpikir tentang koper yang full padat, transportasi yang turun naik takut akan menyulikan aku sendiri, maka aku batalkan keinginan itu.
Asinan Angel sudah ada di Bogor lebih 11 tahun, dengan resep leluhur keluarganya. Asinan Angel sudah punya cabang di berbagai daerah di Jabodetabek Sukabumi dan Bandung. Pemilik Asinan Angel adalah Rossa. Meski lokasi kurang strategis, namun Asinan Angel sudah lumayan terkenal. "Rossa mengaku, setiap bulannya rata-rata terjual lebih 2000 bungkus. Harga 1 bungkus asinan campur adalah Rp 27 ribu.
Keluar dari toko Angel aku melihat kiri kanan daerah pertokoan di gang Aut, ternyata daerah ini adalah pusat kuliner Bogor. Ada Sate, Soto, Mie Laksa dsb... duh berasa pengen dimakan semua... tapi sejak sudah diet kapasitas perutpun sepertinya mengecil, tak mampu lagi diisi banyak. Hampir menjelang maghrib aku dan Syifa pulang ke rumah. Barulah terasa pegel kaki, tak terasa menyusuri kota Bogor dengan berjalan kaki di tengah cuaca terik menyengat. Semangat sehat! Ini salah satu manfaat travelling, kita jadi banyak exercise yang tidak terasa. Sayang yah cuma dapat 2 macam kuliner saja untuk jelajah rasa hari ini. Padahal masih banyak lagi yang sudah dicatat. Oke next time kita hajar lagi.
No comments:
Post a Comment