Day 3rd
Selamat pagi.....! Pagi yang cerah, dan ini hari terakhir trip kami. Wajah-wajah ceria menyambut pagi dengan sumringah. Dari bincang-bincang menjelang tidur semalam hari ini kami hanya akan leha-leha saja di kamar, sambil menunggu jemputan Ali sekitar jam 11 untuk OTW ke bandara. Namun rencana tinggallah rencana ..... Sehabis sarapan kami memang naik kembali ke kamar, koper sudah rapih dan stand by. Bincang-bincang ngalor ngidul, hari masih pagi jam 7. Ihhhh... ternyata semuanya punya rasa yang sama, “Bosan”!
Usul punya usul daripada bete yokkk kita cuci mata saja di seberang jalan. Hmmm... ayolah... pusing juga kalau rebahan di kasur dengan perut penuh habis sarapan. Alasannya biar makanan cepat turun menjadi energi. Ahayyyy.... Cusss kita jalan lagi.
Siaaaapppp...semangat kita sight seeing lagi |
Hari ini kami menuju pertokoan jadi jauh lebih pagi yaitu jam 7.15. Hari Jum’at suasana kota Batam menjadi lebih padat dan ramai, seperti tadi saat di resto sarapan pengunjung sangat padat sehingga cari tempat duduk tak bisa milih seperti kemarin. Di lobby pun tadi penuh , sebagian pengunjung seperti menunggu jemputan. Benar saja tak berapa lama datang bus atau minibus yang menjemput lalu rombongan berangkat. Menurutku mereka-mereka itu menuju Singapura. Hmmmm... eh jadi ingat iyalah ini week end.... semua orang refreshing.
Kami menyeberang jalan dengan bercanda, tergelak-gelak dan juga semangat melihat-lihat isi toko. Atas gagasan ibu Angga kalau kemarin kami menjelajah tokonya di sisi sebelah kiri hari ini ke sebelah kanan yok.... Ayo...siapa takut! Di saat injury time inilah yang ....hiks..hiks... membobol pertahanan aku. Ternyata produk-produk yang dijual lebih sangat menarik hati. Aku...belanja juga akhirnya....Subhanallah aku dapat 2 tas, 1 tas pesta dan 1 tas sandang buat travelling (buat umroh sih...!). Hmmm...hmmmm. Yang lainpun kembali belanja. Waduhhhh...
Diskusi dijalanan ... masih mau balik lagi ke toko kah??? :) |
Jam 10 kami berjalan riang menuju hotel. Sampai di hotel terpaksa bongkar koper dan packing kembali. Sibuuukkkk... Beres dan siap-siap dandan. Pas semua ready, Ali telpon dia sudah nunggu di Lobby. Ayooooo turun. Hmmmm koper yang barupun sudah full diisi. Tak apalah toh tidak setahun sekali kami ke Batam.
Done.... dengan tawa ceria dan bungkusan di tangan masing-masing |
Setelah check out dari hotel, Ali antar kami ke Botani mall buat makan siang, sedangkan dia dan Kotada langsung ke mesjid untuk menunaikan sholat Jum’at. Menu yang aku pilih siang ini adalah ayam penyet cabe hijau. Aku penasaran karena semua yang kemarin order ini bilang luar biasa maknyus dan pedassss. Benar saja... maknyusss dan recomended banget. Best tasty dan terfavorite..... yummy.
Agak lama kami duduk di kedai makan Botani mall ini. Makanan sudah habis, sudah sholat, bolak balik toilet bahkan sudah ngintip-ngintip isi mall di lantai 2, bahkan ibu Ade sudah beli gamis dan khimar buat gantiin outfitnya yang tak nyaman buat perjalanan (doi memakai palazo jadi memang agak ribet jika ke toilet). Ali dan Kotada belum balik dari sholat Jum’at. Sekitar jam 1 an baru mereka kembali, order makanan. Jam setengah 2 kami menuju bandara.
Hanya memakan waktu 15 menit kami sudah sampai di bandara Hang Nadim suasana ramai padat dan gak karuan bagaimana harus dideskripsikan. Ali stop di dropping area menurunkan kami juga koper selanjutnya dia cari parkir. Ini ada sedikit evaluasi untuk bandara Hang Nadim, karena aku jengkel sekali. Di bandara ini dari dropping area itu tidak ada fasilitas untuk menjalankan trolly, maksudnya dari aspal ke lantai pelataran bandara itu tidak tersedia lantai yang landai untuk menjalankan trolly. Beda level antara aspal dan lantai itu lumayan tinggi sehingga trolly harus diangkat, bukan di dorong. Saat mengangkat roda depan trolly untuk naik ke lantai itulah yang membuat koper kami jatuh berantakan. Aku sempat ngedumel kok begini sih desain bandara ini?????
Susah payah sampai keringetan angkat-angkat trolly dan menyusun kembali koper yang banyak dan isinya berat, kami segera masuk ke bagian dalam. Ya Allah... astagfirullah kok bener-bener amburadul begini ya, calon penumpang yang berdesakan dan tak mau antri. Aduhhh ...sabar mengalah untuk meletakkan barang di mesin x ray. Lepas dari mesin X-ray aku langsung mencari check in counter, daannnnn ternyata sama saja amburadul tak terkira. Entahlah... kurasa penyebabnya counter check in kurang banyak alias tidak mencukupi. Ataukah memang arus penumpangnya sangat-sangat over capacity??????
Akhirnya aku meminta ibu-ibu dan Vera untuk menunggu dan duduk manis saja dan urusan check in biarlah aku dan Kotada saja. Aku berjalan dari ujung ke ujung membaca dan mengamati counter check in. Belum terbaca counter berapa destinasi Palembang, Di display TV rencana keberangkatanpun belum terbaca. Aku takut tertinggal karena kalau check in telat, sudah tak bisa memilih seat lagi, padahal rombongan khawatir kalau dapat di seat belakang bisa gak nyaman. Aku menanti dengan sabar sambil mengawasi sana sini. Kulihat ada petugas Lion air yang mondar mandir dan ramah memberi petunjuk kepada calon penumpang. Aku mendekati beliau dan bertanya kalau pesawat yang ke Palembang keberangkatan jam 17.10 check in di counter berapa? Beliau menjelaskan counter check in baru dibuka 2 jam sebelum keberangkatan dan di perkirakan di counter depan tempat aku menunggu itulah, yaitu saat itu sedang check in untuk penumpang tujuan Padang. Oke baiklah aku menunggu.... !
Mondar mandir cari informasi, trolly di belakang dengan 4 koper itu bagasi kami di 1 trolly. Masih ada 1 trolly lagi |
Aku mengamati sistem check in yang kurang sistematis ini. 1 counter itu ditunggu oleh calon penumpang untuk 3 destinasi. Tanpa antri dan sesak. Aku sempat ngobrol-ngobrol dengan bapak yang ikut berdiri menanti destinasinya ke Padang keberangkatan jam 15.40, padahal saat itu sudah jam 14.50. Aku segera memberitahukan bapak tersebut juga kepada petugas Lion Air tentang bapak tersebut. Akhirnya bapak itu diantar petugas Lion untuk memotong jalur antri yang tak jelas. Karena di display monitor tidak tertera yang sedang check in itu destinasi mana, jam berapa.
Sebagai contoh saja aku untuk destinasi Palembang, sesuai info dari petugas Lion tadi bahwa check in sudah bisa dilakukan 2 jam sebelum keberangkatan, pas jam 15.00, display monitor di counter tempat aku antri masih tertulis Padang. Padahal itu sudah jam 15.00 artinya destinasi Palembang sudah mulai antri check in dong. Hanya karena aku orang yang aktif saja bisa menjadi jelas. Aku kembali menanyakan kepada petugas Lion yang mondar mandir dari tadi, tentang check in destinasi Palembang, 17.10. Ketika aku tanya bapak itu bilang ayo ibu... sudah boleh check in antrilah disini. Akulah yang menginfokan kepada sesama calon penumpang Palembang. Masih harus antri agak lama juga karena penumpang Padang masih ada yang antri dan check ini.
Mojok ngantri karena belum boleh check in |
Meski sudah antri di bagian yang paling pertama untuk destinasi Palembang aku dan rombongan dapat seat no. 17 dan 18 an mencar-mencar. Aneh ya... setelah bincang-bincang dengan petugas Lion ternyata kita bisa check in online pada hari keberangkatan. Beda dengan City Link dimana kita bisa booking seat sejak saat pembelian tiket. Hmmm.... dan setelah keringetan berdiri lama di tempat antri yang penuh sesak karena linenya tak beraturan (mirip antri beli daging di pasar Lemabang jika hendak lebaran... begitu!), aku dan Kotada meninggalkan tempat tersebut. Anehnya sampai saat kami hendak menuju gate kami melewati check in counter tersebut display monitornya masih tertulis Padang, padahal saat itu sudah jam 16.00 dan destinasi padang itu berangkat jam 15.40. Aduh.... gimana sih sistem di sini???? Pantes saja banyak penumpang yang pusing dan bingung gak karuan seperti bapak ke Padang tadi. Tak jelas informasinya.
Berharap jika aku ke Batam ataupun transit ke Hang Nadim lagi, di area keberangkatan antara aspal dan lantai pelataran bandara sudah ada area lantai yang landai untuk fasilitas trolly. Dan juga counter check in sudah ditambah sehingga tidak over lapping lagi. Kami naik ke lantai 2 menuju gate 8A. Hujan deras dan cuaca gelap menyebabkan pesawat Lion air untuk beberapa destinasi mengalami delay. Delay terparah adalah destinasi Padang, sudah 2 kali dan 2 jam cancel terus, kasian penumpangnya pada ngedumel. Ini juga yang menyebabkan penumpukan penumpang di area ruang tunggu. Bahkan sebagian penumpang harus duduk di lantai (jadi inget saat ke Bandung dulu).
Wajah wajah lelah menunggu keberangkatan, lihat tuh tambahan kantong kresek belanjaan yang sudah tak muat di koper. heheee... |
Namun, nasib anak sholeh itu selalu baik. Tadinya dari announcement diumumkan bahwa pesawat destinasi Palembang diperkirakan akan mengalami keterlambatan keberangkatan kurang lebih 30 menit. Kami sih sudah pasarah, ehhh... ternyata baru 15 menit telat kami sudah disuruh masuk pesawat. Alhamdulillah delaynya gak jadi lama. Yuhuu...pas jam 17.30 pesawat take off, dan Alhamdulillah kali ini pesawatnya saat take off dan landing mulus, nyaman dan aman. Cukup membantah argumen ibu Ade kalau duduk dekat sayap itu suka bikin kuping sakit, buktinya pulang ini kami juga duduk di bagian sayap. Artinya mungkin cara pilot menerbangkan pesawatnya. Alhamdulillah trip sudah selesai.... selamat sampai di rumah dannn.... kemarin sudah berencana bahwa family trip selanjutnya adalah Padang. Siappppp...!
No comments:
Post a Comment