Minggu, 30 April 2017
Dihari ke-4 kami menuju Malaysia, sebenarnya bukan kesengajaan mampir Malaysia. Hanya untuk transit sebelum back home keesokan harinya. Hal ini disebabkan karena schedule pesawat Air Asia hanya ada pagi hari di jam yang sama dengan schedule pesawat dari Bangkok – Kuala Lumpur. Tak ada schedule yang bisa connecting, jadi harus stay one night di Malaysia. Bagi pihak travel ini menambah keuntungan karena untuk one day stay di Kuala Lumpur kita kena biaya hampir 1 juta rupiah.
Tak panjang cerita yang dapat aku tuangkan di sini karena, aku sudah merasa sangat bosan dan jenuh dengan travelling ini. Yang ada dalam pikiranku hanyalah ingin cepat pulang. Yah...di Malaysia kami hanya sempat mampir di area Putrajaya, Sungei Wang Plaza dan Petronas Twin Tower.
Putrajaya berada di antara Kota Kuala Lumpur dan Bandara Internasional Kuala Lumpur. Letaknya sekitar 25 kilometer dari Kuala Lumpur atau sekitar 30 menit berkendara. Putrajaya didirikan pada tanggal 19 Oktober 1995, sebagai pusat administrasi pemerintahan Malaysia menggantikan Kuala Lumpur yang semakin padat. Selama berkeliling sang driver menjelaskan satu persatu gedung yang ada di area tersebut. Kesimpulan aku adalah gedung-gedung itu merupakan dinas atau instansi dari suatu kementrian.
Selain gedung pemerintahan, bangunan indah lainnya di Putrajaya adalah masjid. Setidaknya ada dua masjid cantik di Putrajaya, yaitu Masjid Putra dan Masjid Tuanku Mizan Zainal Abidin. Masjid Putra terletak di Presint 1, satu kompleks dengan Dataran Putra dan Putra Perdana. Masjid berwarna dominan merah muda (pink) ini berada tepat di pinggir danau, sehingga nampak seperti terapung bila dilihat dari kejauhan.
Kami berhenti di sebuah rest area dekat masjid untuk makan siang, lalu yang lain mengerjakan sholat di masjid raya yang cantik itu. Sementara yang lain sholat aku bisa mengambil moment untuk capture beberapa foto di pelataran depan masjid. Senang rasanya karena sang driver termasuk fotografer yang professional juga. Dia suka menjepret aku dengan cameraku dan aku sangat senang karena hasil fotonya bagusss sekali. Terima kasih abang. Masih ada orang yang mau mengulurkan tangan berbuat baik kepada yang lain tanpa pamrih.
Area Putrajaya central |
Danau buatan di depan rest area, minta tolong wisatawan India buat fotoin |
Gedung hijau itu bukan masjid tetapi keresidenan kata abang driver |
Best picture dari seluruh foto travelling kali ini, terima kasih abang..! |
Ini baru masjidnya.... |
Setelah usai sholat kami menuju ke sebuah mall yaitu “Sungei Wang Plaza”. Estimasi waktunya lama sekali di tempat ini. Pokoknya sang driver bilang jam 6 sore dia akan kembali menunggu di meeting point. Aku hanya menunggu saja tanpa minat belanja apapun. Oh ya... saat menunggu di depan pintu masuk plaza tiba-tiba aku bertemu dengan group wisata dari PT. Pusri mereka dalam jumlah banyak 25 orang. Kalau tahu mending aku ikut group Anggaran dan SPI.
Usai belanja kami melanjutkan makan malam di sebuah resto, India sepertinya. Aku hampir tidak berselera makan. Entahlah bagaimana aku harus mendeskripsikan tentang resto ini. Ahhhh... sudahlah kali ini memang kurang baik kondisi travellingku. Lalu kembali perjalanan dilanjutkan lagi untuk ke sebuah ikon wajib bila kita berkunjung ke Malaysia yaitu Petronas Twin Tower.
Petronas Twin Tower ini memiliki ketinggian 451.9 meter di atas permukaan tanah. Petronas Twin Tower beralamat di Jalan Ampang, Kuala Lumpur, Malaysia. Petronas Twin Tower ini memiliki 88 lantai. Maestro dibalik menara kembar yang terkenal ini adalah sang arsitek master bernama Cesar Pelli.
Menara yang dibangun pada 1 Januari 1992 ini menghabiskan dana sebesar $1.6 juta untuk pembangunannya. Jika berada di atas menara kita bisa melihat pemandangan seluruh negara Malaysia. Sayang aku gak sempat naik dan masuk ke menara.
Menara pertama atau menara satu diisi oleh perusahaan Petronas, seluruh kantor yang berhubungan dengan Petronas terdapat di menara satu ini. Kemudian menara kedua diisi oleh perusahaan-perusahaan lain seperti Huawei Technologies, Microsoft, IBM, Boeing, Bloomberg, Reuters, Krawler dan masih banyak lagi yang lainnya.
Dilantai bawah dari Petronas Twin Tower ini terdapat sebuah mall terbesar yaitu Suria KLCC. merupakan pusatnya retail dan juga sebuah mall yang menjual barang-barang branded. Hari sudah malam dengan kelelahan yang amat sangat aku tak berminat untuk masuk mall, hanya menunggu di taman depan tower. Berfoto-foto mencoba mendapatkan angle foto yang menarik dengan si “Twin Tower”. Sulit dan tak sebagus yang pernah aku lihat di foto-foto para blogger. Tapi jadilah dari pada tak punya sama sekali.
Air mancur di taman depan Twin Tower |
Berusaha sebisanya agar dapat angle yang bagus. Anak orang India ini seneng banget diajak foto langsung nempel dalam pelukanku. Hmmmmm...... Terima kasih Tiara.. |
Tiara yang cerdas dan helpfull.. |
Beginilah hasil fotonya andai mau dapat lancipnya ituhhhh.. |
Yah... hampir jam 10 kami sampai di hotel, kemas koper, tidur dan mempersiapkan diri untuk bangun dan mandi jam 3 pagi karena jam 4.30 akan sudah dijemput menuju bandara. Aku girang karena sudah mau pulang.Sampai di rumah aku merasa sangat lega sekali. Alhamdulillah...!
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kamu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kamu. Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui." (al-Baqarah: 216)
Yah... sekian dulu update blog ini. Selanjutnya akan sedikit vacum dulu untuk travelling karena harus memenuhi pundi-pundi rekening dahulu, ada rencana besar untuk umroh keluarga di bulan Februari 2018 juga mendaftarkan adik bungsuku haji. Kabulkanlah ya Allah... I wanna be back to basic dulu. Heheee....
Pengalaman travellingku kali ini menjadi sebuah pengalaman sangat berharga yang dapat aku ambil hikmah. Tidak bisa dijelaskan secara detail karena semua cukup tersimpan di dalam hati. Bertolak dari kekisruhan kemaren aku harus semakin hati-hati menulis, melontarkan kalimat. Meskipun yang kutulis adalah rentetan fakta perjalanan, tetapi tak boleh terlalu vulgar. Iyalah...harus semakin belajar. Namun yang pasti untuk sementara waktu.aku jadi agak trauma untuk travelling lagi bersama group yang tak aku kenal sama sekali sebelumnya Minimal harus ada teman akrab yang sudah dalam kukenal atau bersama keluarga. Relaxing dan exhale....dululah.
Pengalaman travellingku kali ini menjadi sebuah pengalaman sangat berharga yang dapat aku ambil hikmah. Tidak bisa dijelaskan secara detail karena semua cukup tersimpan di dalam hati. Bertolak dari kekisruhan kemaren aku harus semakin hati-hati menulis, melontarkan kalimat. Meskipun yang kutulis adalah rentetan fakta perjalanan, tetapi tak boleh terlalu vulgar. Iyalah...harus semakin belajar. Namun yang pasti untuk sementara waktu.aku jadi agak trauma untuk travelling lagi bersama group yang tak aku kenal sama sekali sebelumnya Minimal harus ada teman akrab yang sudah dalam kukenal atau bersama keluarga. Relaxing dan exhale....dululah.
No comments:
Post a Comment