Monday, 10 April 2017

BANDUNG ON THE WEEK END 1ST DAY


Kamis, 6 April 2017
Aroma tempat kerja yang dari semula memang tidak aku sukai membuat otak dan tubuhku menjadi cepat lelah dan jenuh. Baru sebulan lebih dikit pulang trip ke Korea aku sudah butuh refreshing lagi. Entahlah.... aku memang harus pindah dari unit kerja ini, tetapi apalah daya aku tak punya power untuk berkata ingin pindah dan tidak merasa cocok di unit kerja ini. Yang bisa aku lakukan adalah berdoa agar dikuatkan, dan kepada para pembesar itu mendapat petunjuk dan ampunan dari Allah. Baiklah aku adalah manusia yang diberikan akal untuk mengolah perasaan dan pikiran. Jadi untuk situasi seburuk apapun aku harus mampu menjadikannya indah.

Aku butuh refreshing sejenak meninggalkan ruang kerja yang beraroma tak jelas ini,  cus kita cari tempat wisata yang menyenangkan tapi masih terjangkau kantong, mengingat pundi-pundi kas belumlah terisi penuh lagi sepulang “Korea Winter Trip” akhir Februari 2017 lalu. Maka pilhanku jatuh pada Bandung sebuah kota yang menjadi destinasi wisata banyak peminat yang menawarkan segala keajaibannya. Hahaaaa..........

Rencana awal kami hanya bertiga yaitu, aku, Kotada (pendamping setiaku) dan Idham, mengingat yang lain menolak ketika ditawarkan untuk refreshing ini. Berbagai macam alasan, super sibuk, gengsi karena dibayarin terus, dan bla bla bla..... Tetapi pada akhirnya kami yang berangkat juga bertiga yaitu aku, Kotada dan Sapta. Idham tak jadi berangkat karena dia diterima bekerja di Dinas PU Belitung. Yupppp....

Tiket dan hotel kami booking melalui “Traveloka”, karena bookingnya sudah H-4 maka untuk tiket akhirnya kami mendapat harga dengan kisaraan 650 – 700 ribu rupiah Plm – Bdg, padahal sejak awal rencana dicanangkan harga tiket berkisar 350 – 400 ribu rupiah. Yaahhh...tak apalah, memang refreshing membutuhkan biaya.

Senyum manis kita di terminal Keberangkatan SMB 2
Untuk keberangkatan kami menumpang pesawat X-press. Pilihan jatuh pada maskapai penerbangan ini karena kami merasa cocok jam keberangkatannya, yaitu jam 11.30, sehingga sampai ke Bandung masih siang dan kita sudah bisa memulai wisata kuliner atau city tour. Ingin berbagi pengalaman saja melakukan pernerbangan direct Plm – Bdg itu sangat tidak nyaman. Entah karena pesawatnya, atau karena pilot, atau memang kondisi langit, cuaca atau apa? Tapi untuk kesimpulanku adalah karena memang maskapainya. Sejak pertama kali masuk pesawat aku sudah merasa down melihat interiornya yang gak oke banget, pas duduk kursinya itu tidak ergonomis dan joknya entahlah aku harus mendeskripsikannya seperti apa?

Saat mulai duduk, mengenakan sabuk pengaman lalu saat start pesawat untuk take off yang mana roda pesawat masih menyentuh tanahpun aku sudah merasa puyeng dan mau muntah, karena kondisi tempat duduk pesawat berguncang hebat (Apakah karena kami duduk di bagian belakang sekali? Nomer seat kami 22 an). Setelah berada di udara sesaat setelah take off goncangan yang sangat hebatpun masih terjadi. Duh entahlah...... Kondisi turbulensi ini terjadi tanpa henti selama 1,5 jam penerbangan. Meskipun pada saat sebelum berangkat aku sudah minum antimo agar tak mabuk akhirnya karena mual, pusing dan keringat dingin aku kembali meminum Paramex. Aku mengoleskan fresh care ke ulu hati, kening, tengkuk dan menciumnya tiada henti. Tetap saja perasaanku tak enak sekali. Mengalami kondisi ini aku tak henti beristighfar dan bertasbih. Antara takut dan sakit yang sulit aku bahasakan. Pengen sekali cepat sampai tapi apa daya bahkan ketika pesawat sudah di atas langit Husein Sastranegara, pesawat masih berputar-putar di udara hampir 20 menit lebih karena belum mendapat landasan pacu. Ya Allah.....! Dan akhirnya dalam kondisi fisik yang sudah sangat lemas pesawat mendarat juga. Aku bersyukur dan girang sekali, dengan badan lemas dan puyeng aku turun pesawat diiringi hujan ricik, ternyata masih harus berjalan jauh pula untuk tiba di terminal kedatangan. Ya Allah....

Sampai di terminal kedatangan tujuan utama yang aku cari adalah toilet. Begitu sampai di toilet buarrrrrr...muntah deh gue. Habis isi perut sampai ludah terasa pahit. Hadehhhh...parah nih mabok ternyata! Selesai acara toilet kami segera keluar bandara. Mencari taxi atau mobil untuk menuju hotel, tak sulit karena banyak sekali yang menawarkan diri. Pilihan kami jatuh pada sopir mobil koperasi bandara, kang Dede yang kelak menjadi driver kami hingga akhir. Tarif sewa mobil adalah 550 ribu rupiah perhari per 12 jam, itu sudah free bensin dan biaya sopir, tetapi jatah makan dan minum sopir kita yang menanggung. Pasaran sih harga itu,  dulu saat ke Jogya atau Bali juga berkisar seperti itu juga.

Keluar bandara kami segera menuju hotel “Caryota” yang terletak di daerah Sukajadi. Kalau kata Sapta sih kenapa memilih lokasi hotel di sini karena akses ke tempat keramaian (shopping mall dsb) mudah. Lumayan bagus sih fasilitas hotelnya untuk ukuran bayaran sebesar 1,2 juta rupiah untuk menginap tiga malam dua kamar. Hanya tidak dapat sarapan pagi. Tetapi jangan khawatirlah... di depan hotel banyak warung pojok yang siap menjajakan sarapan seperti, bubur ayam, nasi kuning, lontong, kupat tahu. Sippppp menyenangkan week end ala backpacker begini.

Sore hari di hari pertama kami sudah memulai city tour pertama makan siang plus malam ke sebuah resto besar dengan menu ikan... , lalu ke Ciwalk, Cimall. Kereeennn...hari pertama kantong sudah dikuras, gegara aku menjumpai counter busana muslimah “Luma Dawa” yang sedang sale 50 – 70%. Bocorlah dompet yang semula tidak di budgetkan untuk belanja. Yachhhh aji mumpunglah ... siapa sih yang bisa menawarkan busana tunik dengan bahan dan model yang sangat bagus seharga seratus ribu. Pasti bungkuslah..... Tak hanya  aku yang bocor dompet, Saptapun belanja juga kaos Hammer yang sedang sale. Itulah khasnya kota Bandung, pusatnya busana keren dengan harga murah, maka wajar saja ketika Atik nyinyir saat aku bilang week end ke Bandung ini cuma buat wisata, bukan belanja. Apa kata Atik “Heheeee...iris kupingku kalau gak belanja” hahaaaa tahuuuuu ajaaaa ya. Akhirnya hari pertama di kota Bandung ditutup, pulang ke hotel sekitar jam 8 lewat, mandi bebernah koper dikit dan tidur. Sampai besok trip ke area Lembang.

Baru nyampe aja sudah kagum melihat bangunannya
Cimall, keren ya ini mall untuk tidak merusak habitat maka yang di desain adalah bangunannya bukan merusak alam dan pepohonannya bravo Bandung
Lantainya pas dengan tema outfitku, hitam putih...
Menyukai desain bangunannya
Mall yang terdapat hutan kecil di dalam maupun di sekelilingnya
Ngelink banget yang satu suka moto yang saya suka jadi objek foto
Pepohonan yang bukan direkayasa
Luma Dawa counter busana muslimah yang membocorkan saku dan dompetku
Counter Hammer yang juga sedang sale.
Pulang yukkk... ini bukan candid tapi lagi serius nanyain cara buat snapgram, dan Kotada iseng foto ternyata bagus

No comments: