DAY 1
Sungguh tak
pernah terbayangkan bagi kami untuk menginjakan kaki di Makasar. Jauh banget
dari rencana. Awalnya kami malah punya rencana akan travelling ke Padang. Iyun sudah 2 kali menginfokan ada paket tour
ke Padang dengan biaya murah. Cuma 2,5 juta rupiah itu sudah dapat paket tour
ke Padang selama 4 hari sudah include akomodasi, transportasi, makan dan minum.
Murah kan…? Aku sempat tertarik sih. Namun karena aku sudah sangat
berpengalaman urusan travelling ini aku ingin detail itinerarynya. Ehhh… pas dibaca itinerary aku langsung bilang
gak mau ah… Bayangkan saja selama 4 hari
itu kita hanya nginep di hotel 1 malam, selebihnya ya diperjalanan alias di
atas bis itulah. Waduh… aku langsung berpikir bagaimana soal mandi, masa selama
3 hari gak mandi. Atau mandi di WC umum??? Coret…..!
Terus
beberapa saat lagi Iyun kembali menawarkan paket tour ke Jogya sampai Bromo
(sejak diajak travelling ke Lampung Iyun jadi “addicted” travelling). Harga
yang ditawarkan murah banget 3,5 juta rupiah untuk tour Jogya, Surabaya, Bromo
dan Malang selama 7 hari. Menarik sih… Seperti biasa aku minta itinerarynya.
Ternyata samaaaa…. Dari 7 hari kita hanya menginap di hotel 2 malam selebihnya
di atas bis. Ogahlah…. Umur sudah tua, fisik sudah gak seperti dulu. Pengalaman
jalan-jalan ke Lampung Bersama pensinan karyawati Pusri pas bulan Juni kemarin
jadi referensi untuk kekuatan fisik saat ini. Tour itu Cuma 2 hari dn menginap
di hotel semalam. Pulangnya tubuhku rasa remuk redam perlu waktu seminggu untuk
recovery. 5 hari aku tidur dan merebahkan diri padahal rumah berantakan,
kembang layu…. Duduk di bis dengan kapasitas penuh sehingga gak nyaman akhirnya
pegel semua badan.
Akhirnya
aku bilang ke Iyun. Kalau kita memang mau travelling gak usahlah ikut paket
seperti itu. Kita niatin bener, naik pesawat dan nanti di destinasi kita cari rental
mobil harian. Bisa nyaman. Dia paham…. Jadi berhenti dia nawarin lagi.
Awal
inisiatif mau jalan ke Makasar adalah karena melihat insta story dan feed Instagram
Adhe (keponakanku) yang sedang dinas ke Makasar. Duh…fotonya keren-keren…. Dalam
hati aku pengen banget. Malah aku sempat comment di upoad an Adhe. Hiks …kok
gak ngajak sih! Ini aku pikir aku
sendiri yang mau dan ingin. Dilalah… pas kami adek beradek (Iyun, aku dan Atik)
antri untuk vaksin booster Iyun bilang, “Esi kito ke Makasar bae”. Lalu aku
langsung jawab… senianan Yun? Aku ragu karena beberapa kali aku di PHP in Iyun.
Dulu ke Batam tiket sudah dibeli dia batal, lalu kedua saat ke Banyuwangi semua
biaya travel guide, guest house, tiket pesawat sudah dibayar semua H-1 dia
bilang batal. Nangis aku saat itu. 3 jutaan uangku hilang.
Iyun jawab
seriussss. Aku bilang.. yakin-yakinlah dulu baru kita rencanakan. Eh dia ngotot
serius. Malah detik itu juga dia minta aku telponin Adhe untuk cari info dan
ngajak Adhe juga biar ada guide kami. Adhe bilang gak bias ikut, karena kerjaan
kantor padat gak bias cuti. Tapi dia punya info tour guide saat dia ke Makasar
dulu. Oke…sip amannnn kalua gitu.
Saking
seriusnya Iyun pas Idul Adha tanggal 10 Juli 2022 dia bahas lagi, terus maksa
buat telpon pak Fajar driver dan tour guide Makasar yang direkomendasikan Adhe.
Aku telpon semua oke, tarif rental mobil perhari juga oke (1 juta rupiah per
hari sudah include BBM). Oke deal… Selanjutny mencari schedule yang pas. Karena
Atik ikut dan dia masih kerja maka harus cocokin schedule dia. Awalnya aku dan
Atik merencanakan pas 17 Agustus. Tapi Iyun sudah gak sabra lagi kalu bisa Juli
aja. Akhirnya diputuskan tanggal 20 Juli 2022. Bayangkn tergopoh-gopohnya
bersiap-siap. Mulai dari bongkar lemari cari koper, cuci-cuci pakaian dalam
simpenan yang spesial suka dibawa travelling karena memang akhir 2019 terakhir
kali aku angkat koper. Huft…. Namun Alhamdulillah semua selesai juga.
DEPARTURE
Pagi-pagi
sekali setelah subuh kami sudah menuju bandara SMB 2. Lancar jaya… tapi kesababaran
sedikit diuji. Dalam waktu yang mepet check in tiket sedikit bermasalah
(sebenarnya aku sudah check in online sih), letak masalahnya adalah kami tidak
bisa langsung check in sebagi penumpang transit. Meskipun PLM- JKT dan JKT – UP
sama-sama pakai Batik Air. Ini disebabkan aku beli tiketnya sendiri-sendiri.
Order tiket PLM – JKT dulu baru order JKT – UP. Lamaaaaaa banget … petugasnya
juga gak tegas bilang gak bisa coba-coba dulu. Karena sudah mepet aku yang
putuskan sudahlah gak usah transit. Paling nanti di JKT keluar dulu baru masuk
lagi ke terminal keberangkatan. Gak apalah ribet gotong-gotong bagasi. Hmmmmm….
Alhamdulillah..
akhirnya kami mendarat di bandara Hasanudin Makasar jam 15. 25. Sudah sore
padahal kami belum sholat Dzuhur karena tadi dari JKT pesawat kami take off jm
11. Ini karena ada perbedaan waktu. Makasar masuk WIT. Pak Fajar sudah menunggudi
pelataran. Hmmmm… hati ini terharu.. rasa tak percaya kami bisa menginjak tanah
kelahiran kami. Masyaa Allah… benar-benar Qadarullah. Saat berbincang pertama
kali dengan pak Fajar kami juga sangat nyaman karena beliau sangat komunikatif
dan tour guide yang berpengalaman banget.
Ketika beliau tanya mau kemana kami bilang kita langsung cari masjid aja
dulu karena kami belum Dzuhur. Dan selanjutnya kami ingin langsung explore kuliner
dan wisata. Oke letsgo…!
MASJID
ASMAUL HUSNA
Sesuai
permintaan kami pak Fajar membawa kami ke suatu Masjid yang menjadi icon di
kota Makasar yaitu Masjid 99 Kubah Asmaul Husna. Masjid Kubah 99 Asmaul Husna
merupakan sebuah masjid yang terletak di Makassar, Indonesia. Masjid ini
dibangun pada tahun 2017 dan diresmikan pada tahun 2022. Saat ini menjadi ikon
terbaru di provinsi sulawesi Selatan, terletak di Kawasan Center Point Of
Indonesia Tanjung Bunga Makassar.
Saat kami
tiba di masjid ini pengunjung sangat ramai. Kami sendiri langsung terpesona dan
kagum melihat keindahannya. Masyaa Allah. Pak Fajar memberikan penjelasan kea
rah mana kami masuk dan tempat wudhu. Kami mengangguk dan bergegas karena sudah
sore sekali takut keburu Maghrib. Meski tadi sudah dijelaskan pak Fajar kami
masih sedikit kebingungan harus kemana??? Tak petunjuk apapun seperti sign atas
symbol-simbol. Meraba-raba dan tanya sana sini, lalu nyasar sana sini juga kami
menemukan tempat wudhu yang ternyata berada di ground floor (alias bawah tanah)
mirip di masjidil Haram.
Konon katantanya desain arsitektur masjid ini dibuat oleh pak Ridwan Kamil. Aku sendiri kagum dengan desiannya. Namun ada yang mengganjal di hatiku. Masjid ini nampak belum selesai. Namun aku tak melihat ada proses pengerjaan penyelesaian di sana sini. Apakah proyek ini mangkrak? Kalau iya duh.. sayang banget.
Usai sholat
sempatlah foto-foto sedikit. Karena sangat sulit ambil gambar manusia menyemut.
Bukan buat sholat loh hanya nongkrong-nongkrong doang.
Masjid 99 Kubah Asmaul Husna Makasar |
PANTAI AKKARENA
Usai sholat
tadinya kami mau diajak ke pelataran ikon Pantai Losari namun karena cuaca
kurang mendukung, pak Fajar menawarkan ke Pantai Arkarena saja. Jika beruntung
maka akan dapat Sunset. Capcus… Tak
butuh waktu lama sampai juga kami ke Pantai ini restribusi yang harus dibayar
untuk masuk objek wisata ini sebesar 15 ribu rupiah saja.
Pantai
Akkarena adalah pantai yang terletak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan,
Indonesia.Pantai Akkarena biasanya dijadikan pilihan sebagai tempat rekreasi
bersama keluarga pada hari libur sebagai sarana bersantai, bermain, atau
berolahraga
Konon
ceritanya sebelum berganti nama Akkarena lokasi ini bernama Tanjung Bunga lalu
setelah beralih kepemilikan dan pengelola lokasi ini disebut Akkarena. Di
tangan pengelola yang baru pantai ini memiliki banyak fasilitas seperti Café-café,
taman bermain, berenang , memancing dsb. Bahkan kalua tidak salah ada fasilitas
penginapan juga. Hal yang paling menarik di pantai Akkarena adalah kita bisa
menikmati sunset. Kami cukup beruntung bisa dapat sunset karena cuaca
mendukung. Cerah..! Padahal tadi di sekitar Losari mendung. Pendar cahaya merah
matahari yang masuk ke peraduan indah sekali.
Begitulah
perjalanan napak tilas hari pertama di Makasar yang ditutup dengan makan malam
di RM seafood Daeng. Masakannya lumayan enak dan harga yang pantas pula. Satu
hal yang mesti diingat harusssss sabarrr karena pengunjungnya padat jadi
servicenya jadi lamaaaa… bangetttt perut sudah berontak. Hehehe… Sekitar jam 9
malam kami langsung check in di Fave Hotel disekitaran pantai Losari. Selamat
malam persiapan untuk perjalanan besok lagi.
No comments:
Post a Comment