Tuesday, 27 February 2018

OUR UMRAH 2018

“Labbaik Allahumma Labbaik, Labbaika laa syarika laka labbaik”

Seruan ini selalu menyentuh hati yang membuatku selalu merindukan Baitullah. Berkunjung ke rumah Allah dengan segala pengharapan. Ada sebuah kekuatan gaib yang bila kita telah pernah menginjakkan kaki di tanah haram akan selalu ada kerinduan untuk kembali dan kembali lagi.

Banyak pula hadist yang bisa menambahkan kekuatan untuk mengulang melakukan ibadah umroh diantaranya :
1. Berdasarkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ.
“(Antara ibadah) umrah hingga umrah yang berikutnya sebagai penebus dosa yang terjadi di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan baginya kecuali al-jannah.”

2. Berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

جِهَادُ الْكَبِيْرِ وَالضَّعِيْفِ وَالْمَرْأَةِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ.
“Jihad bagi orang yang telah tua atau lemah dan kaum wanita adalah haji dan umrah.”

3. Berdasarkan hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْحُجَّاجُ وَالْعُمَّارُ وَفْدُ اللهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوْهُ وَسَأَلُوْهُ فَأَعْطَاهُمْ.
“Para jama’ah haji dan umrah adalah tamu kebesaran Allah. Allah panggil mereka dan merekapun memenuhi panggilan Allah. Mereka memohon kepada Allah, dan Allah pun mengabulkan (permintaan) mereka.”

4. Diriwayatkan pula dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

الْغَازِيْ فِيْ سَبِيَلِ اللهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوْهُ وَسَأَلُوْهُ فَأَعْطَاهُمْ.
“Seorang yang bertempur di jalan agama Allah, seorang yang berhaji, dan seorang yang berumrah adalah tamu kebesaran Allah. Allah memanggil mereka dan merekapun memenuhi panggilan-Nya, Mereka berdoa kepada Allah, dan Allah pun mengabulkan (permintaan) mereka.”

Umroh kali ini adalah umroh yang paling berkesan bagiku karena aku membawa rombongan besar keluargaku. Kakak, adek, keponakan yang semuanya masih tingkat pemula. Beberapa minggu jelang keberangkan khawatirku makin menggelora. Banyak yang aku khawatirkan antara lain rombongan yang aku bawa masih tingkat pemula dan masih muda/remaja. Aku khawatir mereka tidak sesuai dengan kondisi iklim dan yang paling aku khawatir adalah motivasi alias semangat ibadah mereka tidak dapat menyesuaikan dengan pola ibadah di tanah Haram, dimana sebagian besar jamaah hampir tidak pernah tidur karena seluruh waktu digunakan untuk ibadah dan meraih ridho Allah. Terlebih lagi sebagian besar pemula adalah “boys” yang akan terpisah banget dari rombongan aku wanita, baik tempat sholat dan kamar sehingga aku tak bisa mengawasi, mengantar atau menegur jika mereka lalai dan malas.

Tak hentinya aku berdo’a bermalam-malam agar rombongan kami bisa menjalankan pola itu, dan umroh ini membawa kebaikan untuk kehidupan mereka selanjutnya. Makin taat, makin rajin ibadah.

Pada awalnya aku memang telah merencanakan untuk bisa umroh bersama keluarga besarku. Aku ingin almarhum Mama dan Papa bahagia di alam barzah dengan umroh dan kerukunan anak-anaknya. Aku yang akan menanggung biaya. Untuk mewujudkan rencana ini aku mulai menabung dari setiap income yang kuterima. Namun rencana awal tidak bisa terwujud sempurna, karena kakak perempuan yang mempunyai suami tidak bisa ikut serta sebab tak mendapat izin dari sang suami. Apa boleh buat karena danaku sudah cukup aku tetap menawarkan pada mereka, meskipun mewakilkannya pada anak-anak mereka. Tak apalah apapun itu aku bahagia telah berbagi. Sehingga tidak aku sendiri yang pernah merasakan umroh (berkali-kali), aku ingin keluarga dekat juga pernah merasakan/menikmati perjalanan ibadah umroh. 

Begitu tim yang akan berangkat sudah fix, langkah selanjutnya adalah memilih travel umroh. Berdasarkan pengalaman umroh yang telah aku jalani sebanyak 5 kali pilihanku langsung jatuh pada “Arofah travel”, karena menurutku travel ini cukup baik dalam penyelenggaraan dan bimbingan ibadahnya (mutawif yang sangat paham dalam menuntun persyaratan rukun dan wajib umroh). 

Pada saat mendaftar sebenarnya aku ingin memilih paket biasa di bulan Desember, dengan alasan Desember masih musim dingin (karena cuaca dingin akan lebih khusuk dalam aktifitas ibadah umroh yang notabene seluruh kegiatannya adalah aktifitas fisik) disamping itu paket biasa jumlah peserta tidak terlalu banyak. Namun karena kakakku Iyun menginginkan ikut paket “Milad” yang jauh lebih murah dan harinya lebih panjang, disamping itu bulan Februari dia baru boleh cuti. Ya....atas nama kebersamaan aku menyetujui saja. 

DEPARTURE
Tepat jam 15.00 11 Februari 2018, kami lepas landas dari bandara SMB 2 menuju Singapore dengan Scott Airline. Setelah menginap semalam, di pagi hari kami sempat city tour ke tempat-tempat wisata yang umum dikunjungi di Singapore. Lalu tanggal 12 February 2018 menjelang jam 3 sore kembali kita check in dan imigration control dalam antrian yang panjang lagi. Rada agak ribet sih karena si bapak tua perwakilan Arofah di Singapore nya gak jelas tuh. Kita dibawa muter-muter sana sini teu puguh, namun pada akhirnya kelar juga. Alhamdulillah. 

SMB 2 at departue (Full Team)

SMB 2 at depatue (team akhwat)

Changi Aiport in arriving (team akhwat)

Changi airport in arriving (team ikhwan )
Ada ulasan sedikit tentang fasilitas dan service “Scott Airline”. Aku bisa memberikan ulasan karena sudah banyak airline yang pernah aku tumpangi. Kalau untuk fasilitas Scoot airline relatif baik, toilet bersih, seatnya nyaman, tetapi untuk service tidak sama sekali. Pramugari/ra nya sangat jutek, judes dan kasar. Sama sekali tidak ramah. Belum lagi costume mereka yang minim dan sexy, rasanya kurang pantas untuk travel umroh. Demikian pula masalah menunya “No way” banget. Kalau bisa jangan lagilah naik “Scott Airline”

Nasi lemak hijau menu sarapan pagi di Singapore. Sambalnya itu maknyussss...

Pagi saat menunggu jamaah siap untuk check out hotel dan Singapore city tour
Singapore city tour

Victoria Building theathre

Area Merlion park

Best spot in Merlion yang selalu rame

Ramai pengunjung sulit buat ambil foto

Gardens by the Botanical , tidak seluruh team ikut karena sibuk masing-masing

ARRIVING IN JEDAH
Jam 9 malam akhirnya pesawat mendarat di bandara international Jedah. Dalam proses imigration control yang panjang dan lama, juga pengurusan bagasi yang cukup memakan waktu. Keluar dari imigration control tanpa mempedulikan koper bagasi (bukankah ini di urus pihak travel?) kami segera menuju keluar di pelataran bis, angin dingin khas kota Jedah datang menyergap. Dengan mata yang ngantuk dan penat kami duduk-duduk di deretan bangku yang tersedia di halte terminal menunggu keberangkatan menuju Madinah. Setelah memakan waktu cukup lama sekitar 2 jam lebih dari lepas landas, terlihat ada 3 – 4 orang mutawif yang masih sangat belia menyapa dan mempersilahkan kami masuk ke dalam bis.

MADINAH
Bis melaju menuju kota Madinah. Menjelang subuh kami sampai ke hotel tempat kami menginap “Hyaat Hotel” (fasilitas hotel ini relatif baik dan nyaman). Setelah menerima pembagian kunci kamar kami segera bergegas masuk kamar, tidak mandi dan tidak ganti baju dulu (hanya bebersih, ganti pakaian dalam dan wudhu) demi untuk mengejar subuh pertama di masjid Nabawi. Subuh pertama di Nabawi yang mengharukan, aku bertasbih dan berucap syukur dalam hati ya Allah... terima kasih telah memberi aku kesempatan untuk kembali bersujud di masjid Rasulullah SAW. Aku menangis lirih...sungguh nikmat Allah sangat banyak diberikan padaku. Alhamdulillah... Subhanallah.

Subuh pertama di Madinah
Selama 7 hari di Madinah kami semangat untuk beribadah mengejar rahmat Allah. Aku bersyukur karena keponakan-keponakanku jauh lebih bersemangat untuk beribadah, gigih mengejar sholat dan berdo’a di Raudah dan sebagainya. Air mataku menitik mengingat hidayah yang diberikan pada keponakan dan rombongan keluargaku ini. Allahu Akbar. 

Hari kedua setelah Duha kita photoshoot. Karena bawa camera besar aku tidak diperbolehkan masuk ke dalam masjid, sehingga aku dan Atik terpaksa harus sholat di pelataran masjid saja, tapi yang lain sholat dhuha di dalam masjid

Payung-payung itu memberi kesan tersendiri dengan kekhasannya

Foto candid terbagus menurutku

Masjid Quba

Masjid Quba
Jabal Uhud


Jabal Uhud 

Gigih banget buat dapet shoot ini geletak di lantai sampai buat mata jamaah lain tertuju padaku demi dapet spot payungnya kelihatan keren

Gate 28 tempat masuk ke Raudah, dengan outfit Round Khimar from @taqwawear

Ziarah wada, pamit pada Rasulullah... bercucuran airmataku.(hanya sepertiga jamaa'ah dalam rombongan ini sisanya masih di hotel)

Our full team

Full team
Dengan Ust. Yanto Irawan, mutawif yang baik dan cara menghandle jamaahnya paling baik dibanding mutawif lain



Last pray in Nabawi... ):-

Miqot di masjid Bir Ali (our full team plus Nita)

Team ikhwan plus

Team akhwat

MEKAH
Hari Minggu tanggal 18 February 2018, adalah hari terakhir kami di Madinah. Setelah sholat Dzuhur kami bertolak menuju masjid Bir Ali untuk mengambil Miqot. 3 tahun berlalu sejak umroh terakhirku bulan Maret 2015, saat ini masjid Bir Ali ini mengalami perubahan yang sangat signifikan. Masjid dan pelataran parkirnya menjadi lebih luas dan lebih bagus. Maasyaa Allah... pesat sekali perkembangan fasilitas haji dan umroh di tanah Haram.

Jam 9 malam kami sampai di Mekkah Al Mukaromah di Final Rehab Hotel. Makan malam dan pembagian kamar. Selanjutnya menuju masjidil Haram untuk melaksanakan umroh wajib. Selalu ada rasa haru menginjakkan kaki di masjid ini. Aku menangis dan berderai air mata ketika menatap Ka’bah dan disaat berdo'a usai sholat sunnat Tawaf. Hampir jam 2 malam kami menuntaskan prosesi umroh keseluruhan. Alhamdulillah ya Allah.

Usai umroh wajib (team ikhwan plus ustad Yanto Irawan)

Our full team plus ust, Yanto dan ibu yang mirip Mama alm

Action sebelum balik ke hotel
Hari-hari selanjutnya selama 7 hari kedepan adalah hari-hari perjuangan yang harus dilakukan penuh kesabaran. Mulai dari hotel yang fasilitasnya sangat minim seperti ruang makan yang sangat tidak layak untuk jumlah tamu hotel yang sebegitu banyak, demikian juga lift yang hanya berjumlah 3 buah. Masalah lift ini memerlukan kesabaran yang sangat besar.

Usai tawaf sunnat kedua
Pulang duha

Habis Isya', Insyaa Allah mengenakan cadar akan jadi gaya hijabku

Sikap jamaah yang luar biasa .... (entah istilah/kalimat apa yang pantas aku katakan). Para kaum laki-laki yang kasar dan tanpa toleransi, tak terkecuali ibu-ibunya. Pemahaman mereka tentang sistem kerja lift tak ada sama sekali, yang kadang membuat aku ngeri. Meski terdengar alarm overload mereka ngotot tak mau keluar dan lift dipaksa close dan jalan. Aduhhh... serem bagaiamana jika tali tuas angkut lift putus! Aku selalu komat kamit berdoa setiap di dalam lift.  Selain itu bayangkanlah  dari ruang makan untuk menuju kamar saja kami harus antri lift selama 1,5 jam lebih itupun harus ngotot seperti itulah. Bukankah waktu semenitpun sangat berharga di kota ini? Belum lagi letak hotel yang jauh dari masjidil Haram mengharuskan kami paling telat sudah otw 1 jam sebelum waktu sholat.

Belum lagi banyak jama'ah yang membawa makanan dan minuman panas seperti kopi, susu untuk dimakan di kamar. Karena suasana lift saling desak dan saling dorong menyebabkan makanan/sayur atau kopi, susu panas tumpah ke baju jama'ah lain bahkan ke lantai lift, sehingga lantai lift becek kotor. Untuk hal ini tak bisa menyalahkan jama'ah juga sih. Ruang makan yang sangaaattt sempit menyebabkan jama'ah tidak kebagian tempat makan, sehingga untuk menghemat waktu terpaksa makanan dibawa ke kamar. 

Yah...ini bahan evaluasi bagi diriku sendiri. Benar sekali kalau ada ustadzah pengajian kami menyarankan jika haji dan umroh ambillah paket eksekutif, supaya nyaman. Bukankah untuk ibadah kita harus nyaman dan tuma’ninah. Benar banget.... dan kebetulan baru kali ini aku ikut paket murah. Kedepannya tak akan mau lagi deh. Inshaa Allah...!

Rangkaian ibadah selama di kota Mekkah yang kami kejar sangat banyak mulai tawaf sunnah, tahajud, umroh ke-2 dan ke-3 dan sebagainya. Akupun sangat bangga dan terharu pada keponakanku yang semangat beribadahnya luar biasa bahkan sampai dapat mencium Hajar Aswad. Maa syaa Allah.... marvelous boys! Adapula kegiatan lain diluar rangkaian ibadah seperti paket-paket umroh biasanya adalah Mekkah City tour.

Jabal Tsur

Jabal Tsur dengan para Mutawif

Jabal Tsur with Mutawif team

Jabal Rahmah

Jabal Rahmah

Usai tawaf untuk umroh ke-2

Shakila gadis kecil dari Afghanistan. Harum tubuhnya hmmmm... pake shampoo dan parfum apa Shakila???

Tunggu bis jemputan ke Al Mody

Museum Al Mody

Museum Al Mody

Team ikhwan bersama  ustad Fandy 

Street adventure

Gerbang masuk museum Al Mody
Hudaibiyah ambil Miqot umroh sunnat yang ke-3
Selesai tawaf umroh ke-3

Usai umroh ke-3 kami tak balik ke Hotel dan menunggu Maghrib, tersesat naik eskalator dan ternyata sampai ke rooftop, ada hikmahnya kami dapat view yang menarik

Kami tesesat masuk gate 90 sampai ke rooftop

View dari rooftop

Ba'da subuh dan tawaf Wada sempat mengabadikan aktifitas jalanan menuju hotel. "Kadieuk...kadieuk...murah...murah" sapaan penjaga toko. Ah...tidaklah. Umoh ini aku sama sekali tidak belanja apapun 
Pernak pernik yang dipajang dan dijajakan


Dalam suatu group tour umroh memang perbekalan yang paling banyak disiapkan adalah “kesabaran dan down to earth”. Karena selalu saja ada kelompok kecil group yang dalam kehidupan sehari-hari merasa memiliki posisi kehidupan yang lebih baik akan merasa agak tinggi hati, ada yang main perintah ini itu, tegur sana tegur sini karena merasa dia lebih tahu. Untunglah Allah mengijabah do’aku untuk sabar dan “down to earth” alias tidak sombong. Tak banyak bicara dan mengalah. Yah...bukankah umroh atau haji itu identik dengan sebuah pengorbanan dan kesabaran yang tak berbatas????? 

Banyak yang berubah dari fasilitas dan sistem di Masjidil Haram. Semua sistem jadi lebih rapih dan baik, sehingga aku tak pernah merasa “hectic” atau bahkan desak-desakan yang berlebihan. Semua rapih dan sistematis, meskipun area tawaf semakin kecil dikarenakan adanya renovasi perpipaan sumur zam-zam. Aturan yang boleh bertawaf di dekat Ka’bah hanya untuk oang-orang yang ber”ihram” cukup membantu untuk mengatasinya. Alhamdulillah umroh 2018 ini lebih baik dari umroh-umroh sebelumnya, inshaa Allah akan ada kesempatan kembali lagi ke Baitullah. Aamiin....

“Dan Allah mengeluarkanmu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu apapun. Dan DIA memberimu pendengaran, penglihatan dan hati agar kamu selalu bersyukur”

No comments: