Pada dasarnya tidak sulit asal segala persyaratan memenuhi syarat dan juga tidak terlalu mepet waktunya. Manajemen waktu mbak Nuri sang pemilik travel masih kurang bagus nampaknya. Ngurus visa seperti rasa mau comprehensive thesis saja. Bayangkan Tami itu visanya dinyatan lolos hanya 1 hari sebelum tanggal keberangkatan. Bahkan dia sudah sangat pasrah dan ikhlas untuk gagal berangkat setelah dinasehati aku, ibu dan bapaknya.
Keribetan ini disebabkan oleh Iyun yang rada teguh pada maunya dan susah mengerti. Dia menyerahkan bukti kepemilikan rekening yang saldo akhirnya cuma 5 juta rupiah saja. Padahal dia ikut berdua dengan Bunga anaknya. Sedangkan rekeningku sudah menanggung 4 orang yaitu Atik, Kotada dan Bunga. Persyaratannya adalah saldo rekening untuk 5 hari travel per orang adalah minimal 7,5 juta rupiah perorang. Sebenarnya Iyun itu punya rekening satunya lagi dengan jumlah saldo yang lumayan besar, tetapi selalu berpikir negatif. Nah untuk mengakali bagaimana cara agar Iyun tetap bisa lolos, maka ditumpangkanlah dia ke tanggungan bapak Tami karena saldo tabungannya cukup besar untuk menanggung lebih dari 4 orang.
Kurang beruntungnya Tami justru Iyun bisa lolos tetapi Tami masih pending. Jadi ketika visa kami ber 6 bahkan 15 orang dari seluruh peserta tour sudah keluar punya Tami masih belom jelas. Harus berkejar-kejaran dengan waktu. Yang sulitnya lagi ibu bapak Tami agak rada sulit untuk diajak berkomunikasi dan sering sangat terlalu berhati-hati. Jadilah aku yang kebat kebit deg degan. Kasusnya adalah dokumen Tami yang ada di tangan pihak kedutaan referensi banknya ada tetapi rekening tabungannya atas nama aku. Maka date linenya besok Kamis pagi (padahal berangkatnya Jum’at malem) Tami diminta melampirkan kembali rekening bank terakhir.
Disinilah terjadi adu otot karena bapak Tami sudah gak mau lagi ke Bank meminta rekening bank dengan alasan dalam proses visa ini dia sudah 3 kali bolak-balik ke bank untuk minta data seperti itu. Malu katanya! Selain itu karena setiap proses itu pasti perlu dana sebesar 150 ribu rupiah. Aku memelas memohon ke ibu Tami agar mau membujuk bapaknya untuk bersedia mengurus kalau soal biaya biarlah aku yang bayar. Tetep keukeh.
Tinggal satu solusi lagi yang dapat dilakukan adalah mendaftar internet banking dan rekening koran bisa langsung di print via itu. Aku membujuk Tami untuk bagaimanapun caranya agar bisa membujuk bapaknya mau memberikan PIN dan ATMnya untuk mendaftar internet banking via ATM. Tami berhasil membujuk bapaknya tetapi ibunya keras mempengaruhi bapak untuk jangan melakukan itu karena takut dengan hal-hal yang negatif. Jadi aku dan Tami terus berusaha memohon agar bisa. Akhirnya berhasil dan data rekening koran terakhir didapatkan dan langsung diemailkan malam itu juga.
Pagi jam 9 Tami sudah berusaha menelpon mbak Nuri untuk menanyakan progressnya dan tidak diangkat. Tami menghubungi aku dan menceritakan apa yang barusan dilakukannya. Aku bilang sabar Tami, mungkin saja mbak Nuri masih di embassy karena berdasar pengalamanku mengurus schengen visa saat di embassy HP disita dan disimpen di loker. Saat istirahat siang aku menelpon mbak Nuri menanyakan progressnya. Mbak Nuri hanya menjawab bahwa dokumen sudah dilengkapi dan semua persyaratan sudah dipenuhi. Secara prosedural untuk Tami tidak adalagi hal-hal yang memberatkan tetapi hasilnya belum bisa dipastikan. Kita hanya menunggu dan mohon doanya saja. Aku pasrah mendengar jawaban tersebut. Setelah dapat info itu aku segera menghubungi Tami menceritakan apa yang dibicarakan mbak Nuri. Terdengar suara kecewa Tami. Yahhhh...pasti ada hikmah dibalik semua. Kalau Allah mengizinkan pasti akan terjadi.
Dan ketika hampir menjelang Maghrib tiba-tiba di group line mbak Nuri chat menyatakan visa Tami diapprove. Alhamdulillah...merupakan ucapan dari seluruh peserta tour terlebih lagi aku dan Bunga. Aku meneteskan air mata bersyukur....karena aku sangat ingin keluarga besarku belajar travelling dan merasakan banyak hal yang dapat diambil dari setiap langkah dan detail perjalanan berkelana ini. Alhamdulillah akhirnya genap 16 orang dari group Korea Winter Trip yang terdiri dari 7 orang dari Palembang (my family members), 1 orang dari Makasar, 6 orang dari Jakarta dan mbak Nuri pemilik travel.
Baikkali ini aku hanya ingin berbagi sedikit persyaratan pembuatan visa Korea Selatan. Pembuatan visa ini tidaklah sulit asal kita sudah memenuhi semua persyaratan yang ditentukan.
Dokumen/persyaratan pribadi yang wajib disiapkan antara lain :
1. Asli paspor (dokumen ini akan dikembalikan setelah proses selesai).
2. Copy paspor halaman depan dan belakang serta halaman yang berisi stempel perjalanan negara yang pernah kita kunjungi.
3. Copy surat nikah untuk yang sudah menikah atau copy akta kelahiran untuk yang masih single.
4. Foto berwarna 1 lembar dengan background putih ukuran 3,5 x 4,5.
5.Copy Rekening Koran/Tabungan selama 3 bulan.
Apabila kita telah memesan penginapan dan membayarnya, serta telah membeli tiket pesawat PP maka uang yang wajib mengendap jika kita berada disana selama 5 hari adalah 5 x 1,5 juta + 7 juta (perkiraan harga tiket pesawat cadangan) = Rp 14,5 juta. Nilai ini adalah wajar karena sesuai dengan rekomendasi beberapa blog untuk saldo minimal yaitu Rp 15 juta. Perlu diingat bahwa saldo yang besar belum tentu diterima, karena keluar masuknya uang juga diperhatikan yang jelas rekening kita haruslah sehat dengan adanya pemasukan dan pengeluaran yang seimbang.
6.Surat Rekomendasi Bank.
Ini adalah bukti pendukung yang menurut saya penting untuk diserahkan, untuk menunjukkan bahwa kita adalah nasabah bank yang bersangkutan. Karena akhir-akhir ini banyak rekening koran palsu. Biasanya kita dikenakan biaya yang berbeda tiap banknya, kemarin aku kena biaya 150 ribu rupiah. Kita cukup menulis permohonan yang berisi identitas dan nomor rekening kita, alamat yang dituju, surat tersebut untuk apa.
Kurang beruntungnya Tami justru Iyun bisa lolos tetapi Tami masih pending. Jadi ketika visa kami ber 6 bahkan 15 orang dari seluruh peserta tour sudah keluar punya Tami masih belom jelas. Harus berkejar-kejaran dengan waktu. Yang sulitnya lagi ibu bapak Tami agak rada sulit untuk diajak berkomunikasi dan sering sangat terlalu berhati-hati. Jadilah aku yang kebat kebit deg degan. Kasusnya adalah dokumen Tami yang ada di tangan pihak kedutaan referensi banknya ada tetapi rekening tabungannya atas nama aku. Maka date linenya besok Kamis pagi (padahal berangkatnya Jum’at malem) Tami diminta melampirkan kembali rekening bank terakhir.
Disinilah terjadi adu otot karena bapak Tami sudah gak mau lagi ke Bank meminta rekening bank dengan alasan dalam proses visa ini dia sudah 3 kali bolak-balik ke bank untuk minta data seperti itu. Malu katanya! Selain itu karena setiap proses itu pasti perlu dana sebesar 150 ribu rupiah. Aku memelas memohon ke ibu Tami agar mau membujuk bapaknya untuk bersedia mengurus kalau soal biaya biarlah aku yang bayar. Tetep keukeh.
Tinggal satu solusi lagi yang dapat dilakukan adalah mendaftar internet banking dan rekening koran bisa langsung di print via itu. Aku membujuk Tami untuk bagaimanapun caranya agar bisa membujuk bapaknya mau memberikan PIN dan ATMnya untuk mendaftar internet banking via ATM. Tami berhasil membujuk bapaknya tetapi ibunya keras mempengaruhi bapak untuk jangan melakukan itu karena takut dengan hal-hal yang negatif. Jadi aku dan Tami terus berusaha memohon agar bisa. Akhirnya berhasil dan data rekening koran terakhir didapatkan dan langsung diemailkan malam itu juga.
Pagi jam 9 Tami sudah berusaha menelpon mbak Nuri untuk menanyakan progressnya dan tidak diangkat. Tami menghubungi aku dan menceritakan apa yang barusan dilakukannya. Aku bilang sabar Tami, mungkin saja mbak Nuri masih di embassy karena berdasar pengalamanku mengurus schengen visa saat di embassy HP disita dan disimpen di loker. Saat istirahat siang aku menelpon mbak Nuri menanyakan progressnya. Mbak Nuri hanya menjawab bahwa dokumen sudah dilengkapi dan semua persyaratan sudah dipenuhi. Secara prosedural untuk Tami tidak adalagi hal-hal yang memberatkan tetapi hasilnya belum bisa dipastikan. Kita hanya menunggu dan mohon doanya saja. Aku pasrah mendengar jawaban tersebut. Setelah dapat info itu aku segera menghubungi Tami menceritakan apa yang dibicarakan mbak Nuri. Terdengar suara kecewa Tami. Yahhhh...pasti ada hikmah dibalik semua. Kalau Allah mengizinkan pasti akan terjadi.
Dan ketika hampir menjelang Maghrib tiba-tiba di group line mbak Nuri chat menyatakan visa Tami diapprove. Alhamdulillah...merupakan ucapan dari seluruh peserta tour terlebih lagi aku dan Bunga. Aku meneteskan air mata bersyukur....karena aku sangat ingin keluarga besarku belajar travelling dan merasakan banyak hal yang dapat diambil dari setiap langkah dan detail perjalanan berkelana ini. Alhamdulillah akhirnya genap 16 orang dari group Korea Winter Trip yang terdiri dari 7 orang dari Palembang (my family members), 1 orang dari Makasar, 6 orang dari Jakarta dan mbak Nuri pemilik travel.
Baikkali ini aku hanya ingin berbagi sedikit persyaratan pembuatan visa Korea Selatan. Pembuatan visa ini tidaklah sulit asal kita sudah memenuhi semua persyaratan yang ditentukan.
Dokumen/persyaratan pribadi yang wajib disiapkan antara lain :
1. Asli paspor (dokumen ini akan dikembalikan setelah proses selesai).
2. Copy paspor halaman depan dan belakang serta halaman yang berisi stempel perjalanan negara yang pernah kita kunjungi.
3. Copy surat nikah untuk yang sudah menikah atau copy akta kelahiran untuk yang masih single.
4. Foto berwarna 1 lembar dengan background putih ukuran 3,5 x 4,5.
5.Copy Rekening Koran/Tabungan selama 3 bulan.
Meskipun tidak ditulis tentang berapa nominal yang harus ada di tabungan saat kita mengurus visa, tetapi menurut beberapa info menyatakan bahwa untuk biaya perhari minimal adalah 125 ribu won atau setara dengan 1,5 juta rupiah perhari. Asumsi prakiraan jumlah dana yang harus ada di saldo rekening kita adalah :
Biaya hidup per hari disana dianggarkan 1,5 juta rupiah perhari, tinggal dikalikan harinya. Biaya tiket pesawat PP ditambah cadangan biaya 1 kali pesawat jika kita tidak bisa pulang tepat waktu.
Uang untuk penginapan
Apabila kita telah memesan penginapan dan membayarnya, serta telah membeli tiket pesawat PP maka uang yang wajib mengendap jika kita berada disana selama 5 hari adalah 5 x 1,5 juta + 7 juta (perkiraan harga tiket pesawat cadangan) = Rp 14,5 juta. Nilai ini adalah wajar karena sesuai dengan rekomendasi beberapa blog untuk saldo minimal yaitu Rp 15 juta. Perlu diingat bahwa saldo yang besar belum tentu diterima, karena keluar masuknya uang juga diperhatikan yang jelas rekening kita haruslah sehat dengan adanya pemasukan dan pengeluaran yang seimbang.
6.Surat Rekomendasi Bank.
Ini adalah bukti pendukung yang menurut saya penting untuk diserahkan, untuk menunjukkan bahwa kita adalah nasabah bank yang bersangkutan. Karena akhir-akhir ini banyak rekening koran palsu. Biasanya kita dikenakan biaya yang berbeda tiap banknya, kemarin aku kena biaya 150 ribu rupiah. Kita cukup menulis permohonan yang berisi identitas dan nomor rekening kita, alamat yang dituju, surat tersebut untuk apa.
4.Surat Pajak Tahunan (SPT PPH-21) yang dikeluarkan oleh Dirjen Pajak RI bagi pekerja swasta dan BUMN.
7. Surat Keterangan Kerja dalam Bahasa Inggris.
8.Jika berstatus mahasiswa harus melampirkan surat keterangan mahasiswa dan bukti keuangan orang tua, dan bagi yang sudah lulus kuliah harus melampirkan surat keterangan kelulusan atau foto copy transkrip/ijazah. Disamping itu bagi anak yang belum menikah harus membuat surat pernyataan bermaterai orang tua yang mengizinkan anaknya ikut travel.
9.Ibu rumah tangga dan yang masih belum memiliki pekerjaan/penghasilan harus melampirkan bukti keuangan suami atau keluarga/orang tua atau pihak sponsor(yang menanggung biaya perjalanan).
10.Bagi pengusaha yang ingin mengajak serta asisten rumah tangga, harus melampirkan surat sponsor dari Employernya (surat keterangan kerja, kartu keluarga, bukti keuangan tidak perlu dilampirkan)
11. Itinerary selama di Korea Selatan. Isinya tentang rencana perjalanan kita selama disana, biasanya terdiri dari kolom waktu/tanggal, tempat tujuan dan tempat tinggal selama disana. Ini untuk menunjukkan tentang tujuan kita selama disana supaya tidak buta arah.
12. Dokumen apply visa yang bisa download disini.
13. Situs resmi tentang tata cara pengurusan visa dan macamnya dapat dilihat disini.
Untuk mengurusnya sendiri kita bisa datang ke Kedutaan Besar Korea Selatan yang beralamat di Jl. Jendral Gatot Subroto Kav.57 Jakarta 12950. Buka pada hari senin-jumat, untuk pendaftaran visa buka di jam 08.30-12.00 dan untuk pengambilan visa di jam 13.30-16.30. Proses aplikasi visa standardnya adalah 5 hari kerja kecuali pada peak season ada kemungkinan lebih dari 5 hari kerja, jangan kuatir soal ini karena pihak keduataan akan memberi kabar dan kita bisa telepon di 021-29672555. Untuk pendaftaran dan pengambilan visa bisa diwakilkan selama kita membawa
Selamat mencoba apply visa Korea Selatan dan semoga artikel ini dapat membantu. Terima kasih.
Alamat dan Kontak Kedutaan Besar Korea Selatan
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kav. 57 Jakarta Selatan 12950
E-Mail : koremb_in@mofa.go.kr
(TEL) 62-21-2967-2555
(FAX) 62-21-2967-2556/2557
Konsulat (TEL) 62-21-2967-2580, (Fax) 62-21-2967-2581
(No. Tel. Darurat) 62-811-852-446
Inilah hasil penampak visa yang diapprove itu :
Ini Visa Tami yang bikin sport jantung itu |