Thursday, 19 January 2017

PERSIAPAN TOUR MUSIM DINGIN KE KOREA


Hai...pembaca setia blogku, sejak kepulangan trip kami dari “West Europe” akhir November 2016 kemarin kegiatan yang paling menyibukkan (hahaaa,,, sesibuk apa sih?) alias kejar-kejaran adalah mengupload dan menulis rentetan panjang peristiwa selama trip itu. Banyak yang mesti diingat dan dikilas balik untuk dituangkan dalam rangkaian kata-kata yang kelak akan bisa dibaca kembali melalui blog ini. Agak enggan sebenarnya menulisnya karena kemarin itu adalah pengalaman paling buruk dari seluruh pengalaman trip yang pernah aku ikuti. Indonesia Halal Tour (IHT) travel yang sangat tidak profesional. Tapi sudahlah lupakanlah.

Belum hilang koreng di kakiku akibat pecah-pecah karena alergi cuaca dingin selama di Eropah kemarin tiba-tiba aku membaca promo “Korea Winter Trip” di IG Santy teman kantor. Hmmmm...semangat traveling ini bergolak lagi. Trip selama 5 day 3 night dengan fasilitas pesawat Garuda, hotel bintang 3, kemana-mana dengan bis (tidak lewat subway yang untuk menggapainya perlu menguras tenaga karena harus naik turun tangga. Secara aku sudah cukup uzur 51 tahun berasa gak mampu untuk ikut tour dengan gaya backpackeran seperti anak muda), meal breakfast, lunch dan dinner, kapasitas bagasi 30 kg dan plan itinerarynya cukup bagus.

Maka karena gejolak jiwa yang memang suka travel aku menghubungi Santy menanyakan tentang fixed plan trip tersebut. Rupanya pemilik travel itu mbak Nuri, teman Santy. Pada saat trip ke Korea Santy ikut mbak Nuri, rekomendasi Santy adalah bagus. Dan akhirnya aku memutuskan ikut. Gak tanggung-tanggung kali ini peserta yang menjadi rombongan aku membludak. Yeaayyy....horee 7 orang. Senangnya bisa tour rame-rame bersama keluarga lagi. Alhamdulillah diberi rezeki oleh Allah untuk menyenangkan hati sanak saudara belajar travelling dan tadabur alam di negeri orang. Amin...semoga rezekiku makin berlimpah agar selalu bisa meyenangkan keluarga keturunan mama papa kami. Cita-citaku yang ingin sekali terwujud adalah mengajak dan membiayai mereka semua umroh bareng dan mengajak kedua anak kandungku Ardi dan Nabila menjelajah dunia. Insyaa Allah...

Oke lanjut dengan rencana “Korea Winter Trip”, seperti kebiasaan aku sebelum berangkat aku selalu berusaha “prepare” sebaik mungkin. Mulai browsing tentang cuaca setempat di lokasi-lokasi yang tertera pada itinerary. Dan melalui “Accuvu Weather” maka didapat kesimpulan selama 5 hari di Korea temperatur udara berkisar antara minus 5 sampai 8 derajat celsius. DINGIN !

Nah ini menjadi tugasku untuk menjelaskan ke anggota rombongan lainnya agar melakukan persiapan untuk meng”handle” kondisi cuaca seperti itu. Mesti sabar dan pelan-pelan menjelaskannya karena sebagian dari mereka belum pernah merasakan betapa tersiksanya tubuh dalam kondisi udara dengan temperatur minus 5 derajat celcius. Apabila tidak di “handle” maka kepala pengeng (sakit kalau kata Atik, tapi kalau aku merasakan seperti pikiran kosong dan bengong), kulit perih, pecah-pecah, ingusan, demam dan sebagainya. Kami bertiga aku, Atik dan Kotada sudah berpengalaman jadi bisalah mempersiapkan diri, tetapi yang lainnya hmmm ... tenang-tenang saja boooo.

Berbekal coat / jaket, kupluk, syal dan glove yang sudah kupunyai aku mulai membagi persediaan dan juga wejangan tentang “do or don’t”. Berusaha sedetail mungkin memberikan pengarahan sampai-sampai tentang tips saat keberangkatan barang apa saja yang diperbolehkan masuk ke dalam koper kabin dan tas tentengan dan mana yang harus masuk ke bagasi, jenis sepatu yang harus dipakai, jumlah pakaian yang dibawa, obat-obatan, besar uang saku, mata uang yang bisa dibawa, dan aku yang akan mengkoordinasi penukaran mata uang. Bla....bla...bla...(hehee...seperti tentara mau berangkat ke medan perang saja). Sepertinya aku sudah cocok ya menjadi pemilik travel dan tour guide. Yeaayyy.... jadi ingin punya usaha travel (cita-cita alias angan-angan lagi)

Okay ... dari browsing-browsing di google aku dapat menghimpun beberapa tips tentang persiapan liburan di musim dingin. Yuk simak beberapa tipsnya :

1. Jaket / Winter Coat / Sweater

Jaket adalah pakaian yang pada awalnya digunakan untuk melindungi tubuh dari kondisi lingkungan yang ekstrim, baik angin, panas atau dingin. Namun, saat ini jaket menjadi salah satu bagian dari fashion yang digunakan untuk memperindah penampilan seseorang. Oleh karena itu ada beberapa tips memilih jaket musim dingin yang bagus dan fashionable.

Jaket atau winter coat ini terdiri dari banyak jenis. Pemilihan bentuk dan jenisnyapun tergantung kemana dan pada musim apa kita akan travelling. Jaket yang tepat untuk musim dingin adalah jaket yang bahan dasarnya terbuat dari kulit atau kain yang berbulu dua sisi. Kulit memiliki kelebihan bahannya lembut, awet terhadap goresan, baunya khas, dan mudah untuk dicuci. Sedangkan kain berbulu dua sisi memiliki kelebihan harganya lebih murah dan masanya lebih ringan jika dibandingkan dengan kulit. Namun, kesamaan dari keduanya adalah memiliki kemampuan yang baik untuk mengisolasi panas tubuh agar tetap terjaga dengan baik

Berikut macam – macam Jaket/ winter coat yang dapat kita siapkan dan sesuaikan dengan rencana liburan:
  • Jaket yang berbahan polyster & wool, cocok untuk kita yang liburan musim dingin dengan suhu dari 5 derajat ke atas
  • Jaket dengan isi bulu angsa, cocok untuk kita yang liburan musim dingin dengan suhu di bawah 5 derajat. Jaket yang menggunakan isi dengan bulu angsa merupakan pilihan yang terbaik yang dapat mampu menahan udara dingin
  • Jaket yang sedikit lebih besar, cocok untuk kita yang berjaga – jaga untuk menggunakan sweater yang digunakan sebagai lapisan pada jaket.


Coat dengan pelapis berbulu angsa

Coat Rajut


Jaket wool

Sedangkan pemilihan model dan bentuk bisa menyesuaikan selera masing-masing agar tetap terlihat modis meskipun di cuaca dingin.

2. Sarung Tangan / Gloves
Tangan adalah bagian tubuh yang memegang peran penting untuk melakukan segala macam aktifitas dan bagian tubuh yang inilah yang paling harus sering berinteraksi dengan udara. Dalam cuaca ekstrim dan dingin tangan dapat mudah membeku. Jadi sarung tangan / gloves juga merupakan aksesoris yang sangat penting untuk dibawa untuk menghindari “mati rasa” yang diakibatkan udara / suhu yang dingin. 

Sarung tangan terbuat dari berbagai macam bahan. Ada yang kulit dan juga ada yang terbuat dari wool. Selain dari pilihan bahan, kita juga bisa memilih menggunakan sarung tangan yang touch screen. Untuk sarung tangan, usahakan memilih yang potongannya slim karena kalau terlalu tebal, akan susah untuk kita memegang benda apapun. Kita perlu lebih selektif dalam memilih bahannya. Pastikan terdapat bahan wool agar tangan kita tetap hangat

Oh iya, karena sarung tangan ini adalah salah satu benda yang sering kita buka tutup selama perjalanan, untuk amannya selalu bawa dua pasang (Siapa tahu tercecer atau lupa narok hehee..). Tapi sebenarnya, di tempat tujuan nanti pasti banyak sarung tangan lucu-lucu dengan harga terjangkau yang bisa kita beli juga. Jadi, setidaknya waktu pergi, kita sudah menyediakan satu pasang.

Saat ini sudah banyak dijual sarung tangan touch screen yang akan memudahkan kita saat kita menggunakan handphone atau apapun yang touch screen tanpa perlu melepaskan sarung tangan. Ini akan membantu agar tangan kita tidak mudah beku karena kedinginan.

Sarung tangan wool

3. Penutup telinga, syal dan topi

Kita membutuhkan penutup telinga karena pembuluh darah di daerah telinga sangat sedikit sehingga telinga lebih mudah terasa dingin dibandingkan daerah lain yang memiliki banyak pembuluh darah. Jika telinga tetap dibiarkan dingin akan membuat kita lebih mudah sakit dan tidak nyaman. Malah seperti pengalamanku saat di Mount Titlis meski sudah memakai topi rajut, cuaca dingin yang masih menyelinap masuk ke telinga itu akan menyebabkan sakit kepala.

Topi rajut wool

Rusian Beanie hat

Amsterdam beanie hat
Hoodie rajut lucu


Syal/scarf selain dapat digunakan untuk melindungi leher, tetapi juga sangat penting digunakan untuk melawan angin selama kita liburan di musim dingin. Angin yang dingin dapat menjadikan kita sakit kepala. Nah.. untuk syal/scarf yang dapat kita gunakan carilah yang berbahan wool. Syal / scarf dengan berbahan wool merupakan pilihan yang terbaik karena bahan wool merupakan bahan yang sangat tebal dan cocok sekali digunakan pada musim dingin.

Aneka syal rajut

Syal rajut yang diikat ke leher

Topi kupluk / beanie memiliki fungsi yang sama dengan syal / scarf yaitu untuk melawan angin dingin selama liburan musim dingin dan juga dapat mencegah dari rasa sakit kepala. Untuk pilihan topi kupluk / beannie yang tepat adalah memilih sampai dengan menutupi telinga.

4. Long John
Long john atau thermal underwear adalah baju dalam yang memiliki lapisan pemanas. Lapisan pemanas bisa berupa coating bahan wool dan sebagainya. Di musim dingin untuk mempertahankan suhu tubuh agar tidak merasakan kedinginan biasanya kita memakai baju berlapis-lapis. Cara terkini dan cara praktis agar kita tidak perlu memakai baju berlapis-lapis untuk menahan dinginnya udara adalah memakai long jhon.

Long john banyak jenisnya. Ada yang super tipis tetapi memakai teknologi heattech dan ada juga baju yang dalamnya dilapisi bulu-bulu sehingga kita akan merasa hangat. Long john sangat berguna untuk meng”handle” tubuh di musim dingin. Longjohn berupa pakaian yang body fit, seperti legging untuk wanita. Bahannya terbuat dari beberapa macam jenis, ada yang tebal ada yg tipis mirip baju senam. Yang bagus adalah yg agak tebal seperti wol. Tetapi kita harus pastikan bahwa bahannya elastis dan flexible, karena ada juga long john yang tidak flexible yang membuat kita tidak merasa nyaman sepanjang perjalanan traveling.

Untuk longjohn tidak perlu beli terlalu banyak, kita bisa pakai 1 pcs untuk 4 – 7 hari, karena ketika musim dingin kita jarang sekali berkeringat, kecuali kita main ski atau aktivitas outdoor yang memakan energi banyak, seperti hiking. Karena persediaan long jhon kita hanya sedikit kita dapat mengakalinya dengan cara teknis kita berpakaian. Sebelum memakai long john kita dapat memakai baju kaos atau dalaman manset terlebih dahulu baru memakai long jhon sehingga Long Jhon tidak langsung menempel ke tubuh dan tidak menjadi cepat kotor kena keringat.

Long john wanita

Detail bahan long john


5. Sepatu

Mengenai sepatu kita bebas memilih bentuk dan jenisnya. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih jenis sepatu selama trip di musim dingin. Apabila kita banyak beraktifitas outdoor, perlu dipertimbangkan untuk membeli sepatu boots yang bahannya tahan air. Apabila kita hanya beraktivitas di area perkotaan kita bisa memakai sepatu kets biasa, sepatu olahraga ataupun sepatu kulit yang dapat menahan dingin

Yang paling penting diingat adalah pilihan sepatu yang tepat untuk trip dimusim salju gunakanlah sepatu yang alasnya bergerigi, ini akan memudahkan sekali untuk berjalan di atas salju yang licin agar tidak mudah jatuh dan terpeleset. Selain pilihan yang alasnya bergerigi, cari juga yang bahannya tebal / tidak tipis dan tidak tembus air, dikarenakan lelehan salju yang cair dapat membuat kakimu basah dan dapat memicu masuk angin. Satu tambahan lagi adalah untuk trip janganlah pernah memakai sepatu baru, aku pernah mengalami hal ini kaki lecet parah dan beruntung punya persediaan “hansaplast” dan tetap gak nyaman juga.

Dalam menggunakan sepatu pun, harus menggunakan kaus kaki yang tebal terlebih dahulu. Maka itu pilihlah ukuran sepatu yang pemakaiannya bisa menggunakan kaos kaki untuk membantu kaki tetap hangat. Kalau aku sih untuk trip selalu membeli sepatu 1 nomor lebih besar, selain karena harus memakai kaos kaki, juga karena kakiku selalu membengkak saat tergantung ketika duduk di pesawat untuk perjalanan yang lama. Jika tidak menyukai pemakaian kaos kaki, kita bisa memilih sepatu khusus winter yang didalamnya terdapat bulu-bulu yang akan menghangatkan kaki.
Boots tinggi
Ankle boots

Ankle boots khusus untuk winter dengan bagian dalam memakai bahan yang menghangatkan kaki


5. Pelembab kulit dan bibir
Cuaca / suhu yang dingin sudah pasti akan menyebabkan kulit / bibir anda menjadi kering dan pecah-pecah bahkan bisa mengoreng dan gatal. Oleh sebab itu kita perlu menyiapkan keduanya. Mulai dari pelembab untuk kulit (body lotion / body butter, pelembab wajah (moisturizer), dan pelembab khusus bibir (lipbalm).

6. Obat-obatan
Ini merupakan daftar terpenting yang harus kita siapkan untuk rencana liburan musim dingin. Adanya perbedaan cuaca / suhu saat kamu liburan musim dingin, tubuh menjadi rentan tekena penyakit, seperti sakit batuk pilek, sakit kepala, masuk angin. Obat–obatan yang wajib dibawa selain obat- obatan pribadi, adalah : obat flu, sakit kepala, penurun panas/demam, obat-obatan untuk masuk angin, koyo, minyak kayu putih, plester untuk kulit luka dan masker juga wajib untuk dibawa.

7. Makanan dan snack
Untuk mengantisipasi ketidak cocokan makan, yang disebabkan cita rasa ataupun kesulitan mencari makanan halal ada baiknya juga kita membawa sedikit persiapan snack seperti mie cup instant, keripik, biskuit, sambal sachet, semacam sambal kering tempe kentang, rendang atau apapun sesuai selera kita.

Demikianlah berbagai hal yang kurangkum dari berbagai nara sumber via mbah Google, yang menurut aku paling penting untuk disiapkan untuk melakukan travelling di musim dingin. Okay.. selamat bersiap-siap. Have a nice trip. Korea I m Coming....

Thursday, 5 January 2017

WEST EUROPE DAY 9th, MILANO ITALY


Day 9th, Jum’at 26 November 2016
MILANO ITALY

Bagun tidur pagi ini aku merasa segar dan seluruh penat hilang. Entahlah ini efek sensasi mau back home ataukah karena fasilitas hotel yang baik. Kami menginap di hotel Novotel Italy. Fasilitas bagus, kamarnya besar dan servicenya baikkkk luar biasa. Orang Italy sangat sangat ramah persis orang Indonesia. Sumringah rasanya begitu keluar kamar dan menuju resto setiap bertemu pelayan atau petugas hotel terdengar sapaan mereka “buongiorno” (= selamat pagi) dengan wajah mereka yang ramah dan tulus dari dalam hati. Mana ganteng-ganteng lagi. Hmmmm.... last day yang menyenangkan nih.

Di restopun tak henti mereka menyapa “prego” (silahkan). Menu makanan di resto ini banyak sekali variannya. Mulai dari roti-rotian, cakes, daging-dagingan, aneka jus, aneka minuman, berbagai macam buah-buahan. Meja penyajian makanan di ruangan tersendiri yang cukup luas kurang lebih 5x6 meter. Meja saji ini di kelompokkan sesuai varian makanannya, Kami berkeliling sebentar mengintip jenis sajian . Tidak ada pembatasan pengambilan makanan seperti di Titlis. Tapi meski begitu kami tidak menjadi kemaruk juga. Aku mengambil sepotong roti gandum serat kasar yang kuolesi selai strawberry, sepotong cakes, sepotong kue coklat seperti sarang semut, 1 buah apel hijau dan segelas jus mix fruit. Hmmmm.... tetap tidak mampu menghabiskan semua yang aku ambil. Tersisa separuh cake coklat seperti sarang semut, separuhnya lagi aku minta tolong Atik untuk menghabiskan sayang mubazir. Ruang makannya yang besar dengan jumlah tamu yang sangat banyak juga tidak menutup kemungkinan peserta/tamu duduk-duduk sambil ngobrol saat menghabiskan makan. Hahaa.... aku jadi selalu “makes comparation” dengan Terace Hotel di Titlis, parno banget soalnya.

Selesai sarapan kami masih sempat naik ke kamar lagi, bongkar muatan (alias ke WC) dan touch up make up serta ambil tas tangan. Di lobby yang sangat luas itu koper-koper rombongan bertebaran tapi tamu lain masih bisa lalu lalang dengan nyaman. Saat itu hotel sangat ramai karena di conference hall hotel sedang ada event pertemuan para artis Italy. Jadi yang lalu lalang itu manusia yang cantik dan ganteng semua dengan gaya dandan yang wah. Hmmm... sayang aku gak kenal tentang artis Italy kalau tidak pasti aku sudah minta foto bareng yah. Mereka sangat ramah, melihat kami yang duduk-duduk di lobby mereka tersenyum ramah membalas senyuman kami. Hmmmm... impreesing banget dah aku dengan keramahan warga Italy.

Novotel in Milano
Lobby hotel yang ramai di belakang sana terlihat Conference Hall yang sedang ada konferensi para artist Italy
The beautiful kidos, inget Nabila jadinya
Seraya menunggu bis datang dan juga menunggu beberapa peserta yang baru turun untuk makan, aku bermain dengan 2 orang bocah wanita yang cantik dan menggemaskan. Aku menyapa sekenanya dengan bahasa Inggris, Entah mengerti atau tidak tapi yang kulihat mereka “connect”. Menyenangkan dan membuat aku ingat anakku yang cantik Nabila.

Jam 9 kami melaju meninggalkan hotel Novotel tujuan pertama adalah mampir sebentar untuk menikmati kawasan etalase budaya dan belanja terbesar di kota Milan; Piazza del Duomo. Di sini terdapat gedung teater dan opera terkenal La Scala, lalu pusat perbelanjaan yang cantik Galeria Vittorio Emmanuelle II, jalanan panjang khusus para pejalan kaki yang banyak diisi toko-toko kelas dunia serta para seniman jalanan berbakat. Dan tentu saja ‘Duomo’, katedral kota Milan yang menjadi maskot kota ini.

Seketika bis melaju melewati jalan-jalan dengan bangunan bertingkat dengan gaya arsitektur yang luar biasa indah. Semua gedung yang berjejer di pinggir jalan punya arsitektur yang sangat indah. Duh....secara orang yang sangat suka berfoto ria, aku mah sudah gak sabar pengen turun saja. Dalam imajinasiku langsung pengen nyender tuh di gedung-gedung dan jepret. Waduhhhh.... mupeng banget! Senang sekali di Milano Italy kami sudah tidak memerlukan lagi coat yang tebal itu. Cuaca di sini sejuk mirip di Bandung jadi sangat nyaman.

Akhirnya tidak berapa lama (paling setengah jam perjalanan) bis berhenti di perempatan lampu merah, kami disuruh turun. Ketika kami di drop para tour guide tidak menjelaskan secara jelas nama tempat dan dimana posisi masing-masing destinasi tersebut diatas. Hanya diberitahukan bahwa estimasi waktu yang diberikan satu setengah jam.  setelah itu rombongan disuruh bubar jalan...! Kami bertiga dan terutama aku yang semakin exited melihat gedung-gedung artistik di situ. Puas dah nyender, dan macam-macam pose di area gedung-gedung itu. Kami mengambil kesimpulan sendiri oh...mungkin inilah yang disebut Galeria Vittorio Emmanuelle itu yah? Haha...nebak doang yang pastinya gedung-gedung di kiri kanan jalan itu adalah pertokoan barang-barang elite.
 
Tempat kami di drop tanpa penjelasan monumen apa yah patung kuda di belakang itu?
Cantiknyee... gedung-gedung disini
Ini pertama kali langsung nyender but back light...abaikan yang berbaju purple itu nikmati saja viewnya
Candid sambil jalanpun okeh...
Lorong=lorong cantik dan artistik
Yah dia melompat lagi
Back light...tetap indah ngeliatnya
Akhirnya kesampean buat nyender di dinding cantik itu

Mulai beraksi saya jalanan sepi kok hajar bleh... action
Puas nyender dan atret di tengah jalan sekarang gaya duduk dulu...ahayyy
Akhirnya nyender juga ahayyyy

Beruntung lorongnya bukan buat jalan mobil jadi bebas pantas untuk action. Yeaaayyyy
Ujung jalan menuju Duomo Cathedral

Kami terus berjalan ke bagian dalam dan terlihatlah bangunan tinggi berwarna putih menyerupai gereja, tapi sepertinya posisi bangunan gereja itu masih lumayan jauh. Mungkinkah itu yang disebut Duomo Cathedral ? Yah sudah.... daripada penasaran kami jalan terus saja ada beberapa cabang jalan kami memilih cabang yang kekiri, alhamdulillah kami sampai juga di gereja itu. Sangat ramai....dan ternyata sebagian peserta dari bis 1 sudah mejeng di sana. Sedangkan peserta bis 2 tidak terlihat satupun. Kami mengabil beberapa foto termasuk foto-foto di pertokoan dekat situ

Milan Cathedral atau yang sering disebut oleh masyarakat setempat dengan nama Duomo di Milano ini merupakan katedral gothic terbesar di dunia. Terletak di Piazza del Duomo Kota Milan, katedral katholik terbesar kedua di dunia ini memiliki panjang hingga 157 meter dan mampu menampung sekitar 40.000 orang di dalamnya. Piazza del Duomo merupakan alun-alun yang sarat akan perjalanan sejarah perkembangan kota Milan dengan Milan Cathedral sebagai pusatnya. Maka tidak heran jika di kawasan ini terdapat pula berbagai bangunan bersejarah seperti patung Vittorio Emanuele, perumahan Palazzo Reale, Museum Duomo dan Museum of Contemporary Art.

Konstruksi bangunan yang pada tahun 2009 lalu baru selesai direnovasi ini, mulai dibangun pada tahun 1386 dan memakan waktu hinga sekitar 500 tahun untuk dapat menyelesaikannya. Awalnya, Saint Ambrose mendirikan sebuah basilika di kawasan ini pada awal abad ke-5, dan ditambahkan sebuah basilika baru yang berdampingan pada tahun 836. Namun ketika terjadi kebakaran besar yang merusak keduanya pada tahun 1075, akhirnya kawasan ini dibangun kembali sebagai sebuah Duomo. Pada 1386, barulah seorang uskup agung bernama Antonio da Saluzzo memulai proyek baru pembangunan katedral menggunakan konsep rayonnant late gothic (gotik akhir rayonnant) yang merupakan perpaduan arsitektur Perancis dan Italia. Puncak menara utama baru dibangun pada tahun 1762 dengan menambahkan beberapa patung sehingga sebagian besar selesai pada 1880-an.

Sampe juga di Duomo Cathedral
Duomo diambil dari samping
Bercanda dengan merpati yang tak pernah ingkar janji
Pertokoan disamping Duomo, dan dia melompat lagi. Happy ya...???
Kami sempat belanja souvenir gantungan kunci yang cantik untuk kurcaci-kurcaci yang tinggal juga untuk teman-teman kantor. Lumayanlah menghabiskan sisa euro kami memborong cukup banyak. Usai belanja souvenir kami menuju ke meeting point dan di tengah perjalanan kami ketemu pak Masykur yang bercerita bahwa harga parfum original disini lumayan murah dibanding di Mall of Indonesia Jakarta. Aku minta dianterin ke toko yang beliau masuk, dan membeli 1 botol parfum yang aku suka seharga 69 euro ( Bener asli parfumnya karena sudah aku pakai harumnya masih menempel dari pagi sampai sore)

Setibanya di meeting point masih sepi belum terlihat satu pesertapun hanya ada Euis. Aku mah sudah sangat tidak simpati kepada wanita satu ini memilih diam saja. Tak lama kemudian uni Yulimar dan Indah datang juga. Sepakat kami ingin ke toilet dan kami turun ke underground di tangga yang terletak tidak jauh dari situ. Tetapi karena saat itu masih sangat pagi belum ada pertokoan apalagi toilet yang buka. Atas saran pemilik salah satu toko kami disuruh cari resto aja dan biasanya mereka pasti punya toilet. Kami naik lagi ke atas ke meeting point dan masih belum ada juga peserta yang datang. Karena masih sepi kami melihat sekeliling mencari resto yang sudah buka. Kebetulan ada sebuah toko menjual Kebab yang sudah buka. Aku yang dijorokin menjadi juru bicara meminta izin untuk numpang ke toilet. Alhamdulillah diizinkan. Aku duluan yang masuk dan selanjutnya kami bergiliran kecuali Atik dan Indah yang memang jarang ke toilet.

Nah sembari menunggu inilah peristiwa kurang mengenakkan terjadi. Iseng aku mengajak pelayan/pemilik toko bicara. Aku tanya apakah anda berasal dari Turki. Oh... bukan saya orang Kairo, jawabnya Kairo Mesir tanyaku lagi, dia menjawab iya. Jadi anda seorang muslim ya? Tetiba aku tidak menyangka sama sekali jawaban laki-laki itu. Dengan sangat marah dia bilang untuk apa kamu bertanya muslim atau tidak? Andaikan kamu sudah menanyakan hal itu sebelum kamu numpang ke toilet saya tidak akan mengizinkan kamu numpang ujarnya dengan suara tinggi. Aku, Atik, Indah dan Kotada terperangah kaget. Berulang kali aku memohon maaf pria itu masih marah juga. Akhirnya seorang pria temannya mengatakan “Its okay...never mind”, dan dia memberi kode pada kami sambil tersenyum agar sebaiknya kami segera pergi. Kami melangkah dengan rasa tidak enak hati. Apakah salah ya pertanyaanku tadi ? Hmmmm...pengalaman agar kami selalu berhati-hati bertanya tentang muslim or not di negara non muslim dan atheis seperti Italy.

Kembali kami menuju meeting point dan lebih sial lagi sampai disana Euis tiba-tiba memarahi kami sambil ngomel-ngomel, ingat waktu dong. Kan target perjalanan kita masih banyak. Harusnya mikir... bla..bla.bla...! Wehhhh... kasar amat betina ini. Aku hampir ikut menimpali omongan dia, tetapi kutahan. Bukankah tadi kami sudah 2 kali bolak balik masih belum ada orang, toh kami hanya ke toilet paling lama 15 menit. Terus tambahan lagi kami berlima ini selama 9 hari tour selalu menjadi peserta yang paling pertama sampai di meeting point, kok marah sampai segitunya?? Ini betina memang dari hari pertama punya sentimen pribadi kepada kami berlima gegara kami tidak mau membayar optional tour masing-masing 35 euro untuk belanja di factory outlet di Swiss. Sejak dari hari pertama dia menyindir-nyindir bahkan sampai foto-foto kami memakai baju tradisional Volendam itupun tidak diberikannya pada kami padahal kami bayar. Maunya apa?

Untung tak lama kemudian bis datang jadi aku terhenti untuk mendengar dia ngoceh sangar begitu. Sampai di atas bis aku lihat kok baru ada 6 orang disana, pak Masykur dan keluarga dari Surabaya itu. Masih sepi kok.... Bis kembali muter-muter di area perempatan lampu merah itu dan memerlukan waktu setengah jam lebih untuk cukup peserta. Hmmm... aku masih empet sama si Euis itu. Total waktu yang dihabiskan peserta di lokasi itu adalah 2 setengah jam lebih hampir 3 jam. Hampir seluruh peserta kembali memborong belanja dalam jumlah sangat banyak. Bayangin aja mbak Inez yang kemaren di Factory Outlet di Swiss sudah memborong 10 tas wanita masih belanja lagi lebih dari 10 tas lagi. Dia bilang kualitas tasnya sama kok dengan yang di FO kemaren tetapi harganya jauuhhhh lebih murah. Disinilah Inez baru paham, berdasarkan info pramuniaga bahwa barang yang harganya dibawah 300 euro adalah produk China, sedangkan harga 300 euro ke atas barulah original produk. Hmmmmm.... akupun sudah paham dari sejak lama. Akupun tahu barang ori atau tidak. Inez ngedumel kenapa Euis itu tidak menyuruh kita belanja disini saja, kenapa harus di FO kemaren sih. Toh kualitas barangnya sama.... harga disini jauhh lebih murah. Ahaaaa... aku tersenyum saja, itulah kalian terlalu mudah dipengaruhi. Tahukah kalian apa alasannya??? Pertama ada tambahan biaya 35 euro, kedua toko yang diperkenalkan oleh Euis cs itu sudah punya kontrak kerja sama sehingga dari total belanja kalian biasanya 20% akan menjadi fee para tour guide. Seperti itu..... :D

Entahlah semua peserta ini sulit dipahami. Saat itu sudah jam 12 lebih, padahal destinasi masih 2 tempat lagi yaitu Stadion Sansiro Inter Milan dan masjid Ar-rahman untuk sholat sekalian makan. Pak Bambang yang memaksa Euis untuk tegas (Ya iyalah peserta kacau begini kan karena dia itu enyek-enyek dan terlalu memberi hati pada peserta Palu yang memang biang kerok dan seenaknya sendiri), bahwa kita harus hanya memilih salah satu saja destinasi selanjutnya, mengingat pesawat kita jam 6 sore jadi minimal jam 2 kita harus sudah sampai di bandara untuk check in.

Akhirnya Euis nurut dan meminta peserta memutuskan pilihan, semua memilih ke Sansiro Stadion Inter Milan saja. Sholat bisa di bandara dan makan bisa di bis. Kami langsung menuju Sansiro Stadion, disini kembali molor dari estimasi waktu yang diberikan 1 jam menjadi hampir 2 jam. Seperti biasa seluruhnya memuaskan nafsu untuk belanja. Menurut akal waras ku sangat aneh sekali, masa sampe bola untuk sepak bola itupun dibeli, padahal bola itu dibeli oleh orang luar negeri dari pengrajin di Sukabumi. Yah...memang sulit karena rasa nasionalisme mereka sangat-sangat kurang. Terlalu bangga membeli dan memakai produk orang lain. Kami bertiga harus serng beristighfar menyaksikan ulah para peserta.

San Siro Stadion, Milano Italy
Maka diapun melompat lagi di San Siro Stadion

Detail eye catching yah... yang merah di atas itu susah banget motonya biar dapet yg merah itu
Entry ke San Siro

Jam 3 lebih kami tiba di bandara internasional Malpensa. Di tempat ini yang namanya Euis dan Ade sudah lepas tangan banget. Peserta mengurus sendiri keperluan check in. Termasuk pengurusan tax refund yang dijanjikan akan mereka urus ketika tiba di bandara. Kasian aku melihat seorang bapak peserta dari Makasar bolak balik bertanya dimana mengurus tax refund pada kami. Kulihat pak Irwan masih lumayan setia melayani peserta dari bus 1. Yah... beruntung aku sudah sering travel ke luar negeri disamping itu Iin yang sengaja ingin menebus kesahalahannya (Karena dia telah men-subkan trip kami ke IHT, padahal service IHT ini kacau balau dan tidak memuaskan), maka Iin dan pak Bunyamin yang pontang panting mengurus check in kami yang dari Palembang dan Makasar.

Kami cuma nonton-nonton saja orang-orang yang mulai panik karena bawaan yang over weight, padahal aturan di Malpensa Airport ini sangat ketat. Bagasi tidak boleh melebihi 30 kg, dan bagasi kabin hanya diperbolehkan membawa 1 tas yang ukuran tas itu diukur secara teliti memakai meteran oleh petugas bandara, dengan berat maksimum 7 kg. Jika berat atau besar tas melebihi aturan harus masuk bagasi utama, kelebihan beratnya harus bayar. Beruntung kami penuh perhitungan untuk belanja, penuh perhitungan untuk tidak menghamburkan uang dan selalu mikir berat koper jadi santai dan tidak panik. Banyak peserta yang kemaren jutek (rombongan Marwa yang dari Jakarta) itu sok ramah ke kami, karena kami hanya membawa 2 koper kabin artinya masih ada jatah 1 koper lagi dan mereka mau nitip benda-benda mereka. Kami cuek dan pura-pura ngehang aja, belagak bego. Tidak pelit hanya memberi pelajaran kepada mereka bahwa setiap perbuatan harus dipertimbangkan dengan matang dan setelah itu memang harus bertanggung jawab terhadap apa yang telah dilakukan.

Menempuh proses check-in yang tegas dan penuh aturan serta antri imigrasi check in yang sangaaaaattttt panjang dan melelahkan akhirnya kami take off juga, Sampai di Istanbul sekitar jam 23.40, dan masih menunggu lama sambil terkantuk berat padahal susah mau dapat jatah duduk di bandara Ataturk (bahkan duduk ngemper di lantaipun penuh juga), mengingat periode ini adalah high season, musim liburan dan juga musim umroh. Jadi dinikmati saja. Jam 2.40 dinihari pesawat kami TK-56 meninggalkan Attaturk.

Malpensa Airport Milano Italy, Good bye Italy yang ramah
Bersyukur pesawat mendarat di Jakarta tepat waktu yaitu jam 17.30, melalui proses imigrasi dan pengambilan bagasi yang lumayan lama akhirnya kami kembali berlarian untuk pindah terminal dibantu Leo yang baik hati menuju terminal 3. Pas jam 20.00 kami landas menuju Palembang. Alhamdulillah ya Allah atas nikmat yang kau berikan untuk tadabur alam dalam travelling kami kali ini. Banyak manfaat, banyak pelajaran yang bisa diambil. Dan aku akan menulis resume, kesimpulan dan saran dari serangkaian perjalananku kali ini. Okay... see you di destinasi berikutnya.