Monday, 28 June 2021

TAMAN CELOSIA JOKIS KENTEN LAUT

Seperti biasa jiwa travelling addictku tak bisa dibuang begitu saja. Pandemi covid-19 cukup meredam diriku untuk patuh dan tidak kemana-mana. Aku patuh. Tapi.. kalau week end kecil-kecil dengan tetap jaga prokes bolehlah sekali-sekali. hehe... Dan satu lagi yang harus dipantang untuk aku yaitu melihat testimoni berupa posting foto baik itu di instagram atau facebook. Karena jika mataku melihat foto-foto yang berupa destinasi wisata yang bagus maka gejolak ini membuncah. Hahaaaa.... macam-macamlah usaha yang aku lakukan. Bahkan terbilang gigih ... meski tak kenal dengan pemilik foto aku DM aja. Tanya-tanya itu apa, lokasinya dimana, terus tempatnya gimana, untuk menuju lokasi aman atau tidak bla...bla...bla. Sampai akhirnya aku pasti akan sampai juga ke destinasi tersebut.Beruntungnya aku punya teman-teman dekat yang seide dan sehobby, jadi ada rombonganlah kalau harus ke destinasi tersebut.

Like usual...gara-gara lihat postingan Fina follower di instagram dan aku tertarik. Lalu tanya-tanya, sampai tukeran no WA lalu... aku sampai juga ke "Taman Celosia Jokis Kenten Laut". Berbekal info dari Fina hari minggu tanggal 27 juni 2021 kami, Atik, Ratna dan Atun menuju lokasi. Modal berani aja (namun tips dan tricks sudah dibekali oleh Fina, thanks ya Fin..). Sempat nyasar dan menemui "Dead End" alias jalan mentok sehingga harus putar mobil dijalan sempit yang membuat jantung berpacu lebih cepat. Hmmm... seru banget kalau dibuat cerita memang.

Jadi untuk ke lokasi, jalan saja ke arah Kenten Laut sampe mentok lalu belok kanan dan tak jauh akan ada jembatan penyebrangan yang besar dan tinggi naiklah ke situ. Habis jembatan masih harus menmpuh jalur dengan jalan yang masih berupa tanah merah padat sekitar 500 meter lagi. Start habis jembatan akan mudah mencari lokasi karena sudah banyak penunjuk arah. Karena jalan ke lokasi masih berupa tanah merah saran saya janganlah menuju ke sini jika musim penghujan. Wong musim kemarau aja mobilku kotor memerah karena debu tanah merah itu. Hmmm... parah...!

Sampai ke lokasi kita akan segera dipandu oleh tukang parkir untuk masuk. Setelah itu masuk ke gerbang entrance dengan membeli tiket seharga Rp. 10.000,- perorang. Begitu masuk aku suka suasananya. Pernak pernik colorfull cukup memanjakan mata. Ada juga kolam pemancingan ikan yang berbayar. Ada pondok-pondok tempat makan seperti, pecel lele, bakso, es dsb. Pokoknya bagus tempat ini. Konsepnya cukup bagus. Tapi memang saat ini sebenarnya destinasi wisata akhir pekan ini belum sempurna. Bunga-bunga, pohon-pohon, tanah yang masih diurug saja belum jadi. Makanya terik matahari cukup menyengat dan membuat kita mandi keringat, karena semilir anginya mahal alias tak ada. Bisa jadi jika pepohonan dan tumbuhannya sudah jadi akan lebih indah dan sejuk. Semoga juga perawatannya intensif supaya taman ini tetap terjaga dan ada selamanya.

Menurut info sebenarnya dilokasi yang berdekatan akan ada destinasi wisata berupa agro wisata seperti perkebunan melon, buah Naga dan buah-buah lainnya. namun belum dibuka untuk umum karena sedang dipersiapkan. Inshaa Allah akan dilaunching sekitar bulan Juli ini. Ayooo... kami tunggu. nanti kami visit.

 

 

Pondok tempat nyender