Sudah jadi kebiasaan aku bila ada sesuatu yang lagi viral, andai itu makanan aku wajib ngerasain dan jika itu tentang lokasi wisata so pasti wajib dikunjungi. Destinasi wisata terbaru di kota Palembang yang lagi hits saat ini adalah "Taman Bunga Celosia" di Springhill Alang-alang Lebar Talang Kelapa Km 12. Foto-fotonya sudah beredar dimana-mana... Hmmm... penasaran banget dah. Pernah membuat janji dan rembukan dengan beberapa teman untuk bareng-bareng mengunjungi destinasi wisata ini. Schedule sudah dibuat bahkan berulangkali sudah direschedule. Pertama kali direncanakan tanggal 23 Januari 2021 namun batal, taman ini ditutup sementara karena ada renovasi.
Lantas direncanakan ulang tanggal 13 Februari 2021. Sudah fix, dan saya sempat menolak beberapa kali teman lain yang ngajak kesini. Tapi orang-orang yang saling berjanji ingkar. Bete rasanya tiba-tiba melihat mereka yang pernah janjian itu ujug-ujug posting foto-foto mereka sudah mejeng disini. Hufth... mau bilang apa coba???
Ya sudah lah... aku bisa apa. Tapi aku bicara pada hatiku aku nanti pasti kesini entah kapan. Dan mulailah berbincang-bincang dengan Atun. Sama-sama curhat sih karena senasib ditinggalkan kawan. Kami coba bernegoisasi untuk mewujudkan rencana ke Taman Bunga Celosia di hari libur Imlek tanggal 12 Februari 2021. Meski sebenarnya di hari itu kita berdua sama-sama penuh schedule, namun demi Celosia dipaksa harus ngedelete beberapa schedule yang sudah ada. Nekad ..... kami sepakat biarin pergi berdua aja gak apalah. Masalah foto-foto nanti toh bisa bergantian aja. Atau kalau pengen foto berdua toh bisa minta tolong pengunjung lain. Namun aku tetap iseng nawarin Ratna salah satu anggota rombongan yang juga ditinggal. Alhamdulillah Ratna mau ikut... dan jadilah kami pergi bertiga. Senenglah makin rame kan makin seru di fotonya. Gak cuma sorangan doang minimal kalau gantian berduaan. Hehe...
Satu PR lagi nih buat kita. Agak rieweuh cara pergi kesananya. Kan lokasi rumah Ratna dan Atun terpiisah lumayan jauh letaknya. Sedangkan aku yang menjemput tak begitu hapal jalan (maklum wanita rumahan jadi jarang jalan). Yang aku tahu cuma rumah Atun karena pernah ke sana sekali. Bilang tahupun masih bakal meraba-raba. nanti. Secara aku adalah orang yang tak mudah hapal jalan. Dan akhirnya keputusannya ngumpul di rumah Atun.
Singkat cerita kami sampai juga ke Celosia Springhill. Yuhuuu...akhirnyaaa.... Untuk masuk ke lokasi pengunjung harus membayar tiket masuk seharga Rp. 20.000,- per orang. Untuk parkir berbayar seharga Rp. 5.000,- yang dibayar langsung saat masuk. Di zaman pandemi Covid-19 ini jumlah pengunjung masuk dibatasi. Entah aku kurang tahu secara pasti berapa jumlah yang diperbolehkan masuk. Jadi pakai sistem antri. Setiap pengunjung diberikan waktu 1 jam. Kebetulan kami datang masih sangat pagi jam 9.00 jadi tidak harus ikut antri mengantri, langsung masuk aja... Dududu... pepatah First Come First Serve itu berlaku banget yaaa...
Masuk ke lokasi aku langsung kegirangan melihat hamparan bunga warna-warni yang didominasi warna merah dan kuning. Bagus dan indah sekali...... menurutku. Pengunjung masih lumayan sepi dan udara belum begitu terik. Aku exited dan lincah sekali muter-muter sana sini. Namun belum sejam aku sudah merasa capek, pusing dan haus sekali. Berhubung pengunjung mulai ramai dan cuaca mulai mendung kami memutuskan pulang. Baru beberapa langkah kami keluar tiba-tiba hujan turun sangat deras. Kami sempat mampir makan siang di kedai dekat lokasi lumayan enak dan murah meriah. Alhamdulillah Allah memang merestui kami ke sini.
Sebagai review lokasi wisata ini ada beberapa yang menurutku masih harus di benahi seperti jalan-jalan dilorong-lorong taman itu mesti dibuat lebih baik. Saat ini kondisinya masih berwujud tanah liat yang lunak. Jika hujan akan jadi becek dan berlumpur. Harusnya ditanami rumput atau dipasang conblock. Jadi biarpun hujan pengunjung tetap nyaman. Semoga lokasi wisata ini terus bisa dibenahi dan dipertahankan. Aset ini sangat potensial...
|
Spot terfavorite Kincir Angin
|
|
Lihatlah hamparan bunga itu hmmm.. indah sekali
|
|
Rumah liliput
|
|
Ini spot aku gak suka karena ada space tanah yang kosong gitu jadi jelek viewnya. Coba kalau ditanami rumput gajah mini. Pasti keren
|
|
Tuh lihat lorongnya masih tanah liat
|