Karena diburu schedule yang memang
padat dan mepet kami harus meninggalkan Coban Rondo yang sangat
menyenangkan ini. Jam 9.30 kami menuju destinasi selanjutnya. Dalam
rencana awal adalah ke tempat pusat jualan oleh-oleh khas Malang.
Namun kami minta dibatalkan saja, mengingat jika harus beli oleh-oleh
akan sulit membawanya, bukankah aturan maskapai penerbangan sekarang
lebih menyusahkan penumpang. Bagasi berbayar. Ihhh...mikir kali kalau
mau beli sesuatu itu, sudahlah bawanya ribet alias berat dan harus
kena tambahan biaya bagasi pula. Lagipula beli oleh-oleh buat apa dan
untuk siapa? Kami anak-anak sebatangkara. Hehehee....
Karena kami menolak, sang pemilik
travel Andy menyiapkan destinasi penggantinya yaitu Cafe Sawah. Dia
sedikit mendeskripsikan mengenai destinasi ini, yaitu tempat makan
alias cafe yang berada di tengah sawah dengan suasana pedesaan. Aku
dan rombongan langsung setuju. Apapun yang berkaitan dengan panorama
alam pasti kami suka. Itulah kompaknya karakter kami. Aku langsung
membayangkan sebuah cafe di tengah sawah yang ada di Bali, juga tempat
makan "Bebek Bengil" di Bali yang juga di tengah sawah.
Andy bilang gak apa-apa kan bu masih sangat pagi kita sudah mau ke
cafe dan makan siang lagi. Kami bilang tidak masalah.
Maka melajulah kita ke lokasi, ternyata
lokasinya tidak terlalu jauh dari Coban Rondo, hanya memakan waktu
sekitar 10 menitan kami sudah sampai dilokasi. Tiket masuk hanya 15
ribu rupiah per-orang dan biaya parkir Rp 10 ribu. Murah....! Begitu
masuk aku sudah langsung jatuh cinta dengan tempat ini. Di muka area
parkir terhampar ladang sayur yang menghijau. tanaman kubis dan
sebagainya. Sedangkan di kiri kanan jalan terdapat toko-toko yang
menjual sayuran, buah-buahan, makanan (ada bakso Malang juga... haha
aku sudah melirik-lirik tuh...doyan banget dengan bakso Malang).
Hmmmmm... mulai aku menginginkan untuk beli semuanyaaa.... Terutama
melihat sayuran hijaunya yang segar dan bagusss banget seperti labu
siam, wortel, selada, timun dan alpukatnya yang hmmm..hmmm... Aku
pasti beli... sabarrr ya..kita masuk ke dalam dulu.
|
Jalan masuk ke Cafe Sawah |
|
Toko yang jual sayur, buah dan bunga |
|
Gerbang masuk dari Bambu inget Dusun Bambu Bandung jadinya |
Masuklah kami kedalam...dan langsung
disambut panorama alam yang Maasyaa Allah indahnya. Ada sawah...,
taman bunga, tambak ikan dan semua asri....! Pengunjung sangat ramai
sekali. Tempat makan di sini berupa pondok-pondok yang di dirikan di
tengah sawah dengan pegunungan mengelilinginya. Luar biasa
suka...sekali! Kami turun ke bawah mencari pondok buat lesehan dan
sekalian makan siang. Berjalan dari ujung ke ujung kami masih belum
dapat pondok yang kosong, semuanya berisi dan reserve. Akhirnya
diputuskan kami bertiga antri saja ambil makanan, sedangkan Ade dan
Andy menelusuri lagi mencari pondok kalau saja ada yang sudah selesai
dipake alias kosong.
Sistem makan di sini adalah prasmanan.
Dimana di dalam sebuah pondok yang lumayan besar terdapat sebuah meja panjang yang di atasnya tersusun beraneka ragam, sayur, gulai, dan lauk
pauk. Bahkan nasi alias sego saja ada 5 jenis. Bebas mengambil apapun
yang kita suka, termasuk jenis minuman juga. Jika sudah selesai kita
dapat menuju kasir dan bayar, setelah itu barulah kita menyantapnya
dimana saja boleh, mau di pondok atau pematang sawahnya. Aku rada
bingung mau memilih apa, karena terlalu banyak ragam makanan yang bahan dasarnya sama?? Akhirnya pilihan aku lagi-lagi ayam, tempe, dan sayur bening
labu siam sedikit mie goreng. Tapi yang paling berkesan disini tidak
menyediakan sambal. Huhuhuuuu.... Mungkin orang Jawa memang tak suka
sambal ya....
Ternyata untuk harga sangat murah...
total makanan kita berempat (Ade belum mau makan siang karena sarapan
tadi saja masih wareg katanya), adalah sebesar 86 ribu rupiah saja.
Itu total setelah dikurangi potongan voucher tiket masuk. Setiap
lembar tiket masuk dapat potongan harga sebesar 5 ribu rupiah.
Waduh.... tiket tadi 15 ribu rupiah trus dipotong lagi 5 ribu jadi
cuma 10 ribu dong....! Murahhhh....! Sejak dari hari pertama aku
selalu terkagum-kagum semua biaya disini murah-murah...! Senangnya....!
Perut yang masih belum lapar tapi sudah
harus diisi lagi membuat masih agak kurang berselera. Apakah hal ini disebabkan oleh memang
cita rasa masakannya yang biasa-biasa saja alias kurang maknyus,
ataukah karena tidak ada sambal yang bisa nambah selera makan. Entahlah ...sulit buat dideskripsikan, tapi
karena memang sudah mengukur takaran perut aku tadi sengaja mengambil dengan
porsi yang sedikit. Meski belum lapar semua harus habis. Tidak boleh mubazir!
Suasana angin semilir dengan cuaca
sejuk dan panorama yang indah sebenarnya membuat aku tidak mau beranjak
pergi meninggalkan tempat ini. Namun apalah daya waktu kami mepet
karena harus disesuaikan dengan schedule pesawat, belum lagi kita tak
dapat memprediksi arus lalu lintas Malang - Surabaya. Kalau macet
seperti kemaren hayo...??? Akhirnya dengan berat hati kami beranjak
juga, namun di muka pelataran parkir aku memenuhi keinginan aku beli
sayur (kebetulan kulkasku kosong dan Sabtu Minggu tak belanja ke
pasar). Saat beli masih harus mengerem diri juga, karena memikirkan
kapasitas kg barang yang bisa dijinjing dan dibawa. Aku cuma beli 1
kg labu siam dan 1 kg Alpukat.
|
Masuk menuju lokasi |
|
Salah satu Flora yang ada di Cafe Sawah |
|
Ini falsafah orang Malang... keren disiplin banget.. |
|
Siippp |
|
Kereen viewnya... |
|
Depan pondok kami kolam ikan Koi |
|
Yang ditutupi jaring itu adalah tanaman padinya |
|
Warung bapak tempat aku belanja. |
WISATA PETIK APEL
Inilah destinasi paling akhir dan wajib
di Malang. Bukankah kota Malang dikenal dengan sebutan kota Apel.
Kami menuju wisata petik apel yang lokasinya juga tidak begitu jauh
dari cafe Sawah. Sampai di lokasi kami di pandu oleh seorang bapak
menyebrang jalan menuju lokasi. Agak surprise juga karena dalam
khayalan aku wisata petik apel itu ada di area perkebunan yang sangat
luasss, yang ada ternyata kebun apelnya hanya seperti kebun alias
taman di samping rumah saja. Di perkarangan rumah...! Tapi lumayan
exited juga sih, melihat apel yang hijau mengkilat bergelantungan.
Kami memetik dengan semangat tapi terus membatasi diri jangan terlalu
banyak ingat kapasitas total koper kabin yang diperbolehkan.
Selama di kebun ini pagi pengunjung
hanya diperbolehkan menyantap apel maksimum 2 biji saja. Kami tertawa
saja ketika si mbak yang jadi pegawainya mengatakan itu dengan tegas
seolah takut sekali apel di sini akan kami santap semua. Namun
buktinya selama berada di kebun 1 apelpun tidak habis dimakan, gigi
sudah tak kuat. Kami memetik sekitar 2 kiloan saja, karena memang
jatah untuk apelnya tidak bisa banyak, disamping alasan lain bagasi
berbayar itu.
|
Dia yang semangat sekaliii!!! |
|
Hmmmm ...menakjubkan |
|
Apel hijau |
|
Petiklah terus ya |
Puas merasakan sensasi petik apel,
selanjutnya proses pembayaran. Saat di kasir ini kami sempat membeli
bibit bunga, sayur dan buah berupa benih yang disimpan dalam kantong
plastik. Karena kami terlalu ramah oleh pemilik kebun kami dihadiahi
labu siam yang langsung dipetik dari kebunnya gratis dan banyak. Hmmm tahu gitu tadi tak usah beli
ya...mana labu siamnya masih muda dan manis sekali (pas aku makan di rumah yang
dari sini lebih manis dibanding yang aku beli tadi di Cafe
Sawah...karena banyak sampai 2 minggu aku cuma makan labu siam saja
terus menerus hahaaa...).
Jam 11 an tour sudah berakhir, kami
segera melanjutkan perjalanan menuju bandara Juanda Surabaya. Di
perjalanan kami sempat mampir di rumah makan "Bebek Sinjai"
karena Ade merasa lapar dan sekalian melaksanakan sholat Dzuhur dan
Ashar. Ade dan Kotada makan di tempat sedangkan jatah aku dan Atik
dikotak saja. Untuk testimoni bebek ini, aku suka sekali. Maknyussss
luar biasa!
Alhamdulillah perjalanan kami lancar
tanpa macet. Jam 15.00 kami sudah tiba di bandara Juanda. Padahal
pesawat kami masih lama lagi yaitu jam 18.06. Tapi tak apalah...lebih
baik lebih cepat daripada mepet dan tergopoh-gopoh. Malah kami sempat
makan bakso malang Pa Jo di bandara yang rasanya mantap maknyusss...
|
Times to say good bye to Kota Malang yang cantik dan Andy (tavel guide) |
|
Bakso Malang Pak Jo |
|
Nihhhh...maknyus banget |
Resume Tour De Bromo
1. Ini travel yang paling menyenangkan,
menggembirakan, banyak faktor yang membuat semua sesuai konsep dan
sesuai impian diantaranya :
- Pemilik travel alias tour guide
"Mount Bromo Malang Travel / Andy Bagus, adalah orang sangat
professional, yang memahami konsep manajemen marketing. Ramah,
helpful, bertanggung jawab, well arrange dan pandai berkomunikasi
dengan pelanggannya. Alhamdulillah. Kalau kami mau ke Malang lagi
insyaa Allah kontak beliau lagi deh! Kalau menurut aku sangat "RECOMENDED", jika mau ke
Bromo dan sekitar Malang bisa anda hubungi nomer contact pemilik
travel yaitu Andy Bagus, WA. 0823-3114-7944
- Group travel kali ini (kecuali Ade
yang memang belum pernah ikut kami, namun ternyata seide juga) yang
memang dari jaman baheula adalah team yang seide, sehati, se...se
lainnya. Jadi riang, lucu, gembira. Beberapa kali travel bareng,
Korea, Umroh, Eropah dsb selalu menyenangkan jika bersama mereka.
- Kota Malang adalah kota yang ramah,
indah , bersih , rapih dan ramah. Terutama jalan-jalan
sepanjang kotanya yang cantik hijau, warna-warni bunga dan bersih
sekali.
- Apapun biaya di Kota Malang adalah
"Murah-murah", restibusi tiket masuk wisata, makan,
penginapan semua murah. Murah tapi gak murahan ya...
- Masyarakat Malang sudah terbiasa
dengan habit "Bersih itu indah", bahkan di lokasi wisata
kami tak menemui sampah atau pemandangan yang tidak menyenangkan.
2. Indonesia adalah negara yang sangat
kaya tatanan alamnya. Tidak ada bandingnya. Aku sudah berjalan ke
penjuru dunia, kesimpulan aku Indonesia is the best.
3. Kawasan Bromo adalah aset dan
ciptaan Allah yang luar biasa. Takjub sekali memandangnya. Maasyaa
Allah! Semoga anak bangsa dapat menjaga dan melestarikannya.
4. Harus balik ke Malang lagi atau
mungkin bisa sampai Banyuwangi nih...karena masih ada spot-spot
wisata yang belum dikunjungi.